Mohon tunggu...
Rifa Tri Khairunnisa
Rifa Tri Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Fighting!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

e-QuaNik Agri Nusantara Budidaya Melon Import melalui Media Tanam Hidroponik

31 Mei 2024   13:29 Diperbarui: 31 Mei 2024   17:26 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua Mahasiswi STKIP Muhammadiyah Kuningan, Rabu (1/Mei/2024) Melakukan observasi budidaya melon Import premium yang bertempat di Desa Hantara Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan budidaya melon tersebut dilakukan oleh petani milenial yang tergabung dalam tim e-QuaNik Agri Nusantara, dengan beberapa Jenis melon diantaranya adalah melon jenis Cantaloupe, melon Golden Emerald Inthanon, melon Dalmantion, melon Sweetnat, Varietas Rangipo dan jenis melon Fujisawa.

e-QuaNik Agri Nusantara sudah berhasil melakukan uji coba pendekatan dan penerapan teknologi tepat guna, yang diambil dan dipelajari dari system teknologi hidroponik dilakukan para petani modern (Smart Farming) Jepang .

Semua proses perawatan dan kontrolingnya dengan menggunakan handphone misalkan saat tanaman jam berapa biasa disiram maka system dengan otomatis akan membuka katup air untuk menyiram, kapan pohon harus diberi nutrisi otomatis dengan sendiri akan mengisi semuanya bisa digunakan dengan mengan menggunakan handphone.

Lewat Teknologi ini dapat menjadi percontohan untuk desa-desa lain guna menciptakan komoditas unggulan baru yang bisa menjadi ciri khas kabupaten kuningan, sebelum mengaplikasikan konsep itu petani milenial di desa tersebut telah melakukan uji coba dan mengumpulkan riset terkait beberapa jenis melon premium yang bisa dikembangkan, dalam satu pohon melon yang ditanam mampu menghasilkan sepuluh buah kualitas premium untuk sekali panen.

"Tim Agri Nusantara memilih jenis melon import dikarenakan memiliki kualitas maksimal tanpa memerlukan biaya produksi tinggi, selain dari rasa melon import jauh berbeda dengan melon local, kualitas dan proses penanamannya pun sangat jauh berbeda melon import tidak memerlukan lahan yang luas untuk penanamannya apalagi media tanam yang dipakai memakai hidroponik." Ujar bapak Yudi

Tim e-QuaNik Agri Nusantara optimis jika system tanan ini dikembangkan secara massif kabupaten kuningan bisa menjadi salah satu daerah penghasil melon premium di Jawa Barat. Semoga dengan penerapan teknologi hidroponik ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan ketahanan pangan, serta terciptanya komoditas unggulan baru yang menjadi ciri khas kabupaten kuningan.

Penulis : Nabilla Hanifa Septemya dan Khairun Nisa Rosweliawati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun