Nusantara Ocean Week
Indonesia tengah memasuki era krusial dalam pembangunan nasional jangka panjang 2025-2045, beriringan dengan upaya global mencapai SDGs 2030. Di momen penting ini, revitalisasi Wawasan Nusantara menjadi sebuah keniscayaan. Visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, sebagaimana tertuang dalam Dokumen Nasional Kebjjakan Kelautan Indonesia (KKI), merupakan langkah monumental menuju cita-cita menjadi negara Nusantara yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta menjaga perdamaian kawasan dan dunia. Visi ini sekaligus menjadi penegasan dan momentum untuk menerapkan strategi pembangunan nasional berbasis kemaritiman. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D., pakar maritim terkemuka, mengungkapkan bahwa fitrah kebaharian adalah pembeda utama Indonesia dibanding bangsa lain. Negeri ini memiliki sejarah bahari yang gemilang sebelum kedatangan penjajah dengan budaya benua yang ekstraktif, eksploitatif, feodal, diskriminatif, dan menjajah. Budaya bahari asli Indonesia justru menjunjung tinggi kreativitas, kolaborasi, kesetaraan, dan kemerdekaan.Â
Berkah Bahari Campign
Dalam menyatukan warisan dan inovasi maritim, mulai dari nilai budaya yang terkandung dalam koleksi museum Indonesia (Museum Bahari, Museum Nasional Indonesia- sedang renovasi) hingga kristalisasi nilai-nilai universal untuk bekal perjalanan bangsa Indonesia ke depan (contoh: motor perahu;kapal listrik untuk nelayan, operator live-a-board, pusat riset bahari, energi terbarukan dari bentang perairan, instalasi kabel bawah laut dan lain-lain) di Spot-spot strategis ruang publik. Penanyangan berbagai photography dan videography kebudayaan Nusantara kelautan yang bersumber dari instansi pemerintah (Dirjend Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Kemen KKP, Kemenko Marvest, TNI AL dan koleksi lembaga- lembaga terkait). Baik melalui media luar ruang dan media elektronik di ruang publik maupun melalui jaringan internet demi menjaring kalayak lebih luas. Selain itu miniatur ekosistem perairan berupa akuarium tentu saja menjadi faktor besar - memberikan estetika. ekonomis, edukasi dll selain sebagai cadangan perspektif sumberdaya pangan protein, vitamin dll.
Swarnasamudra Conference
Merangsang perubahan pola pikir ke depan tentang Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia. Budaya sebagai agent perubahan pola pikir, dunia Indonesia adalah di pulau terbesar dan kecil serta peraira sungai, lautnya yang ruangnya saling satu sama lain sejak dahulu kala dan ke depan Perubahan mindset kebijakan Indonesia Poros Maritim Dunia diharapkan para perencana pembangunan mendengarkan kelompok, identity group/etnik, bangsa-bangsa yang tinggal di dalamnya (Participative) sebagai subjek  pembangunan bangsa modern ke depan, serta para ilmuwan yang berbagi wawasan (Kajian) dapat mengintegrasikan ruang-ruang "Tanah dan Air" menjadi kesatuan (transdisiplin) rumusan bahan pendukung pengambilan kebjakan Indonesia (Manusia-Tanah Air), bukan ruang-ruang yang absen dari manusia dengan perilaku, tradisi dan budayanya di daratan dan lautnya yang pernah berperan membentuk peradaban dunia. Perspektif Collaborative Governance - Agile Governance di ekoregion Nusantara, sebagai praktik bangsa modern (bertata nilai) untuk merayakan penghidupan manusia-tanah-air  Indonesia dengan (akuntabilitas, transparansi, profesional) di dalam realita kompleksitas, ketidakstabilan, ketidakpastian (precarious) dari tame problems sampai wicked problems bahkan hingga super wicked problems (contoh: extreme climate change, terrorism, etc.).
Ocean Xperience
Acara ini direncanakan mengajak pertisipan untuk mempelajari dan berjejaring secara langsung dengan pelaku karya menarik para ilmuwan kelautan dunia (teknologi survey hydrooceanography, bathymetry) dl). Selain itu bersamaan dengan penyelenggaraan NOW pada tahun 2024 Dirjend Kebudayaan juga menyelenggarakan pelayaran Jalur RempahKRI Dewaruci dengan dikuti para pemuda dan pemudi laskar rempah2024 dari bagai penjuruIndonesia. Salah satu bentuk Merdeka Beajar mengenal memp menikmati, berjejaring tentang KRI Dewaruci (Cagar Budaya Nasional, terlibat dalam pelayaran laut dan pengabdian msyarakat di pulau-pulau yang disinggahi. Laskar Rempah diharapkan menjadi komunitas responsif terhadap karakter wilayah Nusantara (jaringan budaya, kesejarahan, kesetaraan, keterbukaan dan ikut bertanggungjawab) terkait pembangunan kepulauan Nusantara.N
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H