Mohon tunggu...
Rifka Silmi Mufliha
Rifka Silmi Mufliha Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi ASI Bubuk Tuai Pro Kontra

6 Juni 2024   11:25 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:45 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ASI atau air susu ibu merupakan makanan sekaligus minuman yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI mengandung sejumlah zat penting yang dibutuhkan bayi demi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal, mulai dari nutrisi, zat antibodi, enzim, hormon, dan zat penting lainnya. 

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan hingga usia 2 tahun akan tumbuh dengan baik dan berkembang secara optimal. Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi terhadap penyakit ketika sudah dewasa. Selain itu, bayi yang mendapatkan ASI juga memiliki perkembangan otak yang optimal sehingga tingkat kecerdasannya juga semakin tinggi. 

Sampai saat ini, ASI masih tetap menjadi makanan bayi yang paling baik dan sempurna. Kelengkapan dan kesesuaian nutrisinya bagi bayi belum dapat ditandingi oleh produk apapun, semahal apapun produk tersebut. Hal tersebut karena ASI memiliki komponen nutrisi yang sangat sesuai dengan kondisi bayi dan mudah dicerna dan diserap nutrisinya oleh bayi. 

Sedangkan susu formula memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dengan ASI sehingga belum tentu sesuai dengan kondisi bayi. Oleh karena itu, para ibu berusaha untuk senantiasa dapat memberikan ASI-nya bagi si bayi. Namun, bagi para ibu yang bekerja di luar rumah, hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Solusi yang bisa ditawarkan adalah dengan memerah ASI dan menyimpannya dalam lemari es atau freezer sehingga bisa digunakan saat ibu tidak di rumah atau tidak bersama bayi. 

ASI yang disimpan dan dibekukan dalam lemari es atau freezer bisa tahan hingga 6 bulan. Namun, bagi sebagian orang, penyimpanan ASI tersebut memakan tempat sehingga saat ini terdapat inovasi baru dari sebuah perusahaan yang mengubah bentuk ASI cair menjadi bubuk. 

Bagaimana Proses Pembuatannya? 

ASI bubuk atau juga dikenal sebagai freeze-dryed menjadi viral belakangan ini ketika seorang influencer membagikan pengalamannya dalam mengubah ASI-nya menjadi bentuk bubuk. Dalam akun TikTok-nya, influencer tersebut mengatakan bahwa ia tidak melakukan proses pengubahan ASI tersebut secara mandiri, tetapi melibatkan sebuah perusahaan yang memiliki alat khusus untuk mengubah ASI cair menjadi bubuk dengan teknik lyophilization atau pengeringan beku (freeze-drying). 

Proses pembuatannya adalah ASI dalam bentuk beku dikirimkan ke perusahaan di dalam kotak pendingin. Kemudian proses pembekuan ASI dilakukan secara ekstrem dalam suhu -50 selama 3 s.d. 5 jam. ASI beku tersebut diubah menggunakan teknik sublimasi, yaitu transisi ekstraksi air dari fase padat (es) menjadi fase gas (uap air) tanpa melalui fase cair selama dua hari sehingga didapatkan bubuk ASI tanpa kandungan air. Umumnya, 1 liter ASI cair dapat menghasilkan 140 gram ASI bubuk. 

Pro Kontra dari Berbagai Pihak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun