Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belitung: Destinasi Wajib Kunjung

15 November 2014   05:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:47 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pengen ke Belitung lagi Yah!” , begitu rengekan si Adek dalam beberapa hari belakangan. Cukup kaget juga karena tidak biasanya dia meminta pergi ke suatu tempat. “Habis Ade suka. Pengen Yah!”. Hmmm… ingatan saya lalu berjalan hampir setahun lalu, kala pertama kali kami – Ade, Kakak, Ayah, Ibu, menginjakkan kaki di Tanjung Pandan.

Saat itu, selepas tiba di Bandara Hanandjoeddin, kami mampir di sebuah warung kecil Aten dan menikmati sajian khas Belitung: Mie Belitung. Mie khas seperti diberi kuah sapo itu terasa enak di lidah, apalagi diiringi segelas minuman khas pulau itu: es jeruk atau jeruk hangat. Dugaan saya akan menyeruput minuman berwarna oranye pupus karena jeruk yang dipakai adalah sejenis lemon. Segar, apalagi menemani porsi mie yang pas untuk perut yang belum terlalu lapar, serta pelayanan yang cepat. Insya Allah, warung itu halal - seperti jawaban yang saya dapat ketika bertanya.

Kunjungan pertama kami selanjutnya adalah Belitung Timur tempat Pak Ahok pernah menjabat Bupati. Perjalanan ditempuh cujup lama karena jaraknya cukup jauh. Namun demikian kami menikmatinya karena jalan yang dilalui sangat mulus, dan pemandangan hijau pohon meneduhkan mata - termasuk pohon-pohon yang dicat warna-warna penanda kami memasuki wilayah Belitung Timur.

Belitung Timur terkenal dengan cerita Laskar Pelanginya. Karenanya, kami mengunjungi dua tempat wisata yang berhubungan dengan novel itu di Gantung, yaitu replika sekolah Muhamadiyah serta Museum Kata - yang terletak tidak jauh (katanya) dari rumah penulis novel itu: Andrea Hirata. Kunjungan ke dua tempat ini akan mengasyikan bagi mereka yang pernah membaca dan kagum akan novelnya. Namun jangan khawatir bagi mereka yang tidak tahu novel itu karena baik replika sekolah maupun museum adalah tempat yang bagus untuk berfoto. Anda bisa memuaskan bernarsis ria dengan mengambil sudut foto yang berbeda sepeti yang kami lakukan.

Adek sama Kakak di Museum Kata. Sudut kiri atas adalah rumah Andrea Hirata (dok.pri)

14159717961089609174
14159717961089609174

Bermain peran di kelas Ikal Museum Kata (dok.pri)

Saat jam makan tiba, sempatkan makan masakan khas Belitung di Fega Seafood Restaurant. Landscape yang indah terbuka ke danau bekas tambang melengkapu makanan khas sayur / sop gangan yang disajikan dengan ikan tenggiri bakar, cumi asam manis dan kangkung cah. Yummy. Bahkan si Ade makan lahap sambil emmandang si kakak yang lagi narsis pura-pura merenung di atas dek mengapung.

14159653111424876222
14159653111424876222

Sajian makan siang Gangan dengan  landscape aduhai (dok.pri)

Setelah itu, kami lewati saja rumah Pak Ahok yang juga menjual batik khasnya. Perjalanan diteruskan ke Pantai Manggar, Puncak Manggar dan Bukit Samak. Daerah ini cukup sepi namun kami menikmatinya.

Kami kembali ke Tanjung Pandan menjelang maghrib. Sengaja kami minta langsung menuju hotel agar kami bisa beristirahat dan si Ade ingin segera berenang. Alhamdulilah ternyata kami bisa menikmati keindahan terbenamnya matahari detik demi detik sambil menemani dia berenang. Subhanallah indahnya. Berbahagialah mereka yang tinggal di tepi pantai atau puncak bukit yang bisa menikmati indahnya semburat cahaya ciptaanNya yang begitu indah tiap hari.

14159733651602794110
14159733651602794110

Sunset dilihat dari hotel (dok.pri)

1415973286436273591
1415973286436273591

Sunset sambil menemani Ade berenang (dok.pri)

14159735461047071496
14159735461047071496

Karam (dok.pri)

Sebelum beranjak ke peraduan, kami diajak makan malamdahulu di sebuah reatoran khas dengan suguhan masakan Belitung. Rumah Makan Belitong Timpo Duluk. Saya sangat menyukai interior rumah makan itu yang dihiasi ornamen-ornamen menarik. Makanannya pun lezat disajikan di atas piring jadul. Sangat memanjakan saya yang seoran jaduler sejati :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun