ada sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta yang menayangkan tentang 'gigi' keindahan dan estetika gigi, dimana orang yang ingin memiliki gigi yang bagus dan indah (seperti pemasangan berlian pada gigi, dan pemutihan gigi) harus merogoh kocek yang cukup dalam. saat itu saya sedang menonton acara tersebut dangan beramai - ramai, tiba tiba terdengar suara dari belakang saya 'ojo o gawe mbenakno untu, gawe mangan sedino ae kadang ono kadang ora' (jangankan buat membetulkan gigi, untuk makan sehari saja kadang ada kadang tidak). celoteh seperti ini pernah kita dengar bukan? walau hanya sekali?
pernah juga saya ketika berada dalam angkot dan tidak sengaja mendengar percakapan antara sopir dan salah satu penumpang, sopir tersebut ditanya mengenai hasil perolehannya narik selama sehari, ternyata jawabannya senada dengan komentar soal 'gigi'. 'ya kadang mek cukup gawe mangan, ya Alhamdulillah wes, pokok e ono seng digawe mangan' (ya kadang cuma cukup untuk makan, Alhamdulillah, pokoknya ada yang dibuat makan).
jangankan begitu, mahasiswa saja yang ngakunya lebih memilih mengerjakan tugas terlebih dahulu daripada sarapan/makan ketika ada waktu senggang saja masih tetap memikirkan makan, dan tetap akan makan dalam satu hari tersebut, tidak mungkin tidak, kecuali yang puasa, hehe.
nah, hal-hal diatas kadang tidak kita sadari terjadi disekitar kita. kebutuhan akan makan -kebutuhan biologis- merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi seseoran untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya. ini membuktikan dan menguatkan teori Maslow mengenai hirarki kebutuhan yang sifanya berjenjang dan tidak bisa didahului oleh kebutuhan yang ada setelahnya. makan ya tetap makan, usaha apapun akan dilakukan asal bisa makan. hal pertama, .kadang terlena. sudah butuh, atau butuhlah sudah?????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H