Korean Wave atau dapat disebut sebagai Hallyu merupakan dampak dari globalisasi di bidang budaya, dalam hal ini budaya Korea Selatan. Budaya tersebut mengalami penyebaran melalui pemanfaatan teknologi dan kemajuan akses informasi di zaman sekarang.
Salah satu budaya Korea Selatan yang mengalami penyebaran sebagai bentuk Korean Wave adalah musik populernya dimana telah menjadi pusat perhatian beberapa tahun terakhir. Beberapa yang menjadi tren yang mendunia yaitu “Gangnam Style” Psy dan K-pop yang menjadi pendongkrak Korean Wave untuk kemudian menghasilkan musisi-musisi dan grup idola baru. Grup idola baru yang menjadi popular karena adanya Korean Wave yaitu Big Bang, Girls Generation, JYJ, dan BTS yang mencapai puncak kepopuleran di Kawasan Asia dan Barat pada tahun 2010-an.
Komunikasi lintas budaya telah dimulai Korea Selatan sejak globalisasi dijadikan visi nasional dan sasaran strategi pembangunan pada tahun 1994. Komunikasi lintas budaya antara Korea Selatan dengan Indonesia terjalin dengan tujuan pengenalan dua budaya yang berbeda. Harapannya dapat terjadi kedekatan hubungan diantara kedua negara dan mispersepsi antar budaya yang dapat menyebabkan konflik dapat dihindari.
Adanya pengaruh globalisasi dan semakin mudahnya akses informasi akibat perkembangan tekonologi yang semakin pesat membuat penyebaran budaya juga ikut terpangaruh menjadi lebih mudah diterima oleh publik karena penyebaran informasi yang cepat. Budaya Korea Selatan seperti makanan, drama, cara berpakaian dan pola perilaku dengan cepat menyebar ke berbagai negara dan memengaruhi perspektif publik kepada Korea Selatan dan penerimaan terhadap kebudayaan Korea Selatan di Indonesia.
Fashion saat ini selain menjadi kebutuhan juga dapat menjadi alat komunikasi lintas budaya. Komunikasi dapat terbentuk untuk sesama penggemar maupun antara penggemar dengan idolanya. Pakaian dapat menjadi gambaran dari jati diri dan kepribadian seseorang. Hal tersebut dikarenakan dengan berpakaian, seseorang dapat mengekspresikan dirinya di depan umum. Ungkapan tersebut juga dapat menjadi citra yang ingin ditunjukkan seseorang kedepan umum dan membuatnya menjadi lebih percaya diri.
Bentuk pengaruh Korean Wave yang menjadi perbincangan di kalangan anak muda di seluruh dunia adalah mengenai fashion style Korean atau Korean style. Berbagai kalangan baik remaja maupun dewasa berusaha menjadi mirip seperti idolanya ketika sedang tampil. Menjadikan grup idolanya sebagai standar dalam berpakaian dan berpenampilan menarik.
Mode Korea saat ini fokus untuk menyampaikan nilai-nilai keberagaman atau diversity. Popularitas tersebut juga didukung dengan adanya perkembangan teknologi dan globalisasi yang semakin massif. Sosial media menjadi wadah paling tepat dalam penyebaran budaya Korea termasuk industry fashion. Namun, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang pesat membuat banyak perubahan terjadi pada industry fashion di Korea Selatan. Perubahan tersebut menyebar ke berbagai negara dan menjadi tren fashion masa kini. Meskipun terjadi perubahan, fashion tersebut tetap merupakan bagian dari budaya Korea. Fashion Korea Selatan yang ekspresif dan menampilkan sesuatu yang baru memiliki dampak positif terhadap perubahan tren fashion dunia termasuk di Indonesia.
Indonesia menjadi negara yang merespon dengan positif dari fenomena Korean wave di bidang indutry fashion. Pasalnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan penggemar K-pop paling banyak. Hal tersebut membuat banyak penggemarnya yang ingin meniru fashion yang digunakan oleh idolanya dan menjadi trending terbaru. Komunikasi lintas budaya terbentuk ketika banyak anak muda Indonesia yang berawal menyukai K-pop berkembang menjadi menyukai sesuatu yang berkaitan dengan Korea. Sesuatu yang berkaitan dengan Korea membuat anak muda Indonesia terasa dekat dengan pengaruh Korea dan juga dekat dengan kehidupan sehari-hari idolanya. Komunikasi lintas budaya juga terjalin karena informasinya dapat dengan mudah diakses mengenai tren yang sedang ramai diperbincangkan. Dari tahun 2012 sampai saat ini, Korea Selatan masih mengungguli pasar fashion dunia dan menjadi trend center di Indonesia. Fenomena tersebut tidak dapat dipisahkan dari peran pemerintah Korea Selatan yang mendukung penuh penyebaran Korean Wave dan menciptakan segmentasi pasar untuk penyuka Korea.
Kontak budaya antara Indonesia dengan Korea Selatan dapat dikatakan sangat dekat dan diterima secara terbuka oleh banyak masyarakat Indonesia. Dalam hal fashion, saat ini sedang gencar fashion ala korea yaitu pakaian kemeja yang digabungkan dengan rompi rajut khas Korea. Selain itu, masih banyak fashion Korea Selatan yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia dan kemudian menjadi tren baru di kalangan anak muda.
Sampai saat ini, Korea masih menjadi inspirasi fashion Indonesia yang paling massif. Selain pakaian, kontak budaya juga terjadi melalui aksesoris, tas, sepatu dan item fashion lainnya dari kepala sampai kaki secara keseluruhan. Dampak yang dirasakan dengan adanya dominasi fashion Korea adalah maraknya produk impor Korea yang laku terjual di berbagai fashion store.
Pasar fashion Korea di Indonesia semakin meluas seiring permintaan yang semakin banyak. Faktor lain yang mendukung yaitu adanya perjanjian pasar bebas ASEAN membuat barang impor Korea mudah masuk ke Indonesia. Selain itu, pengaruh komunikasi lintas budaya dari fenomena K-pop juga membuat banyak UMKM yang kemudian membuat produk yang terinspirasi dari fashion Korea dan terjual sampai di pasar internasional. Faktor-faktor tersebut yang membuat kontak budaya dan komunikasi lintas budaya menjadi semakin dekat antara Korea Selatan dengan Indonesia melalui fashion.
Fashion Korea akibat fenomena Korean Wave juga menjadi fenomena demam Korea di Indonesia dan terjadi komunikasi lintas budaay didalamnya. Apapun yang dikenakan oleh artis idola selalu menjadi pusat perhatian dan daya tarik tersendiri untuk penggemarnya. Mulai dari drama Korea, reality show sampai K-pop dimana artis dan idolanya berpakaian dengan menarik membuat masyarakat Indonesia tertarik untuk mirip dengan idolanya melalui berbagai penyesuaian.
Oleh karena itu, fashion Korea memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan budaya dan tren yang ada di Indonesia. Namun, dampak negatif juga muncul dari adanya fenomena Korean wave di Indonesia. Dampak negatif tersebut yaitu munculnya perilaku konsumtif yang tinggi dengan dalih rasa loyalitas dan kemauan sesaat untuk diakui dan ikut-ikutan tren tanpa adanya kontrol diri yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H