"Membaca adalah Jendela Dunia" merupakan slogan yang biasa tampak di sekolah khususnya di sekitar perpustakaan sekolah. Namun kini kata - kata tersebut sebaiknya diganti dengan "Indonesia Darurat Membaca". Bukan tanpa sebab slogan tersebut perlu diubah, sebab aktivitas membaca kini sudah banyak ditinggalkan oleh siswa tanpa mereka ketahui manfaat yang didapatkan. Hilangnya minat siswa dalam membaca buku sangat terasa seiring dengan perubahan perilaku siswa dalam bersosial. Tidak sedikit siswa di Indonesia baik SD, SMP, dan SMA melakukan tindakan amoral seolah olah hal tersebut menjadi hal biasa yang bisa diterapkan di masyarakat. Tindakan amoral yang dilakukan di dalam lingkungan masyrakat justru akan merugikan diri sendiri, sehingga hal tersebut tidak seharusnya dilakukan baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Membaca tentu menjadi solusi atas permasalahan tersebut, namun yang menjadi tugas guru dan petinggi sekolah adalah bagaimana caranya untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca buku. Berikut ini adalah kiat yang bisa dilakukan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa berdasarkan pengalaman dan analisis penulis.
1. Melakukan Penataan Ruangan Perpustakaan yang Baik
Ciptakanlah ruangan perpustakaan yang nyaman bagi siswa untuk melakukan kegiatan produktif seperti membaca dan berdiskusi. Ruangan yang nyaman akan menjadi umpan untuk menarik siswa datang ke perpustakan. Idealnya ruangan perpustakaan yang nyaman adalah ruangan yang luas, bukan ruangan penumpukan buku pelajaran. Jaga agar suhu ruangan tetap nyaman, jika perlu tambahkan pendingin ruangan untuk menambah kenyamanan siswa.Â
2. Memilih Duta Baca Sekolah dan Membuat Program Duta
Pemilihan duta baca adalah cara terbaik untuk mengapresiasi siswa yang memiliki minat baca, gunanya untuk membantu mensosialisasikan aktivitas membaca ke teman temannya, dengan begitu sekolah akan terbantu dengan adanya duta baca tersebut. Duta baca yang dipilih sekolah tentunya harus memiliki program untuk mengajak siswa membaca. Adapun program yang bisa sarankan adalah membuat resensi buku sebagai konten di media sosial, melakukan diskusi atau seminar buku, serta pendataan buku yang telah selesai dibaca siswa dan memberikan penghargaan dari sekolah berupa hadiah maupun piagam.
3. Lakukan Hubungan Kerja Sama dengan Lembaga Pemerintahan
Kerja sama dilakukan untuk melakukan kunjungan rutin dengan tujuan mengajak siswa belajar diluar sekolah, serta berkenalan lebih dekat dengan lingkungan masyarakat. Mereka akan belajar tentang bagaimana suatu sistem dapat bekerja dan mengendalikan masyarakat. Tempat tempat yang dapat dikunjungi seperti kantor Bank Indonesia, kantor DPRD, Kantor Polisi, Perpustakaan Kota, Museum dan masih banyak lagi. Agenda ini bisa dilakukan setidaknya satu kali dalam satu semester dengan mengajak siswa duta baca sekolah dan beberapa siswa yang memiliki minat yang besar dalam aktivitas membaca. Hal ini tentu akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa dan tentunya siswa tersebut akan menjadi magnet bagi siswa lain untuk memiliki minat membaca buku.
4. Mengadakan Lomba Membuat Resensi Buku
Sederhananya, resensi buku berarti mengulas buku yang sudah dibaca melalui hasil analisis dan penilaian yang dilakukan secara objektif. Melakukan resensi buku sangatlah baik untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis dan berbicara, mengingat banyak siswa yang sangat lemah dalam hal itu yang perlu menjadi evaluasi sekolah terhadap siswanya. Lomba resensi buku akan sangat baik dilakukan dengan tujuan untuk penjaringan dan evaluasi minat baca siswa. Biasanya siswa yang sudah selesai membaca tidak memiliki wadah untuk mengulas buku tersebut berdasarkan analisisnya, sehingga lomba resensi buku akan menjadi tempat bagi mereka untuk mengulas buku dengan baik. Agendakan acara ini setidaknya setahun sekali, agar anak punya banyak waktu untuk melakukan persiapan. Seharusnya, jika kegiatan ini dilakukan secara rutin, pasti banyak siswa yang tertarik untuk mengikuti kegiatan ini.
5. Survei Permintaan Buku