Tidaklah sesuatu itu diciptakan sia-sia
Setiap berkunjung ke rumah mertua, saya selalu temui bunga-bunga indah seperti di foto ini. Setiap melihatnya, saya merinding. Lha gimana tidak. Indah sih iya indah. Tapi durinya itu loh. Tajam. Runcing. Memenuhi dahan dan tangkai. Terbayang kalau kulit kita tertusuk duri itu. Sreeet. Darah mengalir. Merah. Mengucur deras.Â
Coba lihat kerimbunan dahan dan tangkainya.
Yang menyebalkan adalah terkadang saya berimajinasi kejam: gimana kalau tenggorokan kita keselek duri-duri seperti itu? Oh, TIDAAAAAK!!
Â
Ya, setidaknya tangkai yang mengerikan dengan duri tajamnya itu memiliki pesan untuk mereka yang mau menerima pesan. Allah menciptakan keindahan dalam tajamnya duri. Atau sesuatu yang indah bisa saja membahayakan jika tidak berhati-hati. Atau sesuatu yang tajam bisa muncul dari keindahan. Atau ..... ya, tergantung imajinasi penyikapan diri.
Dan....jika bunga-bunga ini berkolaborasi dan berkerumun bersama teman-temannya, dan memunculkan kelopak hijau bersemu merah dan merah merekah, maka lupalah kita bhawa di bawahnya tersimpan duri-duri tajam.
Ah, aku mah juga suka mendampingkan bunga ini dengan darah, darah tipuan. Darah 'mainan' waktu kecil yang diambil dari bulir-bulir bulat merah ranum sebuah bunga, yang entah jugalah apa namanya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H