Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bonbinban - Wisata tak Lekang Waktu di Bandung

22 Juli 2015   06:51 Diperbarui: 22 Juli 2015   06:51 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita rasanya harus bersyukur habis karena masih diberi berkah berinteraksi langsung dengan satwa langka. Hal seperti ini akan sangat jarang ditemui di negara lain. Interaksi seperti menunggang unta dan gajah - meski riskan juga karena tidak ada pengaman dari kemungkinan jatuh, adalah salah satu contohnya. Bukan hanya itu, melihat satwa itu dari jarak sangat dekat dan lalu memberi makannya adalah satu anugrah.

Dari kedekatan ini kita bisa tahu langsung jika misalnya unta itu ternyata tidak menyukai kacang dan gajah mengambil kacamg dengan cara menghisapnya melalui belalainya. Kita juga akan temui jika kotoran gaja itu ternyata gede :)

Di Bonbinban ini, sepertinya gajah adalah satwa paling populer dan dijadikan klimaks tontonan. Hal itu terutama terlihat berkerumunnya masyarakat di sekitar lintasan gajah tunggang. Faktor lain yang mendukung adalah satwa gajah nya pun jinak-jinak, sehingga membuat anak-anak pun excited.

Budaya ngariung balakecrakan

Ngariung berarti berkumpul. Balakecrakan maksudnya adalah menikmati makan bersama. Berkumpul bersama sambil makan botram Ini adalah budaya atau tradisi masyarakat Sunda di hari Lebaran. Bahkan dalam.berwisata pun, mereka memanfaatkannya untuk berkumpul. Tidak perlu surprise jika kita temukan kelompok keluarga-keluarga duduk lesehan bahkan setelah pintu masuk kebun binatang.

Dua hal menarik dari lesehan ini adalah tentang samak dan menu. Samak atau tikar adalah keharusan untuk lesehan ini, jika tidak tentunya pakaian kita kotor. Kekhasan Bonbinban adalah tersedianya tikar-tikar untuk disewa bagi mereka yang tidak membawa tikar. Ya, memang sebagian pengunjung membawa tikar dari rumahnya masing-masing baik itu tikar sederhana maupun ada juga yang membawa tikar karpet bagus.

Pererat chemistry

Fungsi dari ngariung itu tentunya untuk mempererat persaudaraan, memperpanjang tali silaturahim. Tidak hanya dari acara ngariung, keindahan persaudaraan dan ikatan hati terlihat dari tangan-tangan yang bergandengan, baik antara adik dengan kakak dan juga antara ayah dengan nak atau paman dengan ponakan.

Dan juga......suami dengan istri ...... (mungkin)
Budaya seni dan kreatifitas

Awal masuk Bombinban saya menduga akan disuguhi musik dangdut dengan goyang super heboh - yang terkadang menjadi alasan saya atau beberapa bagian masyarakat menghindari tempat wisata publik. Namun, ternyata saat itu kami disuguhi pertunjukan seni asli Sunda, berupa kendang penca. Begitu membanggakan. Reueus.

Di luar seni seperti ini, kita juga jumpa kreatifitas anak bangsa dalam menghidupi kehidupannya dengan menjual mainan-mainan anak-anak yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun