Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kompasiana Adalah Pisau yang Tajam

19 Oktober 2014   23:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola sudah berguling menggelinding.
Momentum sudah terjadi
Tinggal siap-siap banjiri dunia dengan
literasi
Cerita berbahasa daerah, inspirasi maupun fiksi
Dan mulailah sebuah aksi untuk berbagi
Agar melek literasi muncul di semua lini
…..mari kita
berkontribusi

1413711275266236802
1413711275266236802

Kontribusi itu adalah timbal balik kepada Kompasiana dan juga kepada masyarakat. Dan salah satu langkah saya untuk berkontribusi kepada Kompasiana adalah dengan memberikan inspirasi kepada siapa saja untuk memanfaatkkan Kompasiana sebagai sebuah wahana unggul dalam menulis. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampau: mengenalkan Kompasiana sekaligus menginspirasi menulis kepada masyarakat.

14137112431647168010
14137112431647168010

Alhamdulillah, saya sudah memulainya dengan memberikan sesi berbagi (sharing session) terhadap siswa SMAN 1 Majalengka tanggal 16 Oktober2014 difasilitasi Kompasianer Didik. Acara yang dihadiri oleh 330 orang siswa, sepuluh orang perwakilan dari tiap kelas mulai kelas X sampai XII, itu dilakukan tanggal 16 Oktober 2014 yang lalu. Dalamacara itu, saya berbagi pengalaman dalam hal menulis serta bagaimana Kompasiana membentuk dan menguatkan kemampuan menulis saya sehingga saya akhirnya bisa menelurkan sebuah buku. Kegiatan yang saya usahakan seriang dan sesantai mungkin itu, ternyata disambut cukup antusias terutama dengandilakukannya tanya jawab di dalam forum dan bahkan diskusi bebas di luar forum. Sesuatu yang menggembirakan melihat ternyata banyak siswa yang sebenarnya memiliki bakat menulis, baik itu seperti fiksi ataupun reportase, tinggal bagaimana membuat mereka “naik ke permukaan”. Lalu respons sangat menggembirakan mulai muncul, berupa bergabungnya beberapa siswa menjadi Kompasianer hari itu juga dan bahkan disertai dengan munculnya postingan perdana yang boleh dibilang kualitasnya sudah cukup bagus.

14137102751698038553
14137102751698038553

Insya Allah, kegiatan ini adalah awal dari kegiatan-kegiatan motivasi dan berbagi kepada masyarakatsehingga kebiasaan menulis, berimbas kepada kebiasaan membaca,akan meningkat.Ujung dari aktivitas ini adalah Insya Allah derajat bangsa akan meningkat lewat literasi yang diakui.

Terima kasih Kompasiana. Terima kasih sudah menjembatani saya menjadi seorang penulis, seseorang yang bisa menulis. Terima kasih sudah memberi awal langkah berkonstribusi kepada masyarakat.

Kompasiana bagi saya adalah sebuah pisau yang tajam. Sebuah pisau yang tajam akan sangat berguna jika dipakai untuk memasak. Namun pisau tajam akan sangat berbahaya jika penggunanya memiliki niat jelek, seperti halnya untuk membunuh. Dan Alhamdulillah saya telah menggunakan pisau itu untuk memasak – dengan hasil hidangan yang diterima lidah segala kalangan.

Mari kita memanfaatkan media Kompasiana secara positif. Dan nantikan kebaikan-kebaikan yang akan muncul.Karena kebaikan akan berbuah kebaikan. Dan kebaikan akan berbuah kebahagiaan.

Jadi…mari kita memasak, eh mari menulis kawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun