Mohon tunggu...
Rifdah Adharsi
Rifdah Adharsi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Kepekaan Terhadap Penghuni Kos dan Dampak Kegiatan Terhadap Rekan Penghuni Kos Lain

10 Januari 2024   20:08 Diperbarui: 10 Januari 2024   20:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pendahuluan 

Kehidupan di kos-kosan seringkali menjadi pilihan bagi banyak orang yang merantau atau mengenyam pendidikan di luar kota. Namun, seperti halnya di tempat tinggal manapun, kehidupan bersama dalam kos-kosan juga membutuhkan kepekaan dan pengertian antara penghuni kos. Dalam esai ini, akan dibahas mengenai pentingnya kepekaan penghuni kos terhadap kegiatan mereka yang berdampak pada penghuni kos lain. Permasalahan yang diangkat adalah kasus salah satu penghuni kos yang menempatkan tempat pembuangan kotoran kucing di dekat kamar penghuni kos lain (tetangga), yang menyebabkan ketidaknyamanan dan bau yang tidak sedap di dalam kamar tersebut. 

2. Kesadaran Sosial dalam Kehidupan Kos-Kosan 

Kehidupan kos-kosan adalah ajang di mana individu-individu dengan latar belakang yang berbeda bertemu dan hidup bersama. Dalam konteks ini, penting bagi setiap penghuni kos untuk memiliki kesadaran sosial yang kuat. Kesadaran sosial mengacu pada kemampuan individu untuk memahami dan merespons kebutuhan serta hak-hak orang lain di sekitarnya. Hal ini mencakup penghargaan terhadap privasi, kebersihan, dan kenyamanan penghuni lain. Dalam kasus ini, penghuni kos yang menaruh tempat pembuangan kotoran kucing di dekat kamar penghuni kos lain telah melanggar prinsip dasar kesadaran sosial tersebut. Tindakan tersebut tidak hanya mengganggu privasi penghuni kos lain, tetapi juga menciptakan kondisi yang tidak nyaman dan tidak sehat di dalam kamar mereka. 

3. Dampak Kegiatan yang Tidak Sensitif terhadap Penghuni Kos Lain 

Tindakan yang tidak sensitif terhadap penghuni kos lain dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Dalam kasus ini, penempatan tempat pembuangan kotoran kucing yang tidak tepat tidak hanya menyebabkan bau yang tidak sedap, tetapi juga memungkinkan kotoran kucing untuk masuk ke dalam kamar penghuni kos lain. Hal ini berpotensi mengganggu kesehatan dan kenyamanan mereka, serta menciptakan lingkungan yang tidak higienis. Selain itu, dampak psikologis juga harus dipertimbangkan. Penghuni kos yang terganggu oleh bau dan kondisi tidak sehat di dalam kamar mereka dapat merasa stres, tidak nyaman, dan tidak betah tinggal di kos-kosan tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka dan menghambat kemampuan mereka untuk fokus dan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari. 

4. Mengembangkan Kepekaan dan Tanggung Jawab Bersama 

Untuk mengatasi permasalahan ini, penting bagi penghuni kos untuk mengembangkan kepekaan dan tanggung jawab bersama. Pertama, setiap penghuni kos harus menyadari bahwa tindakan mereka dapat memiliki dampak signifikan bagi penghuni lain, baik secara fisik maupun emosional. Mereka harus mempertimbangkan konsekuensi dari kegiatan mereka sebelum melakukannya. Kedua, penting untuk membangun komunikasi yang efektif di antara penghuni kos. Jika salah satu penghuni kos merasa terganggu atau tidak nyaman dengan tindakan penghuni lain, mereka harus berani mengungkapkan kekhawatiran mereka secara terbuka dan jujur. Komunikasi yang baik dapat membantu membangun pemahaman dan saling menghormati di antara penghuni kos. Selain itu, pengelola kos-kosan juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua penghuninya. Mereka harus memberikan pedoman yang jelas mengenai tata tertib kos-kosan, termasuk aturan terkait kebersihan dan pengelolaan limbah. Pengelola kos-kosan juga harus proaktif (bertanggung jawab) dalam menangani masalah-masalah yang muncul, seperti penempatan tempat pembuangan kotoran hewan peliharaan yang tepat. Selain itu, kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan juga harus ditingkatkan di antara penghuni kos. Semua penghuni kos harus menjaga kebersihan area bersama, termasuk area tempat pembuangan sampah dan limbah hewan peliharaan. Mereka harus memahami bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab pengelola kos-kosan, tetapi juga tanggung jawab mereka sebagai penghuni kos. 

5. Kesimpulan 

Kesimpulannya, kehidupan di kos-kosan membutuhkan kepekaan dan kesadaran sosial dari setiap penghuni. Dalam kasus penempatan tempat pembuangan kotoran kucing yang tidak tepat, dampaknya dapat merugikan penghuni kos lain secara fisik dan emosional. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kepekaan dan tanggung jawab bersama di antara penghuni kos. Melalui komunikasi yang baik, pengertian, dan tindakan yang bertanggung jawab, penghuni kos dapat menciptakan lingkungan yang nyaman satu sama lain

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun