Mohon tunggu...
Rifda Anggraini
Rifda Anggraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN MALANG

Seorang Mahasiswa UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Infrastruktur Big Data: Kunci Bertahan dalam Persaingan Global

24 September 2024   21:25 Diperbarui: 24 September 2024   21:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Manajemen Big Data pada Perusahaan. (Sumber : Freepik.com)

Infrastruktur Big Data: Kunci Bertahan dalam Persaingan Global


Di era transformasi digital saat ini, manajemen big data menjadi salah satu aspek yang paling penting dalam mengoptimalkan keunggulan kompetitif perusahaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Rehman et al. (2024) dalam artikel berjudul Antecedents and Consequences of Big Data Knowledge Management, perusahaan yang berhasil memanfaatkan data secara efektif mampu menciptakan inovasi berkelanjutan dan meningkatkan daya saing. Studi ini mengungkapkan bahwa pengelolaan pengetahuan big data memainkan peran kunci dalam menciptakan inovasi, di mana sekitar 45,2% hubungan antara manajemen pengetahuan big data dan kapasitas inovasi terbukti signifikan dalam mendukung keunggulan kompetitif perusahaan (Rehman et al., 2024).

Namun, tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola data tidaklah sederhana. Jumlah data yang besar (big data) sering kali sulit dikelola, terutama terkait dengan proses penyimpanan, analisis, dan penerjemahan data menjadi informasi yang dapat digunakan. Menurut data dari McAfee et al. (2012), lebih dari 60% perusahaan global masih menghadapi kendala dalam memanfaatkan potensi big data akibat kurangnya teknologi dan kepemimpinan yang mendukung transformasi digital ini. Artikel yang ditulis oleh Rehman et al. menegaskan bahwa fokus pada budaya organisasi yang berbasis data, pengelolaan talenta khusus untuk data, dan teknologi yang tepat dapat memberikan dorongan signifikan pada manajemen pengetahuan big data.

Dengan semakin meningkatnya persaingan dalam pasar global, kemampuan perusahaan untuk mengelola data dengan baik bukan hanya pilihan, tetapi sebuah kebutuhan. Berdasarkan temuan studi ini, jelas bahwa organisasi yang gagal mengelola data secara efisien berisiko kehilangan pangsa pasar dan peluang inovasi.

***

Manajemen big data telah menjadi landasan penting bagi organisasi yang ingin meningkatkan keunggulan kompetitif mereka di era digital. Dalam penelitian Rehman et al. (2024), disebutkan bahwa 60,9% dari keberhasilan manajemen pengetahuan big data dipengaruhi oleh praktik manajemen data yang baik, termasuk kepemimpinan, teknologi, manajemen talenta, dan budaya organisasi. Hal ini menekankan bahwa implementasi strategi yang tepat sangat penting untuk memperoleh manfaat penuh dari data yang dimiliki perusahaan.

Dari sisi kepemimpinan, sekitar 12,3% pengaruh positif terhadap manajemen pengetahuan big data berasal dari pemimpin yang memiliki fokus kuat pada big data (Rehman et al., 2024). Pemimpin yang dapat mengarahkan perusahaan untuk memanfaatkan data secara efektif mampu membangun budaya pengambilan keputusan berbasis data. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan Google telah menunjukkan bagaimana kepemimpinan yang berbasis data dapat menghasilkan inovasi yang signifikan dan memberikan mereka keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Di sisi lain, kepemimpinan yang tidak mendukung transformasi digital berisiko menghambat kemajuan perusahaan dalam memanfaatkan data untuk tujuan strategis.

Teknologi juga memainkan peran penting, di mana 22,2% keberhasilan manajemen pengetahuan big data bergantung pada ketersediaan teknologi yang mendukung analisis dan pengelolaan data (Rehman et al., 2024). Perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi seperti artificial intelligence (AI), machine learning, dan cloud computing lebih mampu mengatasi kompleksitas big data. Misalnya, penggunaan teknologi AI memungkinkan organisasi untuk mengolah data dalam volume besar secara efisien dan menemukan pola atau tren yang sebelumnya tersembunyi, yang pada akhirnya dapat menghasilkan keputusan bisnis yang lebih baik.

Tidak kalah penting adalah manajemen talenta, yang menyumbang 49,4% terhadap keberhasilan manajemen pengetahuan big data (Rehman et al., 2024). Organisasi yang mampu menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta dengan keahlian dalam data science dan analisis memiliki peluang lebih besar untuk berhasil dalam memanfaatkan big data. Sayangnya, menurut laporan dari World Economic Forum (2022), terdapat kesenjangan global dalam talenta yang ahli dalam big data, dengan lebih dari 50% perusahaan melaporkan kekurangan tenaga ahli di bidang ini. Ini menjadi tantangan besar yang harus diatasi oleh perusahaan untuk tetap kompetitif.

Budaya organisasi yang mendukung penggunaan data secara kolektif juga tidak bisa diabaikan. Sebesar 12,1% dari manajemen pengetahuan big data dipengaruhi oleh budaya organisasi yang mendorong kolaborasi dan pembagian informasi di antara karyawan (Rehman et al., 2024). Ketika data menjadi bagian integral dari budaya organisasi, perusahaan dapat lebih mudah menerapkan strategi berbasis data dalam pengambilan keputusan, yang pada akhirnya meningkatkan inovasi dan daya saing.

Data dalam studi ini menegaskan bahwa untuk bertahan dan unggul di pasar global yang kompetitif, perusahaan harus membangun infrastruktur, keterampilan, dan budaya yang mendukung manajemen pengetahuan big data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun