Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Yang Lucu dari Pohon Harapan Rakyat Antikorupsi

27 Desember 2015   11:35 Diperbarui: 4 April 2017   16:11 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Lorong Pohon Harapan Anti Korupsi - Alun-alun Bandung | Rifki Feriandi"][/caption]Berjalan pagi ke Mesjid Agung Bandung, saya disambit eh disambut oleh jejeran pohon-pohon atifisial. Ya, pohon dengan dasar seperti pot berlogo Kota Bandung dan PGN itu, memang bukan pohon betulan. Pohon itu adalah rangkaian daun-daun dari material ringan berwarna-warni yang ditata dalam bentuk pohon beringin bulat. Daun-daun itu bertuliskan harapan-harapan warga terhadap perilaku korupsi.

Begini beberapa cerita mereka. Namun sebelumnya, kita lihat dulu poster-poster di latar belakangnya. Dengan mengusung slogan PRUNG - bahasa Sunda yang berarti 'Ayolah kita mulau', poster itu berisi beberapa ajakan positif dengan tipe komunikasi akrab dan gaul.

[caption caption="Poster berslogan PRUNG | Rifki Feriandi"]

[/caption]

PRUNG Hidup Mandiri

PRUNG  Hidup Disiplin

PRUNG Penuh Tanggung Jawab

PRUNG Hidup Sederhana

PRUNG Hidup Kerja Keras

PRUNG Hidup Sabar

Selain itu, ada satu poster yang cukup menohok. DARMAJI.

[caption caption="Darmaji - Dahar Lima Ngaku Hiji | Rifki Feriandi"]

[/caption]

Itulah laku anak-anak sekolah (utamanya angkatan penulis dulu) yang sadar tidak sadar merupakan aksi korupsi: Makan Lima Buah Gorengan Mengaku dan Membayar untuk satu Buah. (Deuh, maap ya Ma Acah, penjual gorengan).

Ada juga satu poster dari ide terkenal See No Evil, Hear No Evil, Speak No Evil.

[caption caption="Poster menohok | Rifki Feriandi"]

[/caption]

Yang juga menohok adalah isi poster itu. 'Maraknya korupsi bukan karena banyaknya koruptor. Tapi karena diamnya kita semua'

Makjleb.

Nah, inilah beberapa harapan masyarakat terhadap korupsi.

'Menjadi seorang yang mengkorupsi uang rakyat, tidak lebih dari sampah dunia'

'Stop korupsi. Membahayakan semua warga dan merugikan'

'Say NO to korupsi'

[caption caption="Pohon Harapan Itu | Rifki Feriandi"]

[/caption]

'Hukuman mati bagi mafia korupsi'

'Korupsi hanya akan membunuh masyarakat secara perlahan'

'Sekarang korupsi gak jaman. Yang jamannya orang jujur'

'Sekarang masih sekolah. Kalau sudah besar gak bakalan jadi koruptor. Papi mami juga gk boleh'

'Korupsi adalah perbuatan keji'

'Korupsi no. Belajar yes. Kasihan pejuang kemerdekaan'

[caption caption="Alun-alun dan Pohon Harapan | Rifki Feriandi"]

[/caption]

Atau yang ini.

'Memanfaatkan waktu tidak dengan korupsi. Say no to korupsi'. Mungkin saking kesalnya melihat korupsi sebagai kerjaan pengisi waktu, alias korupsi sudah menjadi hobi.

Pohon harapan itu memang sepertinya dipersiapkan dalam memperingati hari anti korupsi. Namun sepertinya, masyarakat menemukan sebuah wahana curhat yang baru. Ketika warga melek teknologi memanfaatkan wahana fesbuk dan twitter untuk curcol - curhat colongan - dengan pemimpin daerahnya, Pak Ridwan Kamil, maka lapisan masyarakat lain pun melakukam hal yang sama lewat pohon harapan itu. Apalagi di benak mereka sepertinya sudah tertanam kepedulian Pak Ridwan terhadap para jomblo, baik itu jones - jomblo kenes, ataupun jones - jomblo ngenes.

Inilah sebagian curhatan mereka.

[caption caption="Hello ayam busuk, ;) | Rifki Feriandi"]

[/caption]

'Gak perlu cowok ganteng. Yang penting gak munafik ngedua' - lagian cowok ganteng sekarang pacarnya juga ganteng

'Hello ayam busuk'. Heheheh...berantem kok ditulis

[caption caption="Pupu cayang mumu. Ciyuss? | Rifki Feriandi"]

[/caption]

'Sampai kapanpun namamu takkan pernah tergantikan. Walau kau pernah beri rasa sakit. Hatiku kan tetap menyayangimu. Terimakasih untuk 7 th yg kau beri' - ya namanya gak tergantikan, berabe loh kalo ganti, harus bubur merah bubur putih dan repot ngurus KTP

'Pupu slalu syang mumu. Love u. Jaga baik-baik di sana ya. Jangan selingkuh'. Iya mumu, jangan selingku ya.

"Semoga kan ada hari seperti ini lagi"

[caption caption="Taikan uang bekal :( | Rifki Feriandi"]

[/caption]

'Taikan uang bekal sekolah. Turunkan harga BBM'.Tidak tahu apakah tulisan mahasiswakah atau anak SD. 'Taikan' itu konotasinya kok ke WC ya. Tai-kan. Ini termasuk kata galau, transformasi tidak sempurna basa Sunda ke Indonesia. Antara 'naik' dan 'taek'. Sementara itu, dua kegalauan itu disampaikan harusnya ke dua pihak berbeda ya. Komplain naikkan uang bekal kepada orang tua, sementara BBM diturunkan kepada pemerintah. Jangan galau hilang fokus.

"Meni nyaah pisan yah sama kamu"

'Semoga gak jomblo lagi''

"Mengharapkanmu dari sekian lama. Cing atuh kamu teh peka'

Atau yang ini.

'Sisakan aku I perawan untukku Yaalloh' - ya ampun, sedemikian nelangsanya.Eh, di lembar daun yang sama, curhatan itu dilanjutkan.'Jagalah keperawanan Anda. Jangan sampai rusak sedikitpun oleh perjaka ganjen'.

[caption caption="Hidup ini sandiwara. Jadi bersandiwaralah | Rifki Feriandi"]

[/caption]

'Tuhan. Jika boleh, tolong kembalikan dia untukku. Karena aku benar-benar masih sayang sama dia'. Terharu. Mana sapatungan eh saputangan.

'Hidup itu sandiwara. Jadi bersandiwaralah'

Eh, ada juga harapan untuk artis idamannya.

"Semoga sehat selalu untuk idola kesayangan, Prilly Latuconsina. Sukes selalu untuk kariernya. Semoga sukses buat main fi dilm surat untukmu. Sukses untuk launching albumnya. Love you Piyiii!"

[caption caption="Ah...ah...tapi, di mana? |Rifki Feriandi"]

[/caption]

'Stay with me'. Kayaknya dia lagi dengerin lagu, bukan berarti dia sudah gak jomblo.

'Athfan Abdullah. Peka atuh !! Sayang'. Tuh dengerin. Jadi cowok teh susah, tau.

'Moal wae a ngajak balikan teh?"

'Fitri. Kau sempurnakan hidupku'

Ada juga curhatan dia yang lepas status jomblo.

'Happy monthsarry 3 month kunyukku. Semoga longlast ya. Bawel sayang kamu nyuk. Tetep stay with me. And don't leave me ya nyuk'.Curhatan itu mungkin dibuat dia yang saking bahagianya berubah nasibnya, mengingat 'singgel (maksudnya single) itu pilihan and jombol (maksudnya jomblo) itu abadi'. Ada kesan bersyukur meski baru tiga bulan jadian, ada kesan keren - setidaknya bahasanya lebih pantes dibanding Vicky Prasetyo, ada harapan untuk terus bersama, dan ada panggilan sayang. Cuman kenapa ya panggilan sayangnya itu 'Kunyuk'? Coba goofling kata kunyuk, dan lihatlah artinya.

Selain curhat beraroma cinta, pohon harapan pun dipenuhi oleh harapan dan doa. Seperti ini.

[caption caption="Penghasilan tambahan. Siapa perlu? | Rifki Feriandi"]

[/caption]

'Mama. One day I will make you proud'

"Lulus SMA** JKT, keterima di ITBS1, kuliah S2 di luar negeri. Dapet kerja, nikah sama Egi. Aamiin"

"Nothing is impossibel in the world. One day I'll be success and make my parents happy. Love you my family. And I hop I can met One Direction and Zayn Malik". Loh...kesimpulannya kok beda

Ternyata ada juga yang memanfaatkam suasana dengan jualan.'Info tambahan. Penghasilan 100rb -800rb/hari. Bagi yang serius'

 Ada juga status-status sosial lainnya.

'Zaman sekarang banyak orang beramal tapi hangus gara gara bikin status'. Hmmm...makjleb

"Quotes Varokah. Gapailah cita2mu setinggi langit karena bila jatuh akan jatuh ke abwh bukan ke atas"

Ada juga sebentuk harapan dari bule.

"Cholle Juventino. I am coming to Bandung from Cianjur. My hope at here a will its better for my life and I wish a will found somebody for space in my heart". Hmm.... ini tuh bule dari Cianjur atau orang Cianjur.

Dan yang membuat terharu sekaligus terharu adalah ini.

[caption caption="Kapan aku bisa cium Pak Jokowi? Hush...bukan muhrim | Rifki Feriandi"]

[/caption]

Lumayan, membaca daun-daun harapan itu sedikit banyak mengobati kekecewaan tidak jalan-jalan di Bandung demi menghindari kemacetan yang kejam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun