Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kasihan Mas Isjet......

24 November 2011   09:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:16 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Celetukan itu muncul dari mulutku sewaktu saya membaca artikel Mas Singgih yang oke punya tentang penelusuran Kompasianer Titi. Entah kenapa saya nyeletuk seperti itu. Apa mungkin karena beberapa hal ini:

1. Perannya sebagai admin dibahas (atau dipertanyakan?) para Kompasianer pada saat muncul 'polemik' mengenai tulisan esek-esek
2. 'Blunder' rencana perhelatan tiga tahun Kompasiana dengan memunculkan program Kompasianer terfavorit dengan kriteria kandidat dan penentuan pemenang yang sangat debatable
3. Kecolongan munculnya Kompasianer Titi sebagai terfavorit dihubungkan dengan kejelasan dirinya serta artikelnya yang diragukan dan menjurus sebagai Hoax
4. Kelambatan Admin dalam merespons apa-apa yang menjadi pembicaraan terhangat para Kompasianer, mulai dari kriteria objektif HL, Terekomendasi dan ter-ter lainnya, sampai dengan peristiwa terkini kalah cepatnya investigasi mengenai Titi dibandingkan Kompasianer Singgih.

Rasa kasihan mungkin juga muncul karena semua masalah itu sebenarnya tertuju kepada satu pasukan yang bernama Admin, tapi yang kentara muncul dan menjadi sandaran Kompasianer ya seorang Admin yang bernama Iskandar. Bisa jadi ini hal yang lumrah berkaitan dengan posisi yang ditempati Bang Isjet selaku Editor, sementara Admin lainnya lebih menggawangi bagian teknis dan administratif.

Itulah kenapa saya menjadi kasihan, karena beban Bang Isjet begitu besar dan masalahnya pun begitu beragam dan berhadapan dengan bermacam tipe. Apalagi dengan kenyataan jumlah Kompasianer yang terus mengalir sampai jauh seperti air di Sungai Bengawan Solo. Sepertinya Bang Isjet mempunyai pundak yang sangat lebar (broad shoulder) untuk menerima tanggung jawab itu.

Lalu, apa yang harus saya lakukan?

Ah, paling saya mah bisanya sumbang saran saja lah. Sarannya juga tidak ada yang baru, cukup membuat link, karena saya masih berpikir saran ini masih relevan. Saran itu adalah: Moratorium keanggotaan Kompasianer. Di dalamnya juga tertera beberapa pendapat dan saran lainnya. Memang saran seperti ini pun akan menimbulkan pro dan kontra. Itu hal biasa. Yang penting, setidaknya saya sudah memberikan sumbang saran kan, tidak hanya diam begitu saja dan menertawakan segalanya.

Demi kebaikan kita bersama, ayo kita kasih saran kepada Admin agar Kompasiana makin membuat kita betah.

Eh, siapa tahu Mas Isjet tidak mau dikasihani. Ups, sorry, maaf. Ah yang penting Salam Kompasiana deh.

Cag, 24 November 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun