Izinkan sebuah kebenaran hakiki itu merangkak berjuang untuk bertahan, berjalan seiring waktu, berlari mengejar kesungguhan.
Ini bukan tentang eksplorasi, karena kebenaran hakiki sudah sempurna dengan eksistensi dan esensinya, karena kebenaran hakiki tidak perlu dijelajahi dengan alasan perlu adanya observasi dan eksperimen.
Kebenaran hakiki membutuhkan sebuah perlindungan dari berbagai perspektif dan asumsi yang menjadikannya ambiguitas.
Percaya atau tidak, lambat laun peneguh kebenaran hakiki akan memiliki kredibiltas dan elektabilitas yang akan mengantarkan dirinya menjadi seseorang yang merasakan kebenaran hakiki itu sungguh bersatu dengan raga dan jiwanya.
Izinkan peneguh kebenaran hakiki untuk mewujudkannya, agar ini tidak sebatas wacana yang penuh dengan imajinasi.
Anugerahkan rohani yang akan menjaga kestabilan bagian dari jiwa yang abstrak, yakni cipta, rasa dan karsa yang merupakan sebuah pusat intelegensi, pertimbangan etika dan estetika, serta pusat atas kehendak dan nafsu.
By : RH, 01/04/2017, 10:21 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H