Mohon tunggu...
Rifka NadilaDamayanti
Rifka NadilaDamayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Saya mahasiswa S1 di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya di jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Media Sosial sebagai Media Informasi Komunikasi Politik

2 Januari 2023   14:21 Diperbarui: 2 Januari 2023   14:31 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan Media Sosial sebagai Media Informasi Komunikasi Politik (Studi Etnografi Virtual: Berita Jokowi 3 Periode di Akun Tiktok @jokowiprabowo2024)

Nama : Rifka Nadila Damayanti (201910415312)

Dosen Pengampu  : (Saeful Mujab, S.Sos., M.I.Kom)

A. Abstrak 

Perkembangan teknologi di zaman sekarang bisa dibilang berkembang sangat pesat, dengan pesatnya teknologi ini rata-rata masyarakat akan memanfaatkan nya dengan baik. 

Mulai digunakan nya untuk berkomunikasi melalui telepon, email atau media sosial. Maka tak jarang dari itu manusia mulai mahir dalam menggunakan berbagai teknologi sebagai kebutuhannya. Saat ini fenomena pengguna media sosial paling banyak adalah popularitas dari Tiktok. 

Popularitas media sosial TikTok yang meroket salah satunya dipicu oleh pandemi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa berita viral di Tiktok dari akun Tiktok @jokowiprabowo2024 atas dukungan Jokowi untuk menjadi calon presiden 3 periode. 

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi virtual, serta dilakukan nya analisis konten (content analysis) di akun berita Tiktok. Hasil penelitian membahas dari segi komentar dan menganalisa konten dari segi visual dan teks. Komentar menunjukkan bahwa di akun Tiktok @jokowiprabowo2024 kebanyakan dari mereka yang memberikan dukungan atas terpilihnya Jokowi di 3 periode. 

Kesimpulan penelitian video Tiktok ini video komunikasi politik melalui konten milik akun @jokowiprabowo2024 mencuri perhatian masyarakat, dimana ketiga video yang diunggah tersebut lantaran mencuri perhatian karena aksi dukungan terhadap jokowi untuk menjadi presiden 3 periode nanti. Dari unggahan tersebut bisa dilihat juga bahwa feedback yang didapatkan dari komentar-komentar kebanyakan masyarakat mendukung jokowi. 

B. Latar Belakang

Perkembangan teknologi di zaman sekarang bisa dibilang berkembang sangat pesat, dengan pesatnya teknologi ini rata-rata masyarakat akan memanfaatkan nya dengan baik. Mulai digunakan nya untuk berkomunikasi melalui telepon, email atau media sosial. Maka tak jarang dari itu manusia mulai mahir dalam menggunakan berbagai teknologi sebagai kebutuhannya. 

Menurut Elul (dalam Miarso, 2007) teknologi adalah gabungan-gabungan dari metode-metode yang secara rasional bersifat efisien dalam segala bidang kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Maka bisa disimpulkan bahwa teknologi mempermudah segala hal yang dilakukan manusia menjadi lebih praktis dan efisien. Kemudahan ini membuat manusia merasa sangat terbantu dalam hal berkomunikasi dan mengakses informasi.

Terlebih lagi dalam penggunaan media sosial yang lagi maraknya terjadi di seluruh dunia. Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual (Nasrullah, 2015). 

Dalam media sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan (cognition), komunikasi (communicate) dan kerjasama (cooperation). Dengan adanya kemudahan media sendiri mampu mengelola informasi atau berita mengenai apapun, baik bencana, ekonomi, cuaca, politik dan lain-lain. 

Selain itu media sosial sebagai media alternatif yang didukung oleh kekuatan teknologi komunikasi, sesungguhnya memiliki banyak manfaat dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap demokratisasi komunikasi menuju masyarakat informasi yang adil sejahtera (Susanto, 2017).

Sehingga melalui perantara media sosial, komunikasi bisa berjalan dengan baik, karena bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari keseharian manusia diberbagai bidang. 

Termasuk dalam aktivitas politik, komunikasi memainkan peranan yang penting. Komunikasi bukan sekedar penerusan informasi dari suatu sumber kepada publik, ia lebih mudah dipahami sebagai penciptaan kembali gagasan -- gagasan informasi oleh publik jika diberikan petunjuk dengan simbol, slogan, atau tema pokok. tujuan berkomunikasi untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, dan sosial. 

Komunikasi dapat merubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang hingga sosial masyarakat seseorang sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh pemberi informasi. Sehingga pada hakikatnya, komunikasi bertujuan menyampaikan suatu informasi yang dapat dimengerti oleh orang lain. Informasi tersebut kemudian diharapkan menghasilkan umpan balik berupa perubahan positif dari si penerima informasi.

Muncul nya media sosial yang menjadi wadah dari pemberitaan mengenai komunikasi politik, peran nya yang sangat penting dalam memudahkan manusia mengetahui apa yang terjadi di dunia politik. Karena  sebelum ilmu politik berdiri sendiri, media dan politik sudah mempunyai keterikatan yang kuat. Hubungan media dan politik yang berlangsung cukup lama ini, membuat para ahli menyediakan tempat khusus bagi kajian media dan politik. 

Salah satu fungsi media adalah membentuk, mengumpulkan, dan menyebarluaskan informasi agar masyarakat memahami isu-isu politik dan terhubung dengan politik. Dengan kata lain, melalui fungsi persuasifnya, komunikasi massa  dapat membentuk opini publik dan  mempengaruhi opini publik terhadap isu-isu politik yang sedang  berkembang. Oleh karena itu, isu  politik menjadi salah satu topik yang menarik perhatian media dan masyarakat.

Saat ini fenomena pengguna media sosial paling banyak adalah popularitas dari Tiktok. Popularitas media sosial TikTok yang meroket salah satunya dipicu oleh pandemi, karena dinilai karakter dari Tiktok sendiri sangat cocok dengan karakter digital native sehingga Tiktok digunakan sebagai aktivitas platform yang dapat mewadahi kreativitas penciptaan konten yang leluasa sehingga menjadikan perangkat yang sangat membantu serta mengatasi kejenuhan di era pandemi ini (Firman Kurniawan, 2021).

Dimana Tiktok sendiri digunakan sebagai komunikasi dalam bentuk video dari tahun 2020. TikTok sendiri merupakan aplikasi untuk membuat dan menyebarkan beragam video pendek dalam format secara vertikal, yang dimainkan hanya dengan menscroll layar ke atas maupun ke bawah. Menariknya lagi aplikasi TikTok ini ternyata adalah hasil dari akuisisi Byte Dance, sebuah perusahaan media China yang mengakuisisi Musical.ly dengan harga 1 Milliar US dollar pada tahun 2018. Dengan munculnya tiktok ini makin banyak pengguna yang memainkan nya untuk mencari hiburan dan berinteraksi dengan orang lain.

Terlepas dari makin banyak nya interaksi pengguna media sosial di tahun ini, ternyata tiktok juga merupakan salag satu platform yang menjadi tempat pelecehan seksual. Sehingga akibat interaksi yang dilakukan oleh masyarakat berjejaring dengan menggunakan teknologi Internet berdampak pada masyarakat yang kurang bertanggung jawab dan mengucilkan diri dari interaksi dengan masyarakat (Levine, dalam Kollanyi, 2007).

Salah satu berita politik yang pernah menjadi perbincangan masyarakat Indonesia adalah pemberitaan mengenai jokowi yang menjadi calon dalam 3 periode. Pemberitaan ini tentu menarik perhatian masyarakat, banyak dari mereka yang mengakses informasi melalui media social salah satunya dari TikTok. Apalagi mereka akan memberikan komentar-komentar dari pemberitaan jokowi tersebut. Menurut KBBI komentar sendiri memiliki arti ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dan sebagainya (untuk menerangkan atau menjelaskan). 

Sehingga, berkomentar dapat disebut sebagai kegiatan mengulas atau menanggapi. Berkomentar merupakan suatu hal yang wajar, sebagai bentuk curahan ekspresivitas suatu individu. Namun, tidak jarang komentar dalam media sosial kerap menggiring suatu tren untuk memberikan hujatan atau ujaran kebencian pada suatu individu atau kelompok. Tidak tersedianya pembatasan pertimbangan baik dan buruk dalam berkomentar menjadi awal penyalahgunaan media sosial di era gawai (Ningrum et al., 2018).

Inilah mengapa penulis tertarik mengangkat judul mengenai penggunaan media sosial sebagai sumber informasi komunikasi politik karena penulis ingin melihat sisi komentar masyarakat tentang jokowi yang menjadi calon presiden selama 3 periode di Indonesia. Fokus ke media sosial seperti Tiktok ini yang menjadi daya tarik penulis, karena Tiktok merupakan akun tertinggi yang paling sering di akses oleh masyarakat selain akun Instagram. Selain itu juga karena media sosial seperti Tiktok ini mampu memberikan informasi yang sangat cepat untuk bisa kita akses, dan karena Tiktok lagi tinggi-tinggi nya peminat maka akan banyak yang melihat informasi tersebut dan tidak segan untuk memberikan nya tanggapan mengenai video yang ditayangkan.

C. Tinjauan Pustaka

Media Sosial Sebagai Sumber Informasi Politik

Informasi maupun pemberitaan sudah sering kita temukan di media massa, media social maupun media online, tetapi tidak menutup kemungkin bahwa masyarakata lebih sering mengakses informasi atau pemberitaan melalui media social. Keaktifan masyarakat dalam memperoleh sebuah informasi memang bisa dikatakan sangat cepat dan tanggap, pasalnya masyarakat kini bisa jauh lebih tau informasi yang mereka baca sebelum berita itu trending. Karena sifatnya yang mudah di akses dan jangkauan nya sangat luas menjadikan media social sendiri ini mudah untuk membagikan informasi kepada para pengguna nya. Pengguna media sosial di Indonesia semakin banyak, penggunannya juga semakin meluas khususnya kepentingan politik pun ikut menghiasi. Dalam proses komunikasi politik di Indonesia, media baru menjadi media masa depan karena murah, akses cepat, mudah dan cepat secara langsung berinteraksi dengan komunikator (Wahid, 2016).

Tentu banyak dari tokoh politik atau wartawan yang menggunakan media social sebagai wadah mereka dalam menyampaikan informasi, aspirasi atau dukungan kepada masyarakat, hal ini dibutuhkan untuk kepentingan politik mereka agar masyarakat mampu mendukung mereka. Ini menjadikan juga media social sebagai alat komunikasi yang efektif untuk tokoh politik, karena mereka juga bisa menjadi dekat dengan masyarakat. Selain itu Informasi merupakan elemen penting  dalam media sosial, karena tidak seperti media online lainnya, pengguna media sosial membuat representasi diri mereka sendiri, menghasilkan konten, dan berkomunikasi berdasarkan informasi. Di media sosial, informasi menjadi komoditas yang dikonsumsi pengguna. Barang-barang tersebut pada hakekatnya adalah barang-barang yang diproduksi dan dibagikan di antara para pengguna itu sendiri.Dari kegiatan pertukaran informasi ini para pengguna membentuk suatu jaringan yang pada akhirnya disadari atau tidak mengarah pada lembaga komunitas online (network society). Hal ini juga bisa dikatakan media social sebagai sumber informasi politik karena terkadang media social membagikan apapun mengenai pemberitaan politik agar masyarakat juga bisa melihat nya secara langsung.

Peran Media Sosial dalam Komunikasi Politik

Biasanya peran media social ini lumayan berpengaruh dan penting bagi dunia politik, kunci kesuksesan politk sebagai besar berasal dari media social. Itulah mengapa peran media social sangat penting dan tidak bisa ditinggal oleh penggunanya. Salah satu nya menjadi media dalam komunikasi politik untuk membagikan informasi. Media sosial biasanya digunakan sebagai media guna untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman dan kerabat dekat, kini mulai merambah pada komunikasi antara individu dengan institusi. Dan media social juga dipandang sebagai suatu alat untuk berinteraksi yang efektif oleh partai politik dan kandidatnya, termasuk untuk mempromosikan produk atau kampanye mereka.

Itulah kebanyakan penggunaan media social sebenarnya digunakan juga dengan jurnalistik dalam mengelola informasi politik dan media social sebagai wadahnya. Media sosial berperan penting dalam mengembangkan literasi politik masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat, termasuk pelajar, harus dimaksimalkan dengan baik. Namun, kehadiran berita bohong dan negatif di media sosial dapat mempengaruhi bagaimana literasi politik mahasiswa menjadi kurang optimal.  Pradana (2017) menjelaskan bahwa media sosial tidak akan bisa dipisahkan dari cara berkomunikasi antar manusia pada era saat ini

Bahkan dengan kehadiran media social di era digital ini tentu menjadikan nya berita-berita di Indonesia mudah di akses dan di temukan, itulah mengapa terkadang hubungan antara media social dan komunikasi politik begitu erat. Kebutuhan feedback juga diperlukan bagi politik. Dengan menjadikan media social sebagai wadahnya tentu politik mengharapkan feedback yang mereka terima dari masyarakat. Berita-berita yang bisa menarik perhatian masyarakat akan mendapatkan puncak trending hal ini tentu bagus untuk karir di dunia politik. Dan tentu juga karena media sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik. Menggalang dukungan melalui media sosial menjadi lebih cepat dalam menyampaikan pesan. Oleh karena itu, media sosial telah menempatkan ruang demokrasi dalam babak baru dari perspektif komunikasi politik. Mengingat peran media sosial sebagai alat komunikasi adalah membuat orang berpartisipasi aktif dengan berpartisipasi dan memberikan saran terbuka dan berbagi informasi dan menanggapi secara online dalam waktu singkat. Media sosial dijadikan sebagai strategi komunikasi politik merupakan relatif baru dan menjadi fenomena hangat hingga kini.

D. Metode

Pada penelitian ini dibutuhkan yang namanya metode untuk menunjang keberhasilan suatu penelitian yang ingin dicapai oleh si penulis. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan (Sugiyono, 2013:2)

Sehingga dalam penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi virtual di aplikasi Tiktok pada akun @jokowiprabowo2024. Kualitatif sendiri menurut Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Lebih pas dan cocok digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, sikap, motivasi, persepsi dan tindakan subjek. Secara ringkas untuk membedakan etnografi dengan teknik pengumpulan data yang lain, adalah bahwa etnografi tidak dapat digunakan secara semena-mena karena ada beberapa perbedaan pendapat, misalnya tentang apa yang layak diamati dan apa yang tidak (Atkinson and Hammersley, 1994).

Tidak hanya itu, pada pendekatan etnografi virtual ini sendiri penulis memfokuskan melalui reaksi komentar video dan juga analisis pada 3 konten mengenai aksi dukungan untuk Jokowi yang menjadi calon 3 periode. Diantaranya video "Yuk ikutan dukung #jokowi3periode", "Ribuan Mayarakat NTT inginkan Jokowi 3 Periode", dan "Aspirasi #jokowi3periode justru makin berkembang". Krippendorff (2004:18) mengemukakan yakni analisis konten adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi yang valid dan dapat diteliti ulang dari data berdasarkan konteksnya. Dan selanjutnya peneliti juga meninjau komentar di 3 video dari akun @jokowiprabowo2024.

E. Hasil dan Pembahasan

1. Reaksi Komentar Video

Dalam penelitian mengenai suatu kasus atau berita di media sosial sangat penting yang namanya reaksi yakni tanggapan, nah tanggapan ini bisa berupa komentar. Whiting & Williams (2013), peneliti menemukan bahwa fitur komentar di media sosial juga mengambil peran dalam dua kegunaan dan kepuasan pada media sosial yaitu informasi dan hiburan. Maka dari itu peneliti akan memulai penilaian dari setiap komentar.

Sehingga dalam penelitian ini, peneliti akan menilai beberapa komentar dari 3 konten video dari akun Tiktok @jokowiprabowo2024 yang memiliki followers atau pengikut sebanyak 33.000, dari akun Tiktok @jokowiprabowo2024 ini telah membagikan 3 video mengenai jokowi yang menjadi calon 3 periode, unggahan tersebut mencuri perhatian netizen karena berita atau informasi yang di sajikan. Dalam video tersebut, menampilkan video "Yuk ikutan dukung #jokowi3periode", "Ribuan Mayarakat NTT inginkan Jokowi 3 Periode", dan "Aspirasi #jokowi3periode justru makin berkembang".. Video tersebut berhasil di tonton sebanyak 120,4 ribu penonton dengan jumlah like sebanyak 13 ribu lebih dan komentar sebanyak 3.555 orang. Banyak dari netizen berkomentar dengan memberikan dukungan supaya jokowi menjadi presiden di periode selanjutnya yang akan menjadi sampel dalam pembahasan penulisan ini :

1) Video pertama berjudul : "Yuk ikutan dukung #jokowi3periode".

Dalam video tersebut diunggah pada tanggal 6 Juli 2022, dimana video tersebut berisikan sebuah dukungan untuk jokowi dalam 3 periode menjadi presiden. Unggahan video tersebut berhasil menyentuh angka lebih dai 13.000 likes dan 3.415 komentar pada video akun Tiktok tersebut. Pada komentar di akun @jokowiprabowo2024 terlihat banyak yang memberikan feedback positif kepada akun tersebut. Pasalnya netizen memberikan dukungan penuh kepada Jokowi terkait 3 periode nya. Hal ini membuktikan kerja keras seorang Jokowi sebagai presiden di Indonesia membawa dampak baik untuk rakyatnya, mereka mempercayai kinerja Jokowi dalam membangun tanah air.

Gambar 1. Screenshoot Komentar di akun @jokowiprabowo2024 pada konten
Gambar 1. Screenshoot Komentar di akun @jokowiprabowo2024 pada konten "Yuk ikutan dukung #jokowi3periode"

Pada reaksi komentar pertama hingga keempat peneliti memahami bahwa pengguna melakukan interaksi social dengan mengirimi komentar kea rah bahagia karena terdapat kata-kata yang mendukung kinerja Jokowi untuk bisa menjadi presiden di 3 periode ini. Mereka menyuarakan kata setuju secara serentak agar 3 periode ini benar-benar terjadi kepada Jokowi.

2) Video Kedua berjudul : "Ribuan Masyarakat NTT inginkan Jokowi 3 Periode".

Di video kedua ini diunggah pada 22 Juli 2022 berhasil menembus likes sebanyak lebih dari 13.000 dan komentar sebanyak 1.957. Video ini berisikan ribuan warga NTT yang bergabung dalam Komite Penyelenggaraan Referendum Konstitusi kembali mendatangi gedung Sasando untuk menyerahkan naskah  terkait periodisasi jabatan presiden RI, dimana mereka memakai kaos putih bertulisan "we love Jokowi 3 periode"  yang artinya mereka mendukung juga untuk menjadikan jokowi sebagai presiden selanjutnya. Dan kegiatan ini merupakn bentuk aspirasi seluruh masyarakat NTT.

Gambar 2. Screenshoot Komentar di akun @jokowiprabowo2024Pada konten
Gambar 2. Screenshoot Komentar di akun @jokowiprabowo2024Pada konten "Ribuan Masyarakat NTT inginkan Jokowi 3 Periode"

Reaksi komentar di konten video tersebut masih terlihat sama, rata-rata mereka memberikan komentar positif untuk mendukung Jokowi sebagai presiden di periode selanjutnya. Terlihat bahwa komentar netizen ini ingin 3 periode dipimpin kembali dengan presiden Jokowi, mereka terlihat bahagia ketika megetahui bahwa Jokowi menjadi kandidat dalam pemilihan presiden untuk 2024 nanti. Mereka melakukan komentar serperti itu sebagai bentuk dukungan agar Jokowi bisa menjadi presiden yang terbaik.

3). Video ketiga berjudul : "Aspirasi #jokowi3periode justru makin berkembang"

Video ketiga ini diungga pada tanggal 14 Juni 2022 lalu, konten yang mendapatkan likes sebanyak lebih 17.000 dan 3.899 komentar berhasil mencuri perhatian netizen. Pasalnya didalam video tersebut menjelaskan bahwa gerakan Jokpro atau (Jokowi Prabowo) jaringan nya terus berkembang diman banyak kelompok-kelompok salah satunya Indonesia timur yang berdiskusi mengenai 3 periode ini. Dikatakan bahwa 3 periode ini mengalami kemajuan yang luar biasa lantaran Jokowi mampu mengatasi masalah-masalah di Indonesia selama ini. 

Gambar 3. Screenshoot Komentar di akun @jokowiprabowo2024Pada konten
Gambar 3. Screenshoot Komentar di akun @jokowiprabowo2024Pada konten "Aspirasi #jokowi3periode justru makin berkembang"

Dari komentar di konten tersebut kita bisa lihat bahwa komentar untuk berita Jokowi 3 periode ini, Untuk komentar 1- 4 mereka menyuarakan aksi dukungan penuh kepada Jokowi untuk tetap menjabat sebagai presiden Indonesia, mereka memberikan lontaran "Jokowi harus 3 periode" berarti dukungan ini sepenuhnya untuk bisa terwujud.

2. Analisis Konten Video

Dalam suatu penelitian mengenai video di media sosial perlu yang dinamakan analisis konten tersebut untuk mendaptkan fakta yang aktual, biasanya analisis konten ini bisa ditemukan dalam penelitian kualitatif. Dimana menurut Caulley, 1992 (2021:4) dapat diketahu bahwa penelitian analisis konten yaitu menemukan konten (isi/makna) komunikasi serta mengindetifikasi dan mengategorisasi elemen-elemen yang muncul dan mengeksplorasi hubungannya. Pada analisis konten ini peneliti akan mendeskripsikan dari visual dan verbal (teks) sebagai berikut :

1) Visual

Dalam penelitian terutama untuk menganalisis konten pasti akan menilai dari visual yang ada di konten tersebut. Visual sendiri bisa dibilang seperti gambar atau ilustrasi. Hal ini bisa menentukan makna melalui visual tersebut. Ketika kita mencermati dari segi visual konten tersebut akan memberikan feedback yang positif juga. Seperti ketiga konten video tersebut dimana berisikan dukungan untuk jokowi menjalani 3 periode sebagai presiden, mereka banyak memberikan komentar mendukung untuk Jokowi. Visual dalam konten sangat mempengaruhi minat audiens untuk berkomentar, jika konten yang di sajikan positif tentu akan mendapatkan komentar dan likes yang banyak.

Gambar 4. Visual Konten dari akun @jokowiprabowo2024.
Gambar 4. Visual Konten dari akun @jokowiprabowo2024.
2) Verbal (Teks) 

Sedangkan untuk verbal dalam konten tersebut dinilai mendukung, dimana terdapat kata "Yuk Ikutan Dukung #jokowi3periode"

F. Simpulan

Video komunikasi politik melalui konten milik akun @jokowiprabowo2024 mencuri perhatian masyarakat, dimana ketiga video yang diunggah tersebut lantaran mencuri perhatian karena aksi dukungan terhadap jokowi untuk menjadi presiden 3 periode nanti. Dari unggahan tersebut bisa dilihat juga bahwa feedback yang didapatkan dari komentar-komentar kebanyakan masyarakat mendukung jokowi.  Itulah mengapa peran media social ini lumayan berpengaruh dan penting bagi dunia politik, kunci kesuksesan politk sebagai besar berasal dari media social. Dengan bantuan metode kualitatif dengan pendekatan studi etnografi virtual ini penulis bisa melihat makna dari 3 video akun @jokowiprabowo2024 melalui reaksi komentar dan juga analisis video. Selain itu juga dalam segi visual dan verbal terhadap makna positif bisa disimpulkan bahwa penulis menemukan dukungan penuh terhadap berita jokowi 3 periode. 

G. Daftar Pustaka

Achmad, Abidin Zainal. Ida, Rachmah. (2018). Etnografi Virtual Sebagai Teknik Pengumpulan Data Dan Metode Penelitian. The Journal of Society & Media, 2(2) 130-145.

Setyawan, Jefri. Mabruroh Fadilatul, Alfina. (2021). The Experiences of Indonesian People In The Context of Character Development Content In Tiktok Apps.

Husna Nur, Athifah. Rianto, Puji. (2021). Membaca Komentar di Media Sosial Sebagai Hiburan. Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik,1(1), 29-40.

Zuchdi, Darmiyati.& Afifah, Wiwiek. (2019). Analisis konten etnografi & grounded theory dan hermeneutika dalam penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Amanah, Roisatul. (2022). Analisis Framing Berita Jokowi 3 Periode Pada Portal Media Online Tempo.co Dan CNNIndonesia.com. Skripsi.

Misliyah. (2010). Komunikasi Politik Melalui Media Massa Pasangan Mocthar-Rahmat Effendi (MuRah) Dalam Pilkada Walikota Bekasi Periode 2008-2013. Skripsi

Alam, Sukma. (2021). Penggunaan Media Sosial Sebagai Alat Komunikasi Politik. Avant Garde VOL. 09 NO. 01, Juni 2021, 68-78 

Rachmawati. (2022). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sumber Informasi Awal (Studi Kasus Ide Proyek Bertta di Pekanbaru. Skripsi

Peran Media Sosial sebagai Alat Komunikasi Politik.  (https://www.kompasiana.com/nuritatrisnameirachmawati/61d916cd06310e519b548332/peran-media-sosial-sebagai-alat-komunikasi-politik)

Metode Etnografi Virtual Trend Dalam Penelitian Media Sosial (https://communication.binus.ac.id/2020/11/09/metode-etnografi-virtual-trend-dalam-penelitian-media-sosial/)

Mengenal Analisis Konten dalam Analisis Data Kualitatif (https://dqlab.id/mengenal-analisis-konten-dalam-analisis-data-kualitatif)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun