Mohon tunggu...
AM Panjaitan
AM Panjaitan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Relawan perang melawan Mas Joko Klemer dan Batara Kalla

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelajaran Sejarah Untuk Anggun C. Sasmi dan Glen Fredly

25 Juni 2014   20:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:58 27645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sudah lama mengetahui bahwa timses Jokowi sesungguhnya terdiri dari para liberalis yang menganut paham fundamentalis sehingga cenderung bersikap intoleran terhadap orang yang bukan berasal dari kelompok mereka; contoh paling jelas adalah kasus Gallery of Rogues, kebangkitan Bad Guys yang diposting Wimar Witoelar di twitter yang menyamakan beberapa tokoh Islam termasuk yang terkenal toleran seperti AA Gym dengan para teroris semacam Osama Bin Laden atau Amrozi atau Iman Samudra;  demikian pula ketika Surya Paloh melarang presenter di Metro TV miliknya menggunakan Jilbab seperti yang menimpa Sandrina Malakiano. Kalangan liberalis intoleran di tubuh Jokowi-JK sesungguhnya sama saja seperti kaum fundamentalis intoleran dari kalangan lain, misalnya yang menggunakan ideologi atau agama. Intoleransi adalah intoleransi, tidak peduli berdasarkan ideologi atau agama apapun.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/06/19/n7em476-wimar-witoelar-serang-islam

https://id-id.facebook.com/kata2hikmah.new/posts/10151087822209355

Sekarang kaum liberalis intoleran tersebut melalui Anggun C. Sasmi dan Glen Fredly mencoba mengotak-atik pilihan berpakaian Ahmad Dhani yang menggunakan baju mirip seragam Wehrmacht, tentara Jerman dari tahun 1935 - 1945 yang diasosiasikan sebagai "seragam NAZI" padahal istilah Wehrmacht bukan diciptakan oleh partai NAZI melainkan ada di dalam Pasal 47 Konstitusi Republik Weimar yang berbunyi: "Der Reichspräsident hat den Oberbefehl über die gesamte Wehrmacht des Reiches" yang diterjemahkan secara harafiah sebagai Presiden Reich adalah pemegang kekuasaan tertinggi dari seluruh angkatan bersenjata [Wehrmacht] Reich. Saya berani taruhan potong tangan bahwa timses Jokowi-JK yang sekarang berkaok-kaok mempermasalahkan baju Ahmad Dhani yang mereka persepsikan sebagai "seragam NAZI" tidak mengetahui bahwa pemerintahan Jerman hari ini adalah pewaris dari pemerintahan Republik Weimar. Saya berharap Jokowi-JK dan timsesnya periksa fakta terlebih dahulu sebelum melakukan kampanye hitam, masa membedakan angkatan bersenjata Jerman dan Partai NAZI saja tidak bisa.

Selain itu, anggap saja Ahmad Dhani mengenakan "seragam NAZI," lalu kenapa? Partai NAZI atau rakyat Jerman tidak pernah menjajah Indonesia; Partai NAZI tidak pernah membunuh rakyat Indonesia, dan bila bukan karena Jerman menguasai Belanda, maka Jepang tidak akan bisa mengambil Hindia Belanda dari Belanda dan kemudian membentuk pasukan profesional pertama khusus Indonesia bernama Pembela Tanah Air (PETA) yang dalam sejarahnya merupakan ujung tombak dan tulang punggung dari pasukan yang merebut tanah air kita dari tangan penjajah. Bahkan teks proklamasi kita diketik di atas mesin ketik buatan Jerman saat dikuasai Partai NAZI. Dengan demikian bisa dibilang NAZI Jerman sangat berjasa bagi Indonesia.

Ok ok, pasti sudah banyak yang mau mengatakan: "tapi NAZI jahat, membunuh 6juta rakyat Yahudi," anggaplah hal tersebut benar, terus apa hubungannya dengan Indonesia? NAZI tidak pernah menjahati rakyat Indonesia; dan genosida juga dilakukan oleh Amerika, contoh yang paling mudah adalah genosida terhadap suku Indian dan menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki yang ditinggali rakyat sipil serta pembantaian rakyat kota Dresden; atau Churchill yang melakukan genosida terhadap rakyat India; dan saya berani jamin tidak akan ada pihak Jokowi-JK termasuk Anggun C. Sasmi dan Glen Fredly akan berkomentar miring bila ada rakyat Indonesia yang mengenakan kostum tentara Amerika atau Inggris. Selain itu kembali, Ahmad Dhani mau mengenakan baju apa kenapa kubu Jokowi-JK yang repot? Toh dia beli pakai uang sendiri; hasil kerja sendiri bukan hasil mencuri di toko; tidak perlu kepo. Indonesia bukan Jerman; Indonesia bukan Eropa Barat dan Indonesia bukan Amerika; dan oleh karena itu Indonesia boleh berpakaian apa saja sekalipun model pakaian seperti itu tidak disukai di Jerman, Eropa Barat atau Amerika. Sekali lagi, standar moral etika Indonesia tidak ditentukan oleh standar moral dan etika Jerman, Eropa Barat atau Amerika. Di sana wanita bisa demonstrasi telanjang dada atau sekalian tidak berpakaian; apakah dengan demikian di Indonesia juga boleh demonstrasi tanpa pakaian? Gunakan common sense kalian.

Lagipula sejauh mana pengetahuan kubu Jokowi-JK tentang sejarah Perang Dunia II? sejarah NAZI Jerman? Pertempuan ideologi saat itu; Sejarah Perang Dunia I? Politik dalam Perang Dunia I; II; NAZI Jerman dan Eropa Barat? Amerika dan Eropa memang membungkam kebebasan berpendapat sepanjang mengenai usaha merevisi sejarah Perang Dunia II dengan memenjarakan pelakunya; namun banyak juga sejarawan terkemuka dan politisi terkemuka yang lolos dari aksi represi karena memenjarakan mereka terlalu riskan untuk kondisi politik dalam negeri.

Beberapa tokoh dimaksud antara lain adalah Pat Buchanan, mantan penasehat Presiden Amerika penulis buku Churchill; Hitler and the Unnecessary War di mana dia menemukan bahwa Perang Dunia II bisa dihindari bila saja Inggris dan Winston Churchill tidak haus darah sebab sebelum dan selama perang Hitler sudah berulang kali mengirim proposal perdamaian kepada Inggris dan Perancis tapi ditolak karena mau membantai rakyat Jerman; ada pula David Irving sejarawan yang dinista sedemikian rupa tapi karyanya tetap menjadi tulisan otoritatif yang menjelaskan banyak lubang pada sejarah Perang Duna II tulisan para pemenang; dan sosok paling kredibel dalam menjelaskan kesalahan besar Amerika Serikat dan Eropa Barat memulai Perang Dunia II melawan Jerman adalah mantan presiden Amerika Serikat bernama Herbert Hoover yang terkenal karena membangun Hoover's Dam dan memoarnya Freedom Betrayed: Herbert Hoover's Secret History of the Second World War and Its Aftermath.

Penulis revisionis yang membuka wawasan kita tentang Perang Dunia II masih banyak lagi, tapi intinya kubu Jokowi-JK terlebih Anggun C. Sasmi dan Glen Fredly harus banyak belajar supaya tidak menjadi katak dalam tempurung. Pada kesempatan ini saya mau membagi sedikit pengetahuan untuk membuka wawasan kubu Jokowi-JK khususnya kedua penyanyi kita tersayang, tapi mengingat keterbatasan waktu maka pelajaran sejarah hari ini akan saya buat dalam bentuk pertanyaan dan jawaban.

* Apakah NAZI adalah fasis?

Bukan, ideologi NAZI adalah sosialis-nasionalis yang sangat berbeda dari fasismenya Benito Mussolini.

* Alasan Hitler dan NAZI "anti" Yahudi?

Karena saat itu kaum komunis dari Uni Soviet sedang giat-giatnya menginflitrasi setiap negara untuk menyebarkan komunisme yang sangat berbahaya, dan kebetulan "nabi" komunisme Karl Marx sampai pendiri Partai Komunis Rusia (Lenin, Trotsky, Stalin dll) adalah Yahudi, bahkan komisar atau pengendali tentara Merah mayoritas adalah Yahudi. Donatur Lenin yang memungkinkan Revolusi Bolshelvik sukses juga adalah Yahudi (keluarga Rothschild dan agennya).

Bisa dibilang alasan partai NAZI berdiri adalah untuk melawan hegemoni Partai Komunis Jerman yang didanai oleh Partai Komunis Rusia dan Uni Soviet dengan tujuan memasukan Jerman ke blok komunis. Bahkan pada awal Perang Dunia II di tahun 1941 dan Jerman sedang di atas angin, Hitler mengirim Rudolf Hess ke Inggris dengan proposal perdamaian bahwa Jerman akan mundur dari semua wilayah yang mereka kuasai bila Inggris netral saat Jerman menyerang Uni Soviet (musuh utama partai NAZI). Reaksi Inggris? Menangkap Rudolf Hess dan memenjarakan dia selama puluhan tahun sampai gantung diri; padahal menangkap utusan adalah melanggar hukum humaniter dan hukum perang.

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2433733/How-Nazis-offered-peace-treaty-World-War-II-meant-selling-Russians.html

* Mengapa pada Perang Dunia II Hitler menginternir Yahudi Jerman dan Yahudi di negara yang dikuasai NAZI?

Karena sejak tanggal 24 Maret 1933 Yahudi di seluruh dunia termasuk para bankir internasional telah menyatakan perang terhadap Jerman, antara lain dengan memboikot Jerman; dan sesuai praktek saat itu maka Jerman menginternir Yahudi di Jerman dan wilayah yang mereka kuasai; sama seperti Amerika menginternir atau menempatkan rakyat Amerika keturunan Jepang di kamp konsentrasi setelah mereka mendeklarasikan perang melawan Jepang.

http://rense.com/general84/declare.htm

* Mengapa Yahudi "digenosida" di kamp konsentrasi? Dan apakah jumlahnya benar mencapai 6juta orang?

Tidak ada satupun bukti adanya upaya genosida secara terstruktur atau terencana baik melalui penembakan maupun melalui kamar gas. Yang terjadi adalah wabah kelaparan karena blokade sekutu (serupa dengan yang terjadi di India akibat ulah Churchill - baca Churchill's Secret War); beberapa yang lapar meninggal dan mayat yang menumpuk dan tidak terurus menimbulkan wabah penyakit di kamp konsentrasi. Itulah penyebab umum kematian-kematian di kamp konsentrasi Jerman. Mengenai angka 6juta sulit diprediksi dan tidak meyakinkan sebab sudah sejak tahun 1919, 1921, 1938, dan terakhir 1945 Yahudi internasional secara konsisten mengembar-gemborkan ada 6juta Yahudi dibantai.

http://www.stormfront.org/forum/t712023/

* Apakah Hitler dan NAZI ekspansionis?

Tidak, karena konsentrasi partai NAZI adalah mengembalikan kerusakan di Jerman akibat Perjanjian Versailles yang merugikan Jerman secara perekonomian dan mencuri sebagian wilayah Jerman. Pemerintahan NAZI berhasil mengembalikan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Jerman tanpa terikat sistem berbasis emas karena menggunakan sistem lindung nilai berbasis kinerja angkatan kerja yang merusak hegemoni para perbankan internasional sebab mereka tidak bisa menguasai perekonomian Jerman seperti mereka menguasai Bank Sentral Inggris dan Amerika (cadangan emas dunia dikuasai keluarga Rothschild dan agennya).

Setelah perekonomian Jerman pulih, Jerman bermaksud memulihkan kembali wilayah yang hilang pasca Perang Dunia I, dan beberapa berhasil kembali kecuali satu: kota bebas Danzig yang berada di bawah kendali Polandia. Penyelesiaan masalah kota Danzig yang ditawarkan Hitler adalah dengan diadakan plebisit atau jajak pendapat untuk menyerahkan keputusan bergabung ke Jerman atau Polandia kepada rakyat Danzig yang 90%nya adalah etnis Jerman. Reaksi Polandia malah menyiapkan pasukan untuk menyerang Jerman dan membuat perjanjian dengan Prancis dan Inggris bahwa bila Polandia diserang maka keduanya akan menyatakan perang kepada negara agresor.

Namun kemudian dibuat satu perjanjian rahasia bahwa perjanjian hanya berlaku bila agresor adalah Jerman, dan itulah sebabnya Inggris dan Perancis tidak menyatakan perang terhadap Uni Soviet ketika pasukan Soviet menyerang Polandia Utara sebagai bagian kerja sama dengan Jerman yang menyerang Polandia Selatan yang terletak kota Danzig, mengacaukan rencana Polandia menyerang Jerman saat negosiasi berlangsung.

Kendati demikian Jerman terus menerus mengirim proposal damai kepada negara Eropa Barat dari tahun 1933 sampai 1941 ketika Inggris dengan pengecut menangkap Rudolf Hess utusan Jerman yang membawa dokumen perjanjian perdamaian; dan semuanya proposal Hitler tersebut ditolak tanpa sekalipun mendapat respon yang memadai.

http://www.wintersonnenwende.com/scriptorium/english/archives/nothanks/wwr00.html

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2433733/How-Nazis-offered-peace-treaty-World-War-II-meant-selling-Russians.html

* Apakah Perang Dunia II dan akibat-akibat buruk kepada dunia seperti kebangkitan komunisme dan korban-korban Uni Soviet; Pakta Warsawa; NATO; Perang Dingin; G30S/PKI; Perang Vietnam; penemuan bom atom yang membunuh rakyat Jepang tidak berdosa, dll bisa dihindari?

Menurut Pat Buchanan, Herbert Hoover dan David Irving seharusnya Amerika, Inggris dan Eropa menerima proposal damai Hitler sehingga membiarkan Hitler mengatasi Uni Soviet yang memang merupakan musuh utama partai NAZI (liat Mein Kampft) dan dengan hancurnya Uni Soviet maka tidak akan ada perang dingin dan semua proxy war ikutannya (1945 - 1989); yang penting lagi puluhan juta umat manusia tidak akan menjadi korban Perang Dunia II. Namun karena Churchill dan Franklin Delano Roosevelt/FDR haus darah maka kebijakan mereka mengorbankan ratusan juta rakyat dunia selama puluhan tahun dan hampir membawa dunia ke jurang kehancuran melalui perang nuklir.

* Siapa penjahat sebenarnya, NAZI atau Sekutu?

Kita bandingkan, NAZI terus dan konsisten meminta damai sekalipun mereka praktis sudah memenangkan perang di Eropa Barat. Adolf Hitler yang notabene man-of-the-year Majalah Time itu berulang kali menyatakan kekesalannya karena perang menyebabkan tertundanya pembangunan Jerman yang sudah dia rencanakan.

Satu-satunya harapan Inggris untuk membalikan keadaan adalah apabila Amerika bergabung melawan Jerman, dan masalahnya rakyat Amerika menolak terlibat dalam perang Eropa. Hal tersebut diatasi oleh Churchill dan FDR dengan membiarkan Jepang menyerang Pearl Harbor padahal sudah ada laporan intelijen tentang rencana Jepang sebelum serangan terjadi sehingga bisa menjadi dalih untuk membawa Amerika ke medan perang.

Pearl Harbor dan penolakan proposal damai Hitler sampai menangkap Rudolf Hess adalah kejahatan sekutu yang pertama; kedua dan ketiga. Kejahatan berikutnya pembantaian rakyat sipil kota Dresden; dari awal membuat bom atom dengan pemikiran akan dijatuhkan di kota Jepang sehingga mereka terus menolak permohonan damai Kaisar Jepang yang bisa menghindari penjatuhan bom atom di Jepang yang menurut FDR berisi "monyet kuning"; pemerkosaan terhadap ratusan ribu rakyat Jerman oleh tentara sekutu (http://scooteraz.tumblr.com/post/83632076908/mass-rape-in-europe-by-allied-soldiers-after-world); pembunuhan dan pelecehan seksual terhadap wanita yang menikah dengan perwira NAZI (http://www.stormfront.org/forum/t997619/); keputusan Churchill menahan bantuan makanan untuk India karena takut direbut Jerman menyebabkaan puluhan juta rakyat India mati kelaparan selama Perang Dunia II padahal kaum pria India adalah tulang punggung pasukan Inggris saat itu (lihat Madhusree Mukerjee, Churchill's Secret War) dan lain-lain.

Silakan berpikir bagi yang bisa berpikir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun