Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah Saatnya Kompasiana menjadi Mediator Andrea-Damar - surat terbuka untuk Kang Pepih & Mas Isjet

20 Februari 2013   09:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:00 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kang & Mas,

Saya adalah salah satu penikmat Laskar Pelangi dan cerita lain karangan Andrea Hirata. Sangat menikmati olahan bahasa yang mengalun terangkai indah. Namun saya juga adalah seorang Kompasianer yang sedang dan terus belajar menulis di media sosial dan sekarang sedang mengagumi tulisan sesama Kompasianer Mas Damar yang mengangkat issue 'internasional best seller' dan sekitarnya. Sebuah tulisan 'kritis' yang saya rasa diutarakan dengan jernih, terstruktur dan tidak menghakimi. Seperti halnya membaca Laskar Pelangi, saya pun menikmati tulisan Mas Damar itu.

Namun sekarang Andrea 'meradang' dan bersiap-siap menempuh jalur hukum. Sebuah langkah yang ternyata kontra produktif bagi citra seorang penulis yang sedang naik daun, setidaknya jika dilihat dari 'kecaman' beberapa fansnya yang termuat di Kompasiana. Mereka menyayangkan langkah ini, di kala solusi lain yang lebih elegan masih terbuka lebar yaitu menggunakan hak jawab di media yang sama.

Kang & Mas,

Saya bukanlah penggiat media dan lulusan ilmu komunikasi. Saya hanyalah seorang yang sedang belajar menulis. Namun, saya setuju dengan pendapat-pendapat itu agar Andrea menggunakan hak jawabnya, lewat sebuah tulisan. Di sinilah Kang & Mas, saya melihat sebuah blog keroyokan bisa memberi andil besar yaitu berupa langkah memediasi Andrea dan Damar. Mediasi yang bisa dalam bentuk undangan resmi petinggi Kompasiana kepada Andrea untuk membuat tulisan jawaban di Kompasiana atau bahkan untuk mempertemukan keduanya agar tatap-menatap (halah, maksudnya face to face) dan memberi kesempatan keduanya mengemukakan argumennya masing-masing.

Saya yakin mediasi seperti ini akan banyak hikmahnya bagi Kompasiana dan dunia tulis menulis.

Pertama: 'masalah' antara kedua penulis (jika ada) bisa teratasi atau 'salah paham' bisa diluruskan. Hal ini memberikan kemenangan di dua pihak - win win solution - atau jikalau pun satu pihak merasa 'menang' tapi pihak lainnya tidak merasa terhina.
Kedua: dua pihak yang 'bersengketa' bisa tetap menjadi pengikut Ibu Kita Kartini - maksudnya tetap harum namanya. Hal ini karena publik melihat mereka adalah pribadi-pribadi yang lembut (jika konotasinya melambay, mohon silakan ganti kata 'lembut' dengan 'gentleman'), yang secara kesatria mau berhadap-hadapan. Bagi Andrea ini bisa menjadi promosi tambahan atau mengembalikan nama baik, sementara bagi Damar dia juga mendapatkan promosi yang bisa diinterpretasikan sendiri.
Ketiga: dengan mediasi, Kompasiana tidak hanya menyediakan wahana untuk menulis saja, tetapi lebih dari itu. Kompasiana memberikan sebuah nilai tambah berupa pengetahuan, pelajaran atau pendidikan jurnalistik bagi para Kompasianer yang saya yakin mayoritasnya awam ilmu-ilmu komunikasi jurnalistik. Jika ini terjadi, Kompasiana berhasil menjawab pertanyaan asal-asalan saya 'Jangan tanya apa yang telah kau berikan untuk Kompasiana. Tanyalah apa yang telah Kompasiana berikan kepadamu'. Hehehe...peace...
Keempat: baik langsung atau tidak langsung, pemediasian itu bisa mempermalukan Kompasianer yang suka berseteru dan suka menyemaikan bully-an dalam komentarnya, sehingga mereka akan mengikuti langkah elegan - mengemas ketidaksetujuan, kontra dan 'permusuhan' dalam bentuk tulisan. Jika ini tidak terjadi, ya sebagai penguasa eksekutif Kompasiana, Kang & Mas memiliki argumentasi kuat jika ingin 'melumat' mereka.
Kelima: at the end, rating Kompasiana melejit. Si cantik Alexa makin mendekat. Dan Kompasiana akan menjelma bak bendera merah putih di depan istana: selalu berkibar, tinggi, dan dijaga pemiliknya.

Kang & Mas.

Inilah sebuah peluang emas untuk Kompasiana. Bertindaklah. Meski saya mengetahui bahwa Andrea sudah direncanakan sebagai nara sumber untuk Modis berikutnya, namun saya sarankan bertindaklah sekarang. Ambil momentum ini, sebelum peluang emas diambil media lain. Undang Andrea dan Damar bertemu minggu ini juga. Kita semua akan mendukungnya.

Namun jika tidak?

Ah....sungguh T.E.R.L.A.L.U

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun