Dampak pembelajaran daring yang terlalu lama ini pun menimbulkan gangguan psikologis pada mahasiswa, terkhusus mahasiswa tingkat akhir, yang dimana pandemi Covid-19 ini membuat mahasiswa tingkat akhir turun motivasinya dalam belajar, terlebih lagi dalam menyelesaikan tugas skripsi, dan dari turunnya motivasi itu akhirnya menimbulkan burnout syndrome pada Mahasiswa.
Definisi burnout syndrome banyak sekali pakar yang membuat pengertian. Tetapi disini dapat penulis simpulkan bahwa burnout syndrome adalah kondisi di mana seseorang mengalami stres berat sehingga berdampak buruk yang membuat kejenuhan serta penurunan motivasi dalam bekerja ataupun beraktifitas.Â
Burnout syndrome bisa di rasakan oleh siapapun mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan yang kemungkinan besar terkena burnout syndrome adalah orang yang sangat full jadwal pekerjaannya. Gejala yang ditimbulkan akibat burnout syndrome pun bermacam-macam seperti perubahan kondisi fisik, perubahan emosional, dan perubahan perilaku yang biasanya periang bisa menjadi tempramen ataupun menarik diri dari lingkungan.
Pandemi Covid-19 sekarang ini dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya burnout syndrome.Â
Terkhusus mahasiswa, Â selama pandemi Covid-19 ini mahasiswa harus bisa menyesuaikan serta bertahan dengan metode pembelaran daring, dan akibat pembelajaran daring yang terlalu lama akan menimbulkan burnout syndrome pada mahasiswa.Â
Seperti salah satu penelitian di IAIN Jember, didapatkan hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa mengalami burnout syndrome dalam proses belajar mengajar daring.
Mahasiswa tingkat akhir pun tidak terlepas dari burnout syndrome ini. Mahasiswa tingkat akhir yang sedang berproses mengerjakan skripsi pastinya akan lebih kesusahan dalam penyelesaian skripsinya.Â
Mengapa demikian, menurut penulis, mahasiswa tingkat akhir yang sudah mendapatkan skripsi akan lebih kesusahan dalam pengerjaannya, karena selama pandemi Covid-19 ini mahasiswa belajar jarak jauh dan juga banyak mahasiswa yang merantau untuk berkuliah, sehingga untuk bimbingan pun pasti kebanyakan mahasiswa melaksanakannya secara online, bimbingan online pun pastinya tidak akan maksimal karena keterbatasan sinyal, keterbatasan ruang untuk berekspresi, sehingga membuat mahasiswa pun akan sulit memahami skripsinya.Â
Pandemi Covid-19 juga membuat mahasiswa jarang bertemu dengan kawan seangkatannya, yang di mana peningkatan motivasi mengerjakan tugas biasanya bisa didapatkan ketika kita bercerita, ataupun berdiskusi dengan kawan sejawat, sehingga menurut penulis, semua variabel permasalahan tadi dapat menimbulkan burnout syndrome pada mahasiswa dalam mengerjakan tugas skripsi di masa pandemi Covid-19.
Maka dari itu, penulis menyarankan kepada mahasiswa yang sedang berproses dalam menyelesaikan skripsi bahwa selalu waspada dengan gangguan psikologis ini. Mahasiswa harus bisa menemukan koping terbaiknya agar dapat terhindar dari burnout syndrome. Ketika merasa jenuh saat mengerjakan skripsi maka jangan dipaksa untuk terus mengerjakannya.Â
Kalian para Mahasiswa bisa rileks terlebih dahulu, gunakan waktu senggang untuk olahraga, mendengarkan musik, menonton film yang disuka, dan juga berceritalah pada keluarga ataupun teman dekat ketika ada permasalahan yang membuat kejenuhan dalam beraktivitas.Â