Manusia berkemudikan angan-angan
bergelantungan dalam tempurung penghidupan
saling sudut menyudutkan untuk dilakukan
tapi gerakan tak sejalan dengan pikiran
perlahan membunuh seperti peluru tak bertuan
bagaimana kau dikemudikannya
tanpa sempat kau tersadar sepenuhnya
anganmu sempat menyentuh langit ketujuh
sadarlah engkau wahai pengangan bahwa terlalu jauh
manusia berkemudikan angan-angan
mati terkubur senyuman pelaksanaan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!