Mohon tunggu...
Rifka Nurohma
Rifka Nurohma Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasioner

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Pembangunan Kualitas SDM

23 Mei 2020   02:42 Diperbarui: 23 Mei 2020   02:38 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekhawatiran akan kualitas Sumber Daya Manusia menjadi prioritas utama di tengah masa pandemi ini. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan individu produktif yang bekerja sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. 

Sumber Daya Manusia juga menjadi faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan selain itu juga menjadi kunci yang menentukan perkembangan perusahaan sehingga perlu di kelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisien organisasi atau perusahaan.

Pengertian SDM sendiri ada 2, yaitu pengertian mikro dan makro. Secara mikro adalah individu yang biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang , Secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.

Dunia pernah menghadapi permasalahan besar yang memberikan pukulan telak seperti krisis keuangan tahun 2007-2009 dan wabah ebola di Afrika Barat pada tahun 2014-2016, tetapi tidak berdampak pada kenaikan pembangunan manusia secara keseluruhan. Sedangkan Covid-19 ini memberikan pengaruh besar pada 3 sektor yaitu Kesehatan, Pendidikan, dan pendapatan. 

Penurunan ini memengaruhi baik negara-negara kaya dan miskin dan di perkirakan dampaknya akan jauh lebih tajam pada negara-negara berkembang yang kurang mampu mengatasi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini.

sukmabangsapidie.sch.id
sukmabangsapidie.sch.id

Pendidikan 

Untuk menyiapkan generasi emas dan salat satu pembangunan kualitas sumber daya manusia terpenting adalah Pendidikan. Namun, apa yang terjadi sekarang dengan adanya wabah Covid-19 ini memicu semakin turunnya pembangunan kualitas SDM. Bagimana tidak, dengan hanya tinggal di rumah tidak banyak yang bisa dilakukan. 

Nah, bagaimana kalau pandemi ini tidak berujung? Apakah kita harus tetap tinggal dirumah? Yang sampai saat inipun kita tidak ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir. 

Meski meminimalisir potensi penyebaran virus corona ini, belajar dirumah juga ada dampak negatifnya. Terutama pada anak-anak sekolah yang ada di desa-desa terpencil yang tidak semua bisa mengakses internet dan bahkan tidak tahu cara menggunakan teknologi canggih di zaman sekarang, serta fasilitas teknologi yang kurang memadai. Akibatnya, mereka jadi tidak bisa belajar karena tidak tahu apa yang mesti mereka pelajari tanpa intstruksi dari gurunya. Orang tuanya pun tidak tau mesti mengajarkan apa pada anaknya.

Selain itu juga belajar dengan memaksimalkan teknologi kurang efektif karena guru hanya memberikan tugas kepada murid-muridnya terutama pelajaran yang membutuhkan penjelasan, pemahaman yang lebih mendalam serta contoh cara pengerjaan soalnya, misalnya matematika. 

Akhirnya murid juga hanya mengandalkan google untuk mencari jawaban soalnya yang tentunya sulit untuk diverifikasi oleh gurunya apakah sumber jawaban yang ia pakai itu kredibel atau tidak. Ini merupakan tantangan besar bagi guru-guru supaya lebih proaktif dan kreatif agar bisa menggelar kegiatan belajar-mengajar sama efektifnya dengan tatap muka, supaya dapat menciptakan SDM yang berkualitas dan serta memiliki keterampilan dan berdaya saing tinggi dalam persaingan pasar global.

Pekerjaan 

Fenomena meningkatnya pengangguran karena menurunnya jumlah lapangan pekerjaan, serta kualitas kerja antara lain upah dan perlindungan social. Akibat pandemi ini banyak sektor industri yang terpaksa menutup usahanya karena menurunnya tingkat permintaan serta harus menggaji karyawan mereka. Akhirnya opsi PHK bisa menjadi langkah yang terakhir di tempuh yang tentunya Langkah ini menjadi siuasi terburuk bagi perkerja yang terPHK. Solusi demi solusi sudah di terapkan namun, masih belum ada yang efektif karena banyaknya yang memanfaatkan berbagai solusi tersebut.

Bahkan setelah pandemic berakhir, dinamika bekerja dikantor akan berubah dan manusia tidak perlu lagi bekerja dirumah. Akan tetapi, kesehatan menjadi prioritas paling utama dengan menjaga kebersihan kantor di tengah masa pemulihan virus corona serta diperlukan langkah-langkah yang efisien mengenai cara bekerja yang aman dan nyaman. Bahkan setelah adanya Corona ini menunjukkan bahwa kita bisa bekerja dari rumah saja dengan memanfaatkan teknologi canggih dan kita dapat menghemat biaya sewa Gedung untuk dijadikan kantor, meski tidak semua pekerjaan dapat dilakukan secara online. Bekerja dari rumah mungkin akan menjadi hal yang biasa. Selain itu, kita juga dapat menyesuaikan dan merealisasikan kebijakan SDM karena dunia kini harus menyesuaikan dengan aturan dan kebiasaan baru. Seperti penggunaan teknologi dan fokus pada kesehatan.

Penulis: Rifka Nurohma

Mahasiswa Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun