Mohon tunggu...
Rifka Abadi
Rifka Abadi Mohon Tunggu... Bankir - Seorang

http://rifkadejavu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

BPR/BPRS Mulai Terancam

15 Oktober 2012   02:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tgl 5 Desember 2011 Bank Indonesia mengeluarkan bukunya "Model Bisnis BPR" yang menjelaskan beberapa strategi bisnis BPR dengan memanfaatkan model jejaring BPR dengan beberapa bank Nasional, dan model ini Tujuan Apex BPR secara singkat adalah (1) Sinergi antara Bank Umum dan BPR, (2) lender of the first resort jika BPR kesulitan likuiditas, (3) pembiayaan UMKM melalui linkage program, serta (4) optimalisasi dana likuid sebagai modal kelolaan bersama.  Beberapa pemangku kepentingan pun dirangkul dalam konsep ini, yaitu pemerintah daerah, asosiasi BPD atau Asbanda, dan asosiasi BPR yaitu Perbarindo.

Tapi kalau kita lihat kondisi yang saya jelaskan dan peran besar dari beberapa stake holder diatas, apakah model tersebut bisa mendongkrak sudah memperlihatkan pengembangan yang significant terhadap BPR/BPRS. Malahan BPD yang sebagian besar telah memiliki BPR Binaan pun tidak bisa menyelamatkan BPR/BPRS mereka yang akan collaps. Dengan semangat memperluas jaringan, BPD diseluruh Indonesia bisa kita pastikan akan mengembangkan ekspansinya dengan menambah cabang-cabang baru di pelosok daerah nya, dan tidak tertutup kemungkinan akan membuka cabang di lokasi BPR/BPRS yang ada (bahkan yang sudah menjadi binaannya...).

Saat ini bisa kita lihat, berapa buah BPR/BPRS yang mulai ngos-ngos an degan kondisi likuiditas dan performanya.......!

Mudah-mudahan Bank Indonesia bisa lebih jeli menyikapi kondisi ini supaya keberadaan BPR/BPRS bisa tetap dilestarikan dan bisa menjadi agent of development di daerah mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun