Rifda Rahma Tsalitsa¹, Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd. M.H².
Pendidikan Yang Merata Dan Berkualitas: Mimpi Yang Belum Terwujud Di Tanah Air
Pendidikan adalah fondasi penting bagi kemajuan suatu bangsa. Di Indonesia, meskipun telah ada berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tantangan yang dihadapi masih sangat besar. Kualitas pendidikan yang rendah dan tidak merata menjadi isu utama yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ke-5 yang menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Â
Kualitas Pendidikan yang Rendah
Kualitas pendidikan di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan multifaset, yang berkontribusi pada ketidakmerataan dalam akses dan hasil pendidikan. Meskipun terdapat berbagai kebijakan dan program pemerintah untuk meningkatkan pendidikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Berikut adalah beberapa aspek yang menjelaskan mengapa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Indonesia masih menghadapi masalah serius dalam hal kualitas pendidikan. Dalam survei Program for International Student Assessment (PISA) 2018, Indonesia menempati peringkat ke-71 dari 79 negara dalam kemampuan membaca, sains, dan matematika. Hasil setudi PISA 2018 yang dirilis oleh OECD menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, meraih skor rata-rata yakni 371, dengan rata-rata skor OECD yakni 478. Kemudian untuk nilai rata-rata matematika Indonesia adalah 379, jauh di bawah rata-rata OECD yang mencapai 487. Selanjutnya untuk sains, skor rata-rata siswa Indonesia mencapai 389 dengan skor rata-rata OECD yakni 489. Hal ini menunjukkan bahwa banyak siswa tidak mendapatkan pendidikan yang memadai, yang seharusnya menjadi hak setiap anak.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor ini, penting untuk melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan di Indonesia. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus melibatkan peningkatan kualifikasi guru, penyesuaian kurikulum agar relevan dengan kebutuhan zaman, penyediaan fasilitas yang memadai, serta peningkatan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Hanya dengan langkah-langkah yang komprehensif dan terintegrasi, kita dapat berharap untuk mencapai pendidikan berkualitas yang diharapkan bagi semua anak di Indonesia.
Ketidakmerataan Akses Pendidikan
Di daerah perkotaan, sarana prasarana umumnya lebih baik dibandingkan dengan daerah pedesaan atau terpencil. Anak-anak di daerah terpencil sering kali harus menempuh jarak yang jauh untuk mencapai sekolah, dan dalam banyak kasus, mereka harus menghadapi kondisi jalan yang sulit dan tidak aman. Hal ini menyebabkan banyak anak memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan mereka.Â
Maka dari itu, ketidakmerataan akses pendidikan di Indonesia menjadi salah satu tantangan terbesar yang menghambat kemajuan bangsa. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar. Persoalannya beragam, mulai dari kemiskinan, ketimpangan mutu sekolah dan kualitas guru, hingga kesenjangan infrastruktur antardaerah. Gambaran persoalan pendidikan di Tanah Air tersebut dituangkan dalam dokumen Peta Jalan Pendidikan Indonesia Tahun 2024-2025.