Mohon tunggu...
Ikky Chain
Ikky Chain Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa aktif yang hari-harinya mengahabisi waktu bermainnya dengan membaca menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Antara Kita yang Berakhir Sampai di Sini (Selamat Jalan Kekasihku)

29 Desember 2021   00:14 Diperbarui: 29 Desember 2021   00:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tak tahu mengapa, sejak siang tadi sampai tiba pukul 20.10 WITA, hati terasa mencekam, seakan ada yang menyuruhku pergi. Perlahan demi perlahan masih terus kunikmati, tanpa berfikir apa yang akan terjadi.

Masih sempat nongkrong bersama teman, bergaul sedikit, lupa juga dengan hati yang masih mencekam. Awalnya Aku pikir cekaman tersebut akan berlalu tanpa sebab, hingga akhirnya berlanjut hingga sekarang.

Nyeseknya itu tiba nanti pukul 20.10 WITA. Ketika itu berdering Whatsapp, tanda pesan baru telahl hadir. Muncul 3 pesan dari orang yang sama. Bahagia juga, ternyata dari dia yang 2 hari ini tak ada komunikasi.

Namun seolah membuatku berfikir untuk membuka pesan tersebut. Entah mengapa? hatiku saat itu kaku, seakan memilih untuk tak membukanya.

Perlahan Aku simpan sampai beberapa menit, namun masih membuatku penasaran 'tentang apasih isi pesan dari dia'. Dengan jiwa yang sudah tak tenang lagi, sebab dibuih dengan nalar yang penuh dengan penasaran, ibu jari tanganku pun terpaksa membuka 3 pesan beruntun yang dikirimnya.

Kurang lebih 2 menit lamanya isi pesan singkat itu Aku perhatikan. Bertutur singkat dengan nada mengintaiku. Aku terpaksa membaca pesan perpisahan itu 'doakanka juga pelamaran ku....'.

Setelah 2 menit lamanya mendiamkan pesan itu, Aku berencana untuk memilih diam dan menerima dengan ikhlas. Namun hati kian mencekam tak tahu apalagi yang akan diperbuat. Tak selang waktu cukup lama, Aku kemudian membalasnya dengan perasaan terpaksa 'okok' beserta emoji jempol.

Awalnya, Aku pikir semua itu hanya cara belaka untuk mengelabuiku, namun Aku bertambah yakin setelah pesan selanjutnya masuk 'doakan semoga lancar....'. Tanda bahwa kisah asmara telah berakhir.

Hati yang telah dipenuhi dengan kekecewaan lebih, membuat akal ini menjadi hilang. Sekan tak percaya dengan semua itu, seakan bertutur "hati yang lemah dan lembut takkan mungkin terlintas dalam fikiran untuk mengakhiri apa yang selama ini dipertahankan". Saat itu pula, Aku masih belum yakin sebab dia adalah wanita yang sangat Aku yakini keseriusan dan komitmennya.

Kita bisa apa? yang terjadi memang sudahlah terjadi. Namun, tidak saya percaya, wanita yang kujunjung tinggi selama ini ternyata lebih kejam dan ganas, memungkiri apa yang sudah dijanjikannya, dan mematahkan pengharapanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun