Mohon tunggu...
Rifdho HP
Rifdho HP Mohon Tunggu... -

Keterbatasan adalah Kekuatanku untuk Melampaui Batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jati Diri

14 Juni 2017   02:12 Diperbarui: 16 Juni 2017   11:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kamu melangkah mencari jati diri, adalah awal baru kau memulai kehidupan dunia, hidup tak terasa telah begitu banyak waktu yang sudah dilalui, lalu sejenak berpikir dengan akal apakah akan seperti ini, terbuang waktu hanya dengan mencari, tak kau temukan juga arti dari diri yang selama ini kau cari, akhirnya kau dipertemukan dengan pengalaman hidup, sedikit misteri lalu terbungkus dengan prinsip-prinsip keegoisan diri.

Dan ketika prinsip diri membalutimu dengan batasan-batasan imajinasi serta mimpi yang tak terpenuhi, kau mencoba untuk lari...

Lalu kau dipertemukan dengan berbagai ilmu dari alam sekitar, membikin cerita dan puisi dalam batasan dogmaisasi, tetap saja tak kau temukan jati diri, jati diri yang terpatri dalam kisah hidup, pengalaman dan berbagai ilmu imajinasi mimpi, berharap itu terwujud kau mulai menata diri, tetap saja ada batasan-batasan yang kau temui, aku tahu kau akan tak terkendali, merasa menjadi manusia paling benar, menyatu dalam keegoisan, memberi keputusan dan dipikirkan hanya tertuju bagaimana melawan intuisi demi intuisi guna memperlihatkan logika dan menerobos batasan-batasan dogma, selayaknya seperti Tuhan yang memiliki langit dan bumi, aku tahu kau sedang dikalahkan imajinasi serta mimpi yang tak kunjung kau raih, melakukan retorika pembenaran agar kau terlihat seperti halnya Tuhan, kala kau sudah menemukan jati diri, emosi dan ambisi hanya debu yang tertiup angin, juga seperti serpihan buih-buih di lautan, lalu sekejap Tuhan menyapa melalui alam lewat pengalaman, salah selalu yang kau temukan, keguncangan diri semakin terambisi dengan pembenaran dari prinsip-prinsip diri yang kau pegang, guratan emosi dan ambisi yang tak terelakan, kau masih saja ingin lari...

Aku katakan kepadamu teruslah berlari menemukan dunia, karena ilmu yang kau punya adalah jendela dunia, pengetahuan yang kau dapat adalah pintu menuju dunia dan pengalamanmu adalah kunci untuk membuka pintu lalu masuk serta membuka jendela yang akan membawamu pada dunia

Dan ketika kau sudah menemukan dunia,

Kau dapat menyimpulkan bahwa hidup adalah ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang harus kau bagikan, rasa egois dan sentimentil diri akan memperburuk kau dalam terus menjalani dan mencari

Ada saatnya kau akan terhenti

Lalu kau berpikir dari hasil logika, ilmu, pengetahuan dan pengalaman hidupmu adalah sesuatu yang mahal yang telah kau dapati serta prinsip jati diri yang masih saja terus membaluti, bahwa hidup adalah sesuatu yang memang sibuk dan memang tidak akan pernah berhenti sampai Tuhan katakan kau harus menghadap kepadaKu dan mempertanggungkan apa yang sudah kau jalani dan yang kau cari...

14 Juni 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun