“Aduh” sahutku.
Aku terjatuh dan tergeletak di tengah jalan raya. Semua badan terasa ngilu karena terbentur jalan. Tanpa sadar kejadian itu telah menimpa diriku. Aku tidak sadar akan keberadaan temanku. Ku cari ia dan kupandangi seluruh sisi jalan. Dan akhirnya ku temukan ia yang ku cari. Dia terlihat sedang berusaha bangkit, aku pun membantunya untuk berdiri.
Kejadian itu bermula ketika kami dalam perjalanan menuju sekolah. Kami berbincang-bincang seperti biasanya. Tak ada perasaan tidak enak atau perasaan akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Setiap saat aku selalu memberi nasihat agar selalu berhati - hati ketika mengendarai sepeda motor.
“Tolong jangan terlalu kencang, bahaya! Jalannya tidak terlalu baik” kataku sedikit menasihati.
“Iya, kamu tenang saja. Aku sudah terbiasa” sahutnya.
Aku hanya terdiam mendengar perkataannya. Sepanjang jalan aku berdoa agar diberi keselamatan sampai tujuan. Kami melaju dengan kecepatan sedang. Tiba – tiba di depan kami terdapat sepeda motor yang melaju sangat kencang, temanku pun ikut – ikutan untuk melaju dengan kencang tanpa disadari.
“Bruk” suara tabrakan sepeda motor.
Sepeda motor kami menabrak sepeda motor lain. Sepeda motor yang ada di depan kami memberhentikan lajunya secara tiba-tiba, kami terkejut dan merasa syok atas apa yang kami alami. Sehingga tanpa sengaja kami menabraknya. Kami terjatuh dengan rasa sakit yang tidak dapat kami tahan. Aku berusaha bangun dari kejadian itu dan menolong temanku yang sama-sama terjatuh. Kami pun ditolong pengendara lain.
“Ada yang sakit nggak dik?” ujar pengendara itu.
“Nggak kok, terima kasih sudah membantu kami” sahutku.
“Iya sama-sama, maaf ya dik?”