Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Mirip Resensi] Buku PK Ojong: Kompasiana (3 - selesai)

5 April 2012   16:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:59 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Mirip Resensi] Buku PK Ojong: Kompasiana. Esei jurnalistik tentang berbagai masalah - 3

Tulisan Kompasiana karangan PK Ojong tidaklah melulu membahas hal-hal yang serius. Dalam Bab X sebagai bab terakhir mengenaai serba serbi Kota Jakarta, banyak hal remeh temeh namun menarik juga dikemukakan penulis. Contohnya adalah apa yang bisa dibaca dalam tulisan nomor 15 halaman 780, yaitu tulisan tentang pohon bungur.

Yang menarik dalam tulisan ini adalah perhatian beliau terhadap sesuatu yang indah yang dilihat dalam keseharian, seperti apa yang 'sengaja lewat di depan rumah itu, sekedar untuk selama beberapa detik kendaraan melalui rumah itu, menikmati keindahan bungur yang sedang berbunga selebat-lebatnya di pekarangan'. Selain rumah di jalan Imam Bonjol no 32 yang penuh bunga bungur saat itu, PK Ojong bahkan bisa dengan lancarnya menceritakan tempat-tempat lain di mana bunga-bunga bungur bermekaran.

Tulisan berjudul Kota Bungur? itu mengusung usulan agar lahan-lahan kering dan kosong ditanami pohon-pohon, termasuk pohon bungur, ' di hari-hari libur pastilah rakyat Jakarta yang kekurangan kesempatan untuk rileks, yang kepanasan akan berpiknik di bawah pohon rindang itu'. Bukankah jika itu terjadi, 'apa kalahnya dengan cherry blossom di Jepang atau Washington, yang hanya berkembang selama beberapa hari saja, dan tiap tahun merupakan daya tarik bagi pelancoong-pelancong asing'. Sebuah ide logis, wajar, normal, pikiran khas rakyat kebanyakan, yang juga cocok untuk saat ini, 46 tahun setelah tulisan itu muncul. Namun, sepertinya saran itu jika diajukan sekarang pun akan dijawab pemerintah sama seperti jawaban saat itu yaitu ' dengan ... kata-kata 'Ya, ya, ya. Tapi perbuatan tidak menyusul'. Mungkin memang benar apa yang dikatakan PK Ojong di halaman 782, 'Tapi Gubernur Ali Sadikin sedikit bicara dan banyak berbuat'.

13335163171909342474
13335163171909342474
Buku PK Ojong: Kompasiana. Esei jurnalistik tentang berbagai masalah, adalah buku yaang cocok menjadi panduan para jurnalis sekarang, apalagi bagi penulis-penulis di Kompasiana era kini - yang disebut Kompasianer. Tulisan-tulisan PK Ojong bisa dijadikan sebuah acuan tata berita, di mana apa yang ditulis telah melalui pertimbangan atau pemikiran yang matang disertai dengan mencari fakta atau hal-hal yang mendukung tulisan, serta tulisan itu mempunyai nilai makna bagi pembacanya. Buku PK Ojong: Kompasiana. Esei jurnalistik tentang berbagai masalah seharusnya cocok dijadikan bacaan 'wajib' Kompasianer. Namun sayang, buku yang terbit tahun 1981 ini tidak terbit dan tidak tersedia lagi di pasaran. Penulis beruntung mendapatkan pinjaman buku ini dari Perpustakaan Sekolah Bisnis Prasetya Mulya. Mudah-mudahan pihak Kompas-Gramedia yang menggawangi Kompasiana sekarang memiliki niat untuk memproduksi lagi buku bagus ini, sehingga para Kompasianer bisa mendapatkan rujukan seperti apa tulisan Kompasiana itu. Dengan demikian diharapkan ke depannya Kompasiana lebih bernilai dan bermakna bagi anggota dan pembacanya.

1333516403588106986
1333516403588106986
Mudah-mudahan tulisan [Mirip resensi] ini bisa membuka mata pembaca, terutama para Kompasianer bagaimana menjadi Kompasianer yang baik seperti yang dituntunkan oleh pencetusnya. Sengaja saya banyak memberi kutipan asli secara cukup panjang utuk memudahkan peembaca yang tidak memiliki kesempatan membaca buku ini namun bisa memahami inti tulisan. Cag, 4 April 2012 ======== Artikel terkait sebelumnya:

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun