Mohon tunggu...
Rifdah Fathimah
Rifdah Fathimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Deskripsi Film/Buku

11 September 2023   15:41 Diperbarui: 11 September 2023   15:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bumi manusia karangan Pramoedya anantatur yang kemudian di adaptasi menjadi Film layar lebar ini sangat menarik untuk saya, kata ayah buku Pramoedya dulu sangat langka dan dilarang oleh pemerintah, jika ada yang membawa buku ini seperti membawa sebuah bom, harus hati-hati dan jangan sampai ketahuan, karena itu diumur saya yang ke 13 tahun sangat tertarik dan penasaran dengan buku-buku yang telah ditulis oleh beliau, juga karena di sekolah sayapun terdapat beberapa buku karangan Pramoedya yang boleh dipinjam oleh siswa.

Diawal cerita saya sudah terkesan dengan sosok Minke, seorang anak dari pejabat di daerah Jawa, seorang pribumi pintar yang bisa belajar disekolah bagus pada masa itu, juga Annelise seorang darah campuran Belanda-Indonesia yang di gambarkan cantik oleh sang penulis. Dua tokoh ini yang akan menjadi tokoh utama dikisah ini.

Juga beberapa tokoh yang membuat saya terinspirasi adalah sosok ibu annelise yang seorang nyai (di zaman itu merupakan panggilan untuk istri ke dua orang Belanda atau selir) tapi memiliki pengetahuan dan pengalaman yang hebat soal bisnis sehingga dapat menjalankan bisnis keluarganya dengan sangat baik, walaupun pribumi beliau bersikap layaknya nyonya Belanda, anggun, cantik dan berwibawa, berbeda dengan nyai-nyai kebanyakan pada zaman itu yang kebanyakan hanya menunduk dan patuh.

Annelise mempunyai seorang kakak laki-laki yang sangat mengagungkan darah Belandanya, merasa lebih tinggi dan lebih terhormat dari pada pribumi lainnya, berbeda dengan Annelise yang sangat bangga dan menjunjung tinggi darah pribumi dalam tubuh nya, yang ia inginkan adalah menjadi pribumi seutuhnya, namun memang darah lebih kental dari pada air, wajah cantik nya tidak dapat membohongi jika dia berasal dari darah setengah Belanda.

Annelise bertemu Minke saat teman kakak nya berkunjung kerumah, mereka berbicara tentang banyak hal dan menceritakan banyak hal pula. Minke menyebut Annelise cantik, dan dari situ berdebarlah peraan Annelise.  Minke diminta menginap dikediaman Meraka, tentu saja Minke menuruti permintaan itu. Disini saya menyadari kuasa orang Belanda pada zaman itu Dimana seorang anak pejabat seperti Minke pun menuruti undangan itu.

Kisah cinta merekapun Tercipta, sampai pada akhirnya bagian yang membuat saya sedih dan berlinang air mata adalah saat ayah Annelise meninggal, awalnya saya tidak mengerti mengapa Annelise harus pergi ke Belanda setelah ayahnya pergi dari dunia untuk selamanya, tapi setelah saya membaca dan bertanya pada teman saya, saya mulai paham bahwa pernikahan ayah dan ibu kandung Annelise tidak sah karena antara indo-belanda, untuk itu setelah ayahnya meninggal hak asuh Annelise dan harta ayahnya pun berpindah kepada istri sah yang berada di Belanda, karena itu Annelise pun meninggalkan Minke dan pergi ke Belanda.

Disini saya menyadari bahwa kisah cinta pertama tidak selalu berakhir dengan bahagia, tidak hanya kisah cinta mereka yang kandas di jalan, namun banyak kisah-kisah lain seperti Romeo dan Juliet contohnya, juga kisah cinta yang terkenang indah namun tragis akhirnya seperti Rama dan Sinta, kebanyakan orang hanya mendengar dan menceritakan kisah mereka sampai akhir bahagia tanpa tahu akhir tragis dari cinta itu.

Cukup sekian ulasan dan kalimat yang dapat saya tulis disini, jika ada kata-kata dan kalimat yang salah mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya, jika ada yang salah itu datang dari saya dan jika ada kata-kata yang benar datang nya dari Allah SWT.

     

    

     

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun