Wabah corona telah mengakibatkan kelumpuhan Negara di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor ekonomi. Penutupan berbagai gerai toko kecil hingga mall besar mengakibatkan roda perputaran ekonomi tersendat.
Pedagang mendapatkan penurunan omset yang sangat signifikan, karyawan di rumahkan bahkan untuk melakukan efisiensi , perusahaan melakukan PHK besar-besaran, seperti video yang beredar beberapa hari lalu memperlihatkan isak tangis karyawan salah satu mall besar yang mem "PHK" karyawannya.
Hal ini meningkatkan angka pengangguran yang menyebabkan tingkat kemiskinan bertambah, mau tidak mau inilah realita yang harus dihadapi dunia.
Ditengah maraknya pemecatan dan menurunnya omset penjual offline, tidak begitu halnya dengan pedagang online. Adanya peraturan  tutup toko tidak begitu berpengaruh dengan penjualan online, namun ini tidak semua.
Data yang saya dapat dari rekan-rekan pedagang online, penjualan kebutuhan sehari-hari dan kesehatan pasti meningkat pesat, seperti minuman herbal sehat, masker, vitamin, obat dll.
Selain itu, pedagang kosmetik dan beberapa pedagang barang hobby meskipun tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan namun stabil tidak menunjukkan penurunan, mungkin ini tidak semuanya namun sebagian besar menunjukkan hal yang sama.
Saya sendiri sebagai pedagangl barang hobby tidak begitu  berpengaruh terhadap omset. Namun beberapa teman saya yang berjualan fashion, merasakan dampaknya, penjualannya sangat menurun drastis dan akhirnya harus melakukan pivot ke bisnis lain agar para karyawan tetap mendapatkan pekerjaan.
Jualan online sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah untuk mengurangi pertemuan penjual dan pembeli secara offline, sebagai penyuksesan social distance ini.
Banyak pedagang- pedagang yang baru memulai di tengah pandemic ini, pun demikian dengan pembeli baru yang mulai belajar membuat akun di market online.
Saya sendiri sebenarnya tidak begitu berpengaruh dengan aturan work from home, toh selama ini saya kerja juga dari rumah dengan beberapa pegawai yang membantu saya.