Mohon tunggu...
Rifka Nur Afsuroh
Rifka Nur Afsuroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

introvert

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Belajar Memaafkan

7 Oktober 2024   21:15 Diperbarui: 7 Oktober 2024   23:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup pasti kita pernah mengalami sakit hati, marah, kecewa, marah dan sebagainya. Hal-hal yang membuat kita sakit hati mengakibatkan kita sulit untuk tumbuh. Sehingga sulit untuk kita memaafkan atas sesuatu hal yang mengakibatkan kita sakit hati.

Memaafkan merupakan proses yang dilakukan secara sukarela untuk melepaskan perasaan maupun pikiran tentang kebencian, kemarahan, kepahitan, kekecewaan, sakit hati, serta rasa ingin membalas dendam.

Terkadang kita bisa untuk memaafkan namun sulit untuk melupakanmu, oleh karena itu sikap kita harus bisa menerima hal yang terjadi dengan apa adanya. Dengan kita bisa menerima sesuatu terjadi dengan apa adanya maka perlahan-lahan kita dapat memaafkan dan melupakannya.

Namun terdapat beberapa alasan seseorang tidak mau meminta maaf:

1. Tidak khawatir akan orang yang mereka lukai

2. Gengsinya tinggi

3. Percaya anggapan bahwa minta maaf tidaj ada gunanya

Sedangkan seseorang yang minta maaf harus dengan tulus, tidak menggunakan kata tapi, tidak memaksa agar segera memaafkan, serta berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Jadi, ketika kita merasakan sakit hati atas tindakan orang lain kepada kita jangan sampai kita punya mempunyai keinginan untuk balas dendam. Belajar untuk memaafkan dengan menerima hal yang terjadi dengan apa adanya sehingga perlahan kita akan melupakannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun