Mohon tunggu...
Rifatul mahmudah
Rifatul mahmudah Mohon Tunggu... Editor - Islamic literature

Life for benefits

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasih Sayang Rasulullah Saw dalam QS Al-Anbiya 107

29 Oktober 2024   10:55 Diperbarui: 29 Oktober 2024   12:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang cerminan kasih sayang Sayyidina Muhammad tidak akan usai walau dengan berpuluh-ratus halaman. Luasnya kasih sayang yang beliau tunjukkan kepada seluruh makhluk ada dalam setiap hembusan nafas beliau yang tak pernah luput dari memikirkan keselamatan umat.


Allah Swt. telah mengikrarkan kasih sayang Baginda Rasulullah kepada orang-orang beriman dalam firmannya:

Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (QS. At-Taubah [9]: 128).

Rasulullah tidak hanya menyayangi umatnya yang beriman, tetapi juga para pendosa. Ini terlihat tatkala Rasulullah menegur sahabat yang melaknat seorang yang telah berkali-kali meminum khamr:

Jangan kalian melaknatnya. Demi Allah, aku tahu bahwa ia mencintai Allah dan rasul-Nya (HR. Bukhari no. 6780).


Rasulullah juga tidak serta merta melaknat orang kafir yang menyakiti beliau. Ada banyak sekali riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah sangat memaklumi orang-orang yang belum beriman kepada beliau dan senantiasa menunjukkan akhlak terbaik.


Salah satu kejadian yang sangat memilukan adalah saat Rasulullah hijrah ke Thaif bersama anak angkatnya, Zaid bin Haritsah ra. untuk berdakwah. Alih-alih mendapat sambutan, beliau malah dituduh gila dan dilempari batu hingga wajahnya berdarah-darah.
Saat malaikat Jibril menawarkan untuk menghantam penduduk Thaif dengan bukit, Rasulullah hanya menjawab, "Aku sudah memaafkan mereka, mereka hanya umatku yang belum mengerti."


Rasulullah juga sangat menyayangi tumbuhan, hewan, dan benda-benda. Sebuah riwayat menceritakan bahwa tatkala para sahabat membuatkan Nabi mimbar untuk berkhutbah, beliau meninggalkan pohon kurma yang biasa menjadi sandarannya. Para sahabat kemudian mendengar pohon tersebut menangis tersedu-sedu karena tidak lagi digunakan oleh Rasulullah . Beliau kemudian mendekati pohon tersebut kemudian mengelus-elusnya hingga pohon tersebut tidak menangis lagi. (HR. Bukhari)


Beberapa riwayat di atas hanya sekelumit kisah kasih sayang Rasulullah dalam keseharian beliau. Seluruh gerak-gerik beliau lahir dan batih sesungguhnya tidak luput dari melimpahi umat dengan kasih sayang, baik saat beliau hidup, maupun setelah berpulang kepada Rabb yang Maha Tinggi.


Wallahu a'lam bi al-shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun