Mohon tunggu...
Rifka NadilaDamayanti
Rifka NadilaDamayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Saya mahasiswa S1 di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya di jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Media Sosial sebagai Media Informasi Komunikasi Politik

2 Januari 2023   14:21 Diperbarui: 2 Januari 2023   14:31 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Screenshoot Komentar di akun @jokowiprabowo2024Pada konten "Ribuan Masyarakat NTT inginkan Jokowi 3 Periode"

Itulah kebanyakan penggunaan media social sebenarnya digunakan juga dengan jurnalistik dalam mengelola informasi politik dan media social sebagai wadahnya. Media sosial berperan penting dalam mengembangkan literasi politik masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat, termasuk pelajar, harus dimaksimalkan dengan baik. Namun, kehadiran berita bohong dan negatif di media sosial dapat mempengaruhi bagaimana literasi politik mahasiswa menjadi kurang optimal.  Pradana (2017) menjelaskan bahwa media sosial tidak akan bisa dipisahkan dari cara berkomunikasi antar manusia pada era saat ini

Bahkan dengan kehadiran media social di era digital ini tentu menjadikan nya berita-berita di Indonesia mudah di akses dan di temukan, itulah mengapa terkadang hubungan antara media social dan komunikasi politik begitu erat. Kebutuhan feedback juga diperlukan bagi politik. Dengan menjadikan media social sebagai wadahnya tentu politik mengharapkan feedback yang mereka terima dari masyarakat. Berita-berita yang bisa menarik perhatian masyarakat akan mendapatkan puncak trending hal ini tentu bagus untuk karir di dunia politik. Dan tentu juga karena media sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik. Menggalang dukungan melalui media sosial menjadi lebih cepat dalam menyampaikan pesan. Oleh karena itu, media sosial telah menempatkan ruang demokrasi dalam babak baru dari perspektif komunikasi politik. Mengingat peran media sosial sebagai alat komunikasi adalah membuat orang berpartisipasi aktif dengan berpartisipasi dan memberikan saran terbuka dan berbagi informasi dan menanggapi secara online dalam waktu singkat. Media sosial dijadikan sebagai strategi komunikasi politik merupakan relatif baru dan menjadi fenomena hangat hingga kini.

D. Metode

Pada penelitian ini dibutuhkan yang namanya metode untuk menunjang keberhasilan suatu penelitian yang ingin dicapai oleh si penulis. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan (Sugiyono, 2013:2)

Sehingga dalam penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi virtual di aplikasi Tiktok pada akun @jokowiprabowo2024. Kualitatif sendiri menurut Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Lebih pas dan cocok digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, sikap, motivasi, persepsi dan tindakan subjek. Secara ringkas untuk membedakan etnografi dengan teknik pengumpulan data yang lain, adalah bahwa etnografi tidak dapat digunakan secara semena-mena karena ada beberapa perbedaan pendapat, misalnya tentang apa yang layak diamati dan apa yang tidak (Atkinson and Hammersley, 1994).

Tidak hanya itu, pada pendekatan etnografi virtual ini sendiri penulis memfokuskan melalui reaksi komentar video dan juga analisis pada 3 konten mengenai aksi dukungan untuk Jokowi yang menjadi calon 3 periode. Diantaranya video "Yuk ikutan dukung #jokowi3periode", "Ribuan Mayarakat NTT inginkan Jokowi 3 Periode", dan "Aspirasi #jokowi3periode justru makin berkembang". Krippendorff (2004:18) mengemukakan yakni analisis konten adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi yang valid dan dapat diteliti ulang dari data berdasarkan konteksnya. Dan selanjutnya peneliti juga meninjau komentar di 3 video dari akun @jokowiprabowo2024.

E. Hasil dan Pembahasan

1. Reaksi Komentar Video

Dalam penelitian mengenai suatu kasus atau berita di media sosial sangat penting yang namanya reaksi yakni tanggapan, nah tanggapan ini bisa berupa komentar. Whiting & Williams (2013), peneliti menemukan bahwa fitur komentar di media sosial juga mengambil peran dalam dua kegunaan dan kepuasan pada media sosial yaitu informasi dan hiburan. Maka dari itu peneliti akan memulai penilaian dari setiap komentar.

Sehingga dalam penelitian ini, peneliti akan menilai beberapa komentar dari 3 konten video dari akun Tiktok @jokowiprabowo2024 yang memiliki followers atau pengikut sebanyak 33.000, dari akun Tiktok @jokowiprabowo2024 ini telah membagikan 3 video mengenai jokowi yang menjadi calon 3 periode, unggahan tersebut mencuri perhatian netizen karena berita atau informasi yang di sajikan. Dalam video tersebut, menampilkan video "Yuk ikutan dukung #jokowi3periode", "Ribuan Mayarakat NTT inginkan Jokowi 3 Periode", dan "Aspirasi #jokowi3periode justru makin berkembang".. Video tersebut berhasil di tonton sebanyak 120,4 ribu penonton dengan jumlah like sebanyak 13 ribu lebih dan komentar sebanyak 3.555 orang. Banyak dari netizen berkomentar dengan memberikan dukungan supaya jokowi menjadi presiden di periode selanjutnya yang akan menjadi sampel dalam pembahasan penulisan ini :

1) Video pertama berjudul : "Yuk ikutan dukung #jokowi3periode".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun