Mohon tunggu...
Riffal Erlangga Putra
Riffal Erlangga Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harapan di Balik Sapu: Perjalanan Penuh Kesedihan dan Inspirasi Seorang Kakek Penjual Sapu

16 Januari 2024   12:02 Diperbarui: 16 Januari 2024   21:02 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepi jalan, terdapat seorang kakek tua yang memegang erat sejuta harapan dan semangat. Namanya Tatang, seorang penjual sapu keliling yang setiap hari berjuang melawan kehidupan untuk mencukupi kebutuhan istrinya yang sedang sakit.

Beliau tinggal di desa Cilame Kabupaten Bandung barat, dia tinggal berdua dengan istrinya yang sedang sakit karena stroke selama 10 tahun. Kehidupan sehari-hari kakek Tatang, bangun pagi-pagi lalu bersiap-siap untuk membuat sapu dan kemudian menjual ke perumahan-perumahan.

Sebelum beliau menjual sapu keliling ia bekerja di sebuah parbik, tapi Ketika istrinya jatuh sakit, ia harus berhenti untuk merawatnya. Karena tidak memiliki penghasilan tetap lalu beliau memutuskan untuk membuat sapu dan menjualnya.

Kondisi istri kakek Tatang yang bernama Yuntini sedang berjuang melawan sakitnya dan mereka berdua berjuang bersama-sama sejak waktu yang sulit ini dimulai. Penghasilan yang didapatkan perhari tidak menentu untuk penghasilan terbesar Rp. 150.000 dari paling terkecil Rp. 50.000. Penjualan sapu diberikan untuk biaya pengobatan. Beliau berharap istrinya bisa sembuh dan bisa kembali hidup normal.

Dengan senyuman dan penuh harapan beliau mengatakan kepada saya bahwa "Fokus pada kebahagiaan yang kami miliki bersama-sama. Meskipun kita tidak memiliki kekayaan materi, tapi kita punya cinta dan dukungan satu sama lain." Itu alasan beliau tetap semangat dalam menghadapi cobaannya. Tetapi beliau pun pernah mengalami putus asa terhadap apa yang dihadapinya dan beliau percaya, setiap cobaan pasti ada hikmahnya dan melihat sisi positif dari setiap situasi.

Harapan beliau yang menjadi sebuah pegangan dia untuk tetap semangat yaitu karena ingin melihat istrinya sembuh dari penyakit yang sedang dihadapinya untuk kembali menjalani hidup normal. Beliau sangat ambisi dengan apa yang sedang ia kerjakan dan beroptimis ingin membuka warung sapu kecil sendiri suatu hari nanti.

Pesan Kakek Tatang untuk orang-orang yang sedang mengalami kesulitan hidup yaitu jangan pernah menyerah, kehidupan ini memang penuh dengan ujian, tapi kita harus terus berjuang. Cari kekuatan di dalam diri sendiri dan jangan ragu untuk meminta bantuan orang-orang di sekitar. Bersama-sama, kita bisa mengatasi segala kesulitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun