Mohon tunggu...
Rifka Novia
Rifka Novia Mohon Tunggu... -

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali Tanda-tanda Alam Sebelum Terjadinya Gempa Bumi dan Tsunami

30 November 2011   09:42 Diperbarui: 4 April 2017   17:52 31058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_146593" align="aligncenter" width="175" caption="(kera yang galau, sumber: pappy.com)"][/caption]

Bukankah habitat kera adalah di pohon?, dan jarang sekali kera mau turun dari pohon, mengingat pohon adalah tempat perlindungan yang terbaik.

Perilaku kera tersebut diyakini merupakan naluri dari hewan tersebut agar bisa segera lari secepat dan sejauh mungkin, yang hanya bisa dilakukan jika ia turun dari pohon.

Ketiga.

Bagi sebagian masyarakat di kampung-kampung, jika terjadi kejadian dimana ayam peliharaan mereka lama tidak mau bertelur, dan ayam-ayam tersebut tampak gelisah dan selalu gaduh berkotek-kotek tanpa sebab yang jelas, maka ditengarai akan terjadi sebuah bencana alam yang besar.

[caption id="attachment_146594" align="aligncenter" width="300" caption="(ayam yang galau, sumber: cosmomagazine.com)"][/caption]

Keempat.

Adanya sambaran petir yang kencang, dan terjadi disiang hari yang cerah, dipercayai oleh sebagian masyarakat merupakan sebuah pertanda akan timbulnya badai.

[caption id="attachment_146595" align="aligncenter" width="468" caption="(petir, sumber: alaska-inpicture.com)"][/caption]

Kelima.

Adanya hewan-hewan laut yang biasanya hanya bisa di temui di laut lepas atau laut dalam, lalu kemudian hewan-hewan laut tersebut tampak mendekati pantai, maka dipercayai oleh masyarakat sebagai pertanda bahwa akan segera terjadi bencana gempa dan atau Tsunami.

[caption id="attachment_146597" align="aligncenter" width="275" caption="(lumba-lumba, sumber: saildolphincruises.com)"][/caption]

Keenam.

Adanya hewan-hewan merayap, seperti semut atau rayap yang meninggalkan koloninya (tempat tinggalnya) bersama-sama menuju tempat lain, biasa disikapi oleh masyarakat di pedalaman sebagai tanda akan terjadinya sebuah bencana.

[caption id="attachment_146599" align="aligncenter" width="279" caption="(semut, sumber: superstock.co.uk)"][/caption]

Dari banyak contoh diatas, kita bisa melihat bahwa ternyata hewan-hewan tersebut dikaruniai oleh Tuhan dengan indera yang sangat peka, sehingga mereka bisa bertahan hidup dengan cara tetap waspada akan segala sesuatu yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya.

Lalu bagaimana dengan manusia?.

Mengingat bahwa masih banyak daerah-daerah pantai di Indonesia yang belum dilengkapi dengan alat sensor peringatan dini Tsunami, maka akan sangat baik jika kita belajar dari kearifan lokal tentang tanda-tanda alam, yang sudah dianut oleh masyarakat di pesisir pantai secara turun temurun.

[caption id="attachment_146602" align="aligncenter" width="480" caption="(pemukiman pantai, sumber: realadventure.com)"][/caption]

Karenanya, selain melihat perubahan perilaku hewan, kita juga bisa mengantisipasi terjadinya bencana dengan melihat atau mendengar tanda-tanda alam disekitar kita.

Harus diakui bahwa Gempa Bumi belumlah dapat diramalkan kapan akan terjadi. Akan tetapi, kita bisa mengamati tanda-tanda akan terjadinya Tsunami yang sering menyertai Gempa Bumi, sehingga kita tidak sampai menjadi korban dari bencana Tsunami tersebut.

[caption id="attachment_146603" align="aligncenter" width="740" caption="(Tsunami menuju pantai, sumber: tsun.sscc.ru)"][/caption]

Kawan-kawan, sebelum kita mempelajari tanda-tanda akan terjadinya Tsunami, kita akan coba mencari tahu tentang apakah Tsunami itu.

Tsunami ternyata adalah gelombang laut yang disebabkan adanya gempa bumi yang umumnya terjadi di dasar laut, sehingga menggerakan air laut menuju pantai. Dan gelombang Tsunami biasanya terjadi sekitar lima menit hingga satu jam setelah terjadinya gempa bumi.

[caption id="attachment_146604" align="aligncenter" width="475" caption="(proses terjadinya Tsunami, sumber: physorg.com)"][/caption]

Nah…, berikut ini adalah tanda-tanda dari datangnya Tsunami yang perlu kawan-kawan ketahui, sehingga jika sewaktu-waktu kita sedang berekreasi dipantai, kita bisa menghindari dari bencana Tsunami tersebut.

1. Tsunami biasanya diawali dengan terjadinya gempa bumi. Karenanya, jika kawan-kawan sedang bermain di pantai lalu merasakan terjadinya gempa, segeralah menjauhi pantai, dan mencari daerah yang tinggi untuk terhindar dari Tsunami.

[caption id="attachment_146605" align="aligncenter" width="421" caption="(Gempa Bumi, sumber: sanandreasfault.org)"][/caption]

2. Jika mendengar suara gemuruh yang sangat keras di tepi pantai yang biasanya tenang, maka segeralah menjauh dari pantai, bukan tidak mungkin suara itu adalah berasal dari gelombang Tsunami yang sedang menuju pantai, hanya saja mungkin kita tidak bisa merasakan getaran gempa yang sudah terjadi sebelumnya.

[caption id="attachment_146606" align="aligncenter" width="499" caption="(Ombak Besar Tsunami, sumber: folk.uio.no)"][/caption]

3. Jika kawan-kawan sudah merasakan adanya getaran gempa, lalu melihat bahwa air laut menjadi surut dengan cepat hingga tampak banyak ikan yang menggelepar, maka jangan tergoda untuk mengumpulkan ikan-ikan tersebut, malah seharusnya kawan-kawan segera berlari menjauhi pantai menuju ketempat yang lebih tinggi, karena surutnya air laut adalah sebuah pertanda bahwa air laut yang surut tersebut akan segera kembali datang untuk menerjang pantai dengan kekuatan yang sangat dahsyat.

[caption id="attachment_146607" align="aligncenter" width="600" caption="(Air Laut Surut, sumber: kaskus.us)"][/caption]

Ngeri juga ya…

Tetapi itu adalah resiko bagi kita yang tinggal di wilayah Cincin Api Pasifik yang rawan dengan Gempa Bumi dan Tsunami.

Tetapi jangan menjadi terlalu takut ya.

Nikmati saja keindahan alam Indonesia dengan pantai-pantainya yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun