Pada tgl 5 Desember 2011 Bank Indonesia mengeluarkan bukunya "Model Bisnis BPR" yang menjelaskan beberapa strategi bisnis BPR dengan memanfaatkan model jejaring BPR dengan beberapa bank Nasional, dan model ini Tujuan Apex BPR secara singkat adalah (1) Sinergi antara Bank Umum dan BPR, (2) lender of the first resort jika BPR kesulitan likuiditas, (3) pembiayaan UMKM melalui linkage program, serta (4) optimalisasi dana likuid sebagai modal kelolaan bersama. Beberapa pemangku kepentingan pun dirangkul dalam konsep ini, yaitu pemerintah daerah, asosiasi BPD atau Asbanda, dan asosiasi BPR yaitu Perbarindo.
Tapi kalau kita lihat kondisi yang saya jelaskan dan peran besar dari beberapa stake holder diatas, apakah model tersebut bisa mendongkrak sudah memperlihatkan pengembangan yang significant terhadap BPR/BPRS. Malahan BPD yang sebagian besar telah memiliki BPR Binaan pun tidak bisa menyelamatkan BPR/BPRS mereka yang akan collaps. Dengan semangat memperluas jaringan, BPD diseluruh Indonesia bisa kita pastikan akan mengembangkan ekspansinya dengan menambah cabang-cabang baru di pelosok daerah nya, dan tidak tertutup kemungkinan akan membuka cabang di lokasi BPR/BPRS yang ada (bahkan yang sudah menjadi binaannya...).
Saat ini bisa kita lihat, berapa buah BPR/BPRS yang mulai ngos-ngos an degan kondisi likuiditas dan performanya.......!
Mudah-mudahan Bank Indonesia bisa lebih jeli menyikapi kondisi ini supaya keberadaan BPR/BPRS bisa tetap dilestarikan dan bisa menjadi agent of development di daerah mereka masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H