Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan yang dapat mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku diantara kelompok dalam masyarakat. Adanya perubahan pada masyarakat merupakan gejala yang normal karena mendapat pengaruh dengan cepat antara lain adanya komunikasi modern. Contohnya seperti adanya penemuan-penemuan baru pada bidang teknologi, terjadinya revolusi, dan modernisasi. Perubahan ini akan berlanjut seterusnya hingga dapat diketahui oleh masyarakat lain yang letaknya jauh dari tempat tersebut.
Proses pertanian tradisional memiliki manfaat bagi masyarakat desa yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, serta menumbuhkan rasa kekeluargaan dan solidaritas antar masyarakat. Semakin berkembangnya zaman sistem tradisional dianggap kurang efisien, masyarakat berupaya untuk beralih fungsi dari sistem tradisional ke sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian. Dengan penggunaan teknologi pertanian dapat merubah sistem pertanian di desa tersebut, dari yang awalnya sistem tradisional dengan menggunakan tenaga masyarakat setempat, menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian dapat mengurangi jumlah buruh tani yang digunakan. Sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian memiliki keuntungan yakni kerja lebih cepat, praktis, hemat tenaga dan mendapatkan keuntungan yang besar. Namun dengan sistem modern dapat menyebabkan buruh tani kehilangan mata pencaharian.
Perubahan yang terjadi membentuk sebuah perubahan sosial. Perubahan sosial terbagi menjadi beberapa bentuk dilihat dari aspek lama prosesnya, kemajuan atau kemunduran, dilihat dari dampaknya, dari sudut pandang masyarakat, dan modernisasi pada desa tersebut.
Bentuk perubahan sosial dilihat dari lamanya proses perubahan terbagi menjadi dua, yaitu evolusi dan revolusi. Perubahan evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan memerlukan waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak dari masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan perubahan revolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang cepat. Perubahan ini terjadi karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali. Pada perubahan sosial sistem pertanian tradisional menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian, perubahan sosial yang terjadi adalah revolusi. Proses perubahan sosial di Desa Bumiharjo terjadi dengan sangat cepat dan telah direncanakan. Perubahan dari sistem tradisional menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian. Selain itu, perubahan tersebut terjadi sangat cepat karena telah mengubah kehidupan masyarakat seperti buruh tani yang telah kehilangan mata pecahariannya karena pada lahan telah menggunakan mesin dapat pengolahannya.
Perubahan sosial bisa berupa kemajuan maupun kemunduran. Perubahan dikatakan sebagai suatu kemajuan apabila dapat memberi perubahan yang membawa pada kemajuan masyarakat. Sedangkan perubahan dikatakan sebagai kemunduran apabila perubahan yang dilakukan dapat memberikan masalah baru dan merugikan bagi masyarakat. Pada perubahan sosial sistem pertanian tradisional menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian, perubahan yang terjadi adalah perubahan sebagai suatu kemuduran. Perubahan sistem pertanian di Desa Bumiharjo yang awalnya sistem tradisional menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian memberikan kemudahan dan meningkatkan keuntungan petani. Akan tetapi dengan perubahan tersebut menyebabkan permasalahan baru dan memberikan dampak merugikan bagi buruh tani masyarakat setempat. Buruh tani tersebut kehilangan mata pencahariannya karena pekerjaan tersebut telah diambil alih oleh alat/mesin.
Perubahan sosial dilihat dari dampaknya terbagi menjadi dua yaitu perubahan besar ataupun perubahan kecil. Perubahan besar adalah perubahan pada unsur-unsur struktur sosial dimana perubahan tersebut memberikan pengaruh yang besar pada masyarakat. Sedangkan perubahan kecil adalah perubahan pada unsur-unsur struktur sosial dimana perubahan tersebut tidak memberikan pengaruh secara langsung atau yang berarti bagi masyarakat. Pada perubahan sosial sistem pertanian tradisional menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian, perubahan yang terjadi adalah perubahan besar karena memberikan dampak atau pengaruh yang besar bagi masyarakat. Penggunaan teknologi pertanian memberikan dampak yang besar bagi masyarakat sekitar seperti hasil panen dapat optimal dan lebih cepat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan petani mencapai kesejahteraan. Selain itu, dengan menggunakan teknologi pertanian kualitas yang dihasilkan menjadi lebih baik, sehingga konsumen senang dengan menerima produk yang baik. Perubahan tersebut juga memberikan dampak yang besar bagi buruh tani, karena dengan menggunakan alat/mesin pertanian buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
Perubahan sosial dari sudut pandang masyarakat terbagi menjadi dua yaitu perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki. Perubahan yang dikehendaki adalah suatu perubahan yang telah dilakukan karena adanya perencanaan yang telah dipertimbangkan dari berbagai pihak yang menghendaki perubahan. Perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang tidak diharapkan bisa berakibat fatal yakni dapat menimbulkan masalah dalam masyarakat dan terjadi diluar jangkauan masyarakat. Pada perubahan sosial sistem pertanian tradisional menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian, perubahan tersebut termasuk perubahan yang dikehendaki. Perubahan dari sistem tradisional menjadi sistem modern dilakukan agar petani mendapatkan hasil panen yang optimal dan keuntungan yang besar. Sehingga kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar dapat tercipta.
Pada perubahan sosial juga diikuti dengan modernisasi. Modernisasi adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaan pada seluruh aspek dari yang tradisional ke modern. Perubahan dalam modernisasi berbentuk perubahan yang terarah (direct change) yang didasarkan pada perencanaan (planned change) yang diistilahkan dengan Social Planning. Modernisasi mencakup pada perubahan sikap dan mentalitas, keterampilan, pengetahuan, serta struktur sosial masyarakat yang menuju suatu kehidupan sesuai dengan tuntutan masa kini. Pada perubahan sosial sistem pertanian tradisional menjadi sistem modern dengan menggunakan teknologi pertanian, telah terjadi modernisasi. Yang awalnya Desa Bumiharjo melakukan pemanenan manual dengan menggunakan tenaga buruh tani, seiring dengan berkembangnya Desa Bumiharjo menggunakan teknologi pertanian untuk melakukan pemanenan. Selain itu, Desa Bumiharjo juga dikatakan pada fase modernisasi dilihat dari sisi perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam menggunakan teknologi. Sehingga petani Desa Bumiharjo dapat menyesuaikan diri dengan perubahan global terkait penggunaan teknologi pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H