Anime Attack on Titan (Shingeki no Kyojin) telah meraih popularitas global tidak hanya karena aksinya yang mendebarkan, tetapi juga karena kompleksitas cerita yang mendalam. Season 3Â dari serial ini menghadirkan lapisan-lapisan baru dalam narasi, dengan fokus yang mendalam pada politik dan intrik. Musim ketiga serial ini, dengan segala kompleksitas politiknya, menggambarkan sebuah dunia yang penuh dengan konflik internal dan eksternal, di mana pertarungan manusia melawan Titan hanya merupakan sebagian kecil dari cerita yang lebih luas.
Dinamika Politik dalam Tembok Sina
Tembok Sina, yang dulunya dianggap sebagai benteng terakhir melawan Titan, menghadapi konflik politik yang rumit di musim ketiga ini. Pemerintah dan elitis di dalam Tembok Sina mempertahankan dominasinya dengan menyembunyikan kebenaran tentang asal-usul Titan dan dunia di luar tembok. Konflik antara pemerintah di Tembok Sina dan rakyatnya menjadi fokus utama dalam season ini. Kepercayaan rakyat kepada pemerintah terus terkikis karena pengungkapan rahasia yang lama disembunyikan, termasuk asal-usul Titan dan kebenaran tentang dunia di luar tembok. Pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyatnya memunculkan pergolakan yang tidak bisa diabaikan. Inilah yang memunculkan pertanyaan mendasar tentang sifat kuasa dan tanggung jawab pemerintah terhadap rakyatnya. Hal ini menciptakan ketegangan politik yang meruncing saat kelompok Survey Corps berusaha menggulingkan pemerintahan yang korup dan memulai perubahan sosial.
Perjuangan Identitas Marley dan Eldia
Dalam Attack on Titan Season 3, penggemar disajikan dengan pandangan yang lebih mendalam ke dalam tiga faksi utama: Tembok Maria, Tembok Rose, dan Tembok Sina. Setiap faksi memiliki kepentingan dan tujuan politik yang berbeda-beda, dan dalam perjuangan mereka untuk bertahan dari ancaman Titan, persaingan internal dan permainan kekuasaan menjadi semakin jelas.
Di balik tembok, konflik juga meresap di dalam diri bangsa Eldia, yang secara historis telah diperlakukan sebagai makhluk yang terkutuk oleh bangsa Marley. Musim ketiga menggali lebih dalam pada aspek-aspek ini, mempertanyakan identitas individu dan hubungan mereka dengan Titan. Dengan munculnya pengkhianatan dan perjuangan untuk mendapatkan hak-hak dasar, pertanyaan tentang harga diri dan perjuangan identitas menjadi perwujudan dari kompleksitas politik dan intrik dalam cerita.
Tantangan Kelompok Survey Corps
Intrik juga terjadi di antara kelompok Survey Corps sendiri. Kelompok Survey Corps, yang telah berjuang keras melawan Titan menghadapi tantangan baru dalam memahami rahasia-rahasia gelap yang ada di dalam Tembok, lalu mereka mengungkapkan rahasia-rahasia ini dan menggambarkan perbedaan pandangan serta tujuan di antara anggota kelompok tersebut. Mereka harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan moral yang rumit saat mereka mencoba mengungkapkan kebenaran kepada rakyat dan menggulingkan pemerintahan yang korup. Pertarungan internal mengenai bagaimana menghadapi musuh, apakah melalui pendekatan diplomatis atau militer, menggambarkan kompleksitas proses pengambilan keputusan dalam situasi yang penuh tekanan.
Kuasa dan Manipulasi Marley
Pada sisi luar tembok, kita diperkenalkan dengan bangsa Marley yang berkuasa. Bangsa di luar Tembok yang mengontrol para Titan. Mereka memanfaatkan Titan sebagai senjata utama mereka untuk tujuan militer dan politik, sementara mereka sendiri mengabaikan kemanusiaan dan identitas individu dari para Titan. Ini adalah ilustrasi nyata tentang bagaimana kuasa bisa digunakan untuk mengendalikan narasi dan mengorbankan manusia demi tujuan politik. Bangsa Marley menghadapi konflik internal antara mereka yang mendukung pemanfaatan Titan dan mereka yang mencari kebebasan.
Historia Reiss: Pemerintahan dan Identitas
Historia Reiss, yang menjadi Ratu Historia, mewakili tema identitas dan tanggung jawab politik. Dia harus memilih antara hidup sesuai dengan keinginannya atau mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin. Proses perjuangan Historia untuk menemukan tempatnya dalam pemerintahan membawa pembaca pada pertanyaan mengenai tanggung jawab politik dan hak asasi perempuan dalam kepemimpinan.
Perjuangan Melawan Ketidakpastian
Ketidakpastian dan konflik terus menghantui dunia Attack on Titan. Tidak hanya ada ancaman dari Titan, tetapi juga ancaman dari dalam dan luar tembok. Konflik politik, pengkhianatan, dan perjuangan identitas semakin mengukuhkan kenyataan bahwa dalam dunia yang terus berubah, kebenaran dan keadilan bukanlah hal yang mudah untuk ditemukan. Ini mencerminkan tantangan dunia nyata, di mana permainan kekuasaan dan konflik politik seringkali mengaburkan garis-garis antara baik dan buruk.
Attack on Titan Season 3 memberikan pandangan mendalam tentang dunia yang penuh dengan dinamika politik, intrik, dan perjuangan identitas. Dengan pemerintahan yang korup, pengkhianatan, dan pertarungan antara bangsa, anime ini menggambarkan bahwa perjuangan untuk kuasa, kebenaran, dan keadilan tidak pernah mudah. Cerita ini menjadi cerminan tantangan dan kompleksitas politik dalam masyarakat, dan dengan cara ini, Attack on Titan menjadi lebih dari sekadar anime aksi, tetapi juga refleksi tentang kondisi dunia yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H