Mohon tunggu...
Rifdah Auliyah
Rifdah Auliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Hobi saya beragam kadang saya suka olahraga, menulis, menggambar dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keuntungan Limbah Peternakan Jadi Pupuk yang Memiliki Nilai Ekonomis oleh Warga Desa Cupak Kabupaten Jombang

13 Januari 2023   04:56 Diperbarui: 13 Januari 2023   05:00 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Desa Cupak merupakan salah satu desa di Kabupaten Jombang dengan mayoritas masyarakat memiliki usaha di bidang peternian dan peternakan. Di Desa Cupak terdapat kelompok peternakan yang berjumlah 60 kelompok. Permasalahan yang dihadapi oleh warga cupak adalah pengolahan limbah ternak dari kotoran ternak yang belum optimal untuk membuaat pupuk organik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada waraga dalam mengola kotoran ternak menjadi pupuk organik. Hasil kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola kotoran ternak menjadi pupuk organik.

Proses pembuatan pupuk organik ini menggunakan kotoran hewan, EM4, Dolimit, cangkul dan liter air. Prinsip kerjanya, bahan-bahan dihaluskan terlebih dahulu lalu dicampurkan dengan air secukupnya. Setelah itu campuran diaduk dan ditutup rapat dan difermentasikan selama 14 hari dimana setiap 3 hari sekali harus mengaduk campuran tersebut.

Kualitas  dapat diketahui dari pengaplikasian pupuk pada tanaman hewan. Tanaman yang bisa digunakan sebagai contoh aplikasi yaitu tanaman jagung dan cabai. Hewan yang sudah digunakan sebagai contoh aplikasi yaitu kambing, dan sapi.

PENDAHULUAN

Mahasiswa sebagai ujung tombak pelaksanan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak dapat lepas dari segala kegiatan kemasyarakatan. Salah satu dharma yang wajib untuk dijalankan adalah ”Pengabdian Terhadap Masyarakat”. Demi menjalankan Dharma ketiga tersebut, Universitas sebagai wadah dari civitas akademika menggalakkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai aplikasi Pengabdian Mahasiswa terhadap masyarakat.

Dalam pelaksanaan KKN , Mahasiswa sebagai penyelenggaran kegiatan dituntut untuk menemukan permasalahan serta potensi yang ada di lingkungan masyarakat. Kemudian dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa dituntut untuk menyusun program kerja yang mampu memberikan solusi ataupun menyelesaikan masalah serta mengangkat potensi sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya.

Para peternak, Desa Cupak, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang menjadi lokasi yang diperuntutkan sebagai lokasi KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun Ajaran 2022/2023.

      Mahasiswa KKN dituntut untuk menghasilkan suatu inovasi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya yang ada di sekitar yaitu tumbuhan dan hewan yang akan dibuat menjadi produk pupuk organik yang nantinya bermanfaat dibidang industri pertanian dan juga bagi kesejahteraan masyarakat

      Penduduk desa Cupak berjumlah 1005 jiwa sebanyak 49,65% berjenis kelamin laki- laki dan 50,35% berjenis kelamin perempuan. Di desa ini terdapat kelompok peternak yang berjumlah 60 kelompok. Lahan pertanian di wilayah ini cukup luas yang menunjukkan adanya kebutuhan pupuk yang digunakan dalam proses pengolahan pertanian juga tinggi. Selama ini untuk mencukupi kebutuhan pupuk, para petani biasanya membeli pupuk kimia dari koperasi dan ditambahkan pupuk organik seperti pupuk kandang yang dibeli dari para kelompok peternak sapi tanpa pengolahan khusus.

      Pupuk organik itu sendiri berasal dari bagian tubuh hewan, kotoran hewan, tumbuhan, yang kaya dengan zat mineral sehingga baik untuk proses penyuburan tanah . Dari segi bentuknya pupuk organic dibedakan menjadi dua,yaitu pupuk organic padat dan pupuk organic cair. 

Pupuk organik yang cair bisa didapatkan dari sisa-sisa dari tanaman maupun kotoran binatang, sedangkan untuk pupuk organik yang padat adalah jenis pupuk organik yang sebagian atau keseluruhannya terdiri dari bahan-bahan organik dari sisa-sisa tanaman maupun kotoran hewan yang bentuknya berupa padat untuk itu adanya ketersediaan kotoran sapi dan kambing ini memberikan peluang kepada peternak di Desa Cupak untuk meningkatkan pendapatannya dengan cara membuat pupuk kandang dan menjualnya 

Limbah ternak berupa kotoran sapi masih belum tergarap dengan baik dan hanya dijadikan pupuk kandang tanpa pengolahan sehingga menghasilkan pupuk dengan kualitas yang kurang baik. Keunggulan dari pupuk kompos ini adalah ramah lingkungan, dapat menambah pendapatan peternak dan dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik (kimia) secara berlebihan (Subekti, 2015).

Kotoran hewan yang ada selama ini memiliki problem yaitu menimbulkan bau dan hanya dimanfaatkan secara langsung untuk pupuk. Tujuan dari kegiatan Matching Fund ini adalah untuk memberikan pemahaman dan ketreampilan kepada masyarakat dalam mengelola kotoran sapi menjadi pupuk organik. Dengan memproduksi pupuk organik, diharapkan masayarakat sebagai kelompok ternak memiliki nilai tambah dalam meningkatkan pendapatanya selain dari hewan ternak juga dari pupuk yang dihasilkan. 

Hal ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Cupak. Namun masyarakat perlu diberikan pelatihan keterampilan dan pembiasaan dalam mengelola limbah secara rutin (Setiawan dkk., 2013). Manfaat dari kegiatan pemberdayaan kelompok peternak ini dengan memberikan pelatihan dan peralatan untuk produksi pupuk kandang hingga pengemasannya akan mengurangi pencemaran dan meningkatkan pendapatan para peternak sapi dan kambing. 

Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

  • Metode Observasi (Pengamatan)

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistimatik gejala - gejala yang ada di lingkungan Desa Cupak. Pada metode pegamatan ini, penulis terjun langsung untuk mengamati secara langsung terhadap pelaksanaan Matching Fund, kegiatan - kegiatan dan fenomena - fenomena sosial yang terjadi sebagai dampak dari pelaksanaan Kegiatan yang diterapkan. Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah, mengamati secara langsung di lokasi, pelaksanaan proses, kegiatan-kegiatan lainnya.

  • Metode Kuesioner 

Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu metode pengumpulam data yang dilakukan dengan cara memberi serangkaian pertanyaan pertanyaan yang tertulis untuk dijawab oleh respon.

Metode Sosialisasi

Sosialisasi merupakan mata rantai paling penting di antara sistem-sistem sosial lainnya, karena dalam sosialisasi adanya keterlibatan individu-individu sampa dengan kelompok-kelompok dalam satu sistem untuk berpartisipasi.

  • Metode Dokumentasi

Dalam penelitian kualitatif terdapat sumber data yang berasal dari bukan manusia seperti dokumen dan foto. Metode dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang paling mudah, karena peneliti hanya mengamati benda mati dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk merevisinya karena sumber datanya tetap dan tidak berubah. Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam proses pembuatan pupuk, serta data - data lain yang dibutuhkan untuk melengkapi penyusunan artikel ini.

CARA PEMBUATAN KOMPOS DARI KOTORAN SAPI 

1. Bahan dan Alat

  • Kotoran Sapi 
  • Abu sekam
  • Serbuk gergaji
  • Kapur
  • Fermentor
  • Air bersih
  • Molase

2. Alat- Alat

  • Karung
  • Cangkul
  • Ember
  • Sekop

Cara Membuat :

  • Siapakan Bahan dan alat yang dibutuhkan
  • Campurkan Bahan secara merata menurut perbandingan yang ada Lakukan penyiraman secara merata secara berlapis. Setiap lapisan dengan ketinggian 15 cm dan ditumpuk sampai ketinggian 1 m. Selanjutnya bahan tersebut ditutup rapat dengan terpal.
  • Lakukan pengomposan. Proses pengomposan membutuhkan waktu sekitar 30 hari. Biasanya pada hari 8-21 hari suhu kompos akan meningkat, selanjutnya akan turun kembali.
  • Setiap 7 hari dilakukan pengadukan untuk membantu proses aerasi.
  • Lakukan pemanenan kompos, ketika suhu bahan sudah dingin, warna kotoran sapi berwarna coklat kehitaman, gembur dan tidak berbau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Kegiatan Matching Fund  Pembealajaran pemberdayaan Masyarakat di Desa Cupak, Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kegiatan ini melibatkan 9 Mahasiswa dari program studi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Rencana pengabdian dipaparkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang program oleh mahasiswa. Kelompok peternak antusius dengan program ini. Hasil sosialisai adalah kelompok peternak dan mahasiswa. 

a. Pembagian Kusioner

Kegiatan pertama pada tanggal 1 Oktober 2022  adalah persiapan yang meliputi kegiatan survey ke rumah para warga untuk melakukan interview  dan  membagikan kusioner . Tujuan kegiatan ini agar mendapatakn info

rmasi yang efisien. 

b. Persiapan/Pembekalan

Kegiatan kedua pada tanggal 2 Oktober 2022 adalah persiapan yang meliputi pembekalan. Pembekalan dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada peternak mengenai pembuatan Limbah Kotoran Sapi menjadi pupuk kandang” yang di sampaikan oleh Hery S.T M.T. Kegiatan ini di lakukan dengan menggunakan Powe Point, tutorial video pembuatan pupuk organik dan sesi tanya jawab . Lalu penyerahan Mosale yang dilaksanakan di Balai Desa Cupak, diterima langsung oleh Kepala Desa Cuapak. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

SIMPULAN

Kesimpulan        

            Program Matchingfund  berjalan secara baik dan lancar, serta meningkatkan motivasi masyarakat di desa Cupak Kecamatan Ngusika, Jombang Jawab timur, Masyarakat yang bergabung dalam kelompok tani ternak baik dalam pelakanaan program, dalam pembuatan pupuk kompos. Program sangat bermanfaat oleh masyarakat di Desa Cupak Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang karena dengan adanya pupuk organik ini kelompok tani dapat menghemat biaya dan yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk serta dapat memelihara kesuburan tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun