Mohon tunggu...
Ma'rifatullah My.com My
Ma'rifatullah My.com My Mohon Tunggu... -

terus betrgerak walaupun dalam air keruh...!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Safar

15 Juni 2013   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa ini terjadi 2 bulan yang lalu, saat itu saya mendapat sms(short message service)  untuk  menghadiri rapat renusa. tepatnya hari jumaat. saya berangkat pada pukul  10:00 wib. Dengan target agar bisa menunaikan shalat jumaat di masjid UIN syarif hidayatullah jakarta. saya berangkat dari pejaten dengan menaiki angkutan umum  P20 kopaja dan transit di terminal lebak bulus. Setelah itu melanjutkan perjalanan menaiki angkot D02 jurusan ciputat lebak bulus. Nah, di sinilah kejadian itu berawal .. Di dalam angkot D02. Angkot D02 adalah angkot yang saya tumpangi  untuk menuju masjid fatahillah UIN. Waktu itu hari jumaat. tepatnya jarum jam menunjukkan angka a 10:45, menjelang adzan shalat jumaat di kumandangkan. Angkot yang saya tumpangi  awalnya memang lengang karena baru saja keluar dari terminal dan waktu itu kebetulan saya menaiki angkot tsb berbarengan dengan adik-adik sekolah SMP yang baru pulang dari sekolah. Namun, setelah angkot mulai bergerak menuju ciputat kira-kira 500 meter dari terminal, naiklah seorag mahasiswi berjilbab namun memakai celana jeans ketat dengan buku di dekap di dadanya. mungkin mahasiswi UIN gumam saya dalam hati. Angkot mulai beranjak lagi meninggalkan keheningan jalan. Sekitar jalan terlihat sepi. Bangunan-bangunan yang berdiri menjulang  jaraknya agak berjauhan. Tak ada suasana khas jalanan yaitu macet. Mungkin memang kebetulan hari jumaat, ya jadi maklum warga sedang berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat jumaat. Tiba-tiba terlihat dari kejauhuan 3 orang berbadan gemuk besar berdiri menyetop angkot yang saya tumpangi. Waktu itu saya duduk tepat di samping pintu angkot dan mahasiswi duduk di samping saya dan 3 orang yang baru naik itu yang satu duduk di samping mahasiswi . Dan 2 orang lagi duduk di depan mahasiswi dan saya. Angkot terus berlalu beriringan dengan waktu jumaatan yang makin mendekat. Saya duduk sambil mencuri-curi pandang untuk membaca koran yang di baca oleh orang yang berbadan gemuk besar tadi yang duduknya tepat di depan saya. Tiba-tiba satu orang lagi yang duduk di depan si mahasiswi tsb mengeluarkan kertas bergambarkan titik pijat refleksi pada saluran darah manusia. Dan orang ini lansung mengmbil alih suasana sambil mempromosikan kegunaan-kegunaa alat refleksi yang di perlihatkannya. Satu persatu penumpang mendapat pijitan gratis. Dan sayapun merasakannya, namun bukan saya yang dijadikan target dari penipuan atau penghipnotisan yang dilakukan oleh mereka. Melainkan si mahsiswi tsb. Yang ternyata telah di jadikan terget dari sebelum naik angkot tsb. ”janga pak, jangan pak, ga usah...!” keluh si mahasiswi ketika mendapat pijitan refleksi dilutut. Awalnya saya tersentak kaget sambil memicingkan mata melihat kondisi si perempuan yang sedang di pijit tersebut. Sebagaimana orang pada umumnya yang menglihat seorang gadis berjilbab namun memakai jeans ketat sambil menggandeng cowok idamannya yang di anggap oleh muslim di indonesia pada umunya sah-sah saja. Maka saya waktu itu lebih memilih menghiraukan perlakuan atau keluhan-keluhan yang dilontarkan dari mulut si mahasiswi tsb. Namun tiba-tiba si tukang si tukang promosi pijat refleksi menyetop supir untuk berhenti di samping jalan dan dengan tergesa-tergesa si tukang promo tsb kluar bersamaan dengan temannya yang berbadan gede yang duduk tepat di samping si mahasiswi. Sektika itu juga suasana menjadi gaduh, si mahasiswi   secara efleks seakan-akan baru tersadar dan lansung memeriksa kantong celananya dan BB-nyapun di nyatkan raib. suasana makin gaduh. Si mahasiswi meminta agar supir angkot berhenti sambil memaksa saya untuk turun dan mengejar si ukang hipno. namun secara tiba-tiba ketika saya mau beranjak turun dari angkot, orang yang berbadan gemuk yang tadinya khusyuk membaca koran menghebohkan suasana  yang makin tak karuan. “ itu lihat di bawah kursi, di samping coba lihat, di samping sana” . dan angkot yang tadi mulai melambat kembali melaju dengan kencang dan makin menjauh dari tempat awal mula pelarian para tukang hipno. Semua penumpang terus mencari dan si badan gede yan diduga adalah salah satu komplotan tukang hipno terus memainkan perannya sebagi pengalih suasana. Dan pada akhirnya barang tak kunjung ditemukan. Dan untuk kedua kalinya si mahasiswi menyetop angkot  dan lansung menyuruh saya untuk mengejar si tukang hipno yang tak terlihat lagi siluetnya. Sebelum saya bergegas keluar si badan gede yang terakhir ini memprovokasi penumpang dengan cara menunjuk saya sebagi pelaku hilangnya BB si mahasiswi. Mendadk saya curiga sekaligus  menunjuk balik sambil mengancam “ bapak jangan macam-macam ya..! saya tau kalo salah satu temen tukang hipno itu adalah bapak! Suasana mendadak hening dan si badan gedepun ciut sambil mengalihkan suasana untuk mencari di atas kursi. Dalam pengejaran .. setelah mengejar cukup jauh dan jejaknya tak ditemukan. Lantas saya” menginterogasi” si mahasisiwi yang  marah sambil menangis tsb, lantas dia meminjam hp saya untuk menelpon abangnya. Waktu saya berhenti mengejar si tukang hipno. saya berdiri tepat di depan kantor polisi wanita dan secar kebetulan juga ada seorang bapak-bapak polisi yang terlihat menuju seberang jalan yang saya dan si mahasiswi sedang berdiri. Ketika itu juga saya menyapa sekaligus mengadukan kejadiaan saya dan si mahasiswi alami di angkot D02 tsb. “bla..bla..bla...” saya menjelaskannya. “ooo.. wajar memang kalo hari jumaat apalagi sebelum jumaatan memang sering terjadi modus seperti ini. Tadi di angkot mas doangka kan yang ada, selainnya anak sekolahan tau perempuan ya? Si bapak polisi mencoba menganalisa sambil menunjukke arah saya. “Iya pak” jawab saya sekenanya. Lantas si mahasiswi juga mengadu “ padahal pak saya sudah bilang, saya ga mau di pijit apalagi kan bukan muhrim?? ....................... nah lho, biasanya yang nagku bukan muhrmi  yang jilbab geude dan berjubah atau memakai rok yang sempurna”  dumel saya dalam hati. Setelah menelpon abangnya lantas saya dan si mahasiswi menaiki angkot yang sama menuju kampus UIN jakarta. TAMAT. Hikmahnya : 1.) perampok, maling, dan tukang hipno aja ber-“amal jami”, bagaimana dng kita yang melakukan amal kebaikan utk ummat muslim?? Masihkan sikut-sikutan? Atau bahkan mungkin  naik ketingkat selanjutnya yaitu  todong-todongan sesama muslim?? 2.) berislamlah secar kaffah, karena mungkin banyak perintah-perintah Allah yang belum kita  namun banyak manfaatnya seperti : berhijab dgn sempurna dan ternyata hikmahnya agar orang2 tau bahwa anda seorang muslim atau muslimah sehingga orang tau sikap apa y terbaik y harus di lakukan pada anda, dan msih banyk perintah yang mungkin belum kita ketahui sekarang tapi harus kita lakukan sekrang juga tanpa membuat alasan2 y terlihat kreatif. Yang terakhir, waspadalah di manapun anda berada. Waai’ddu fikullimakan wa zamaan. :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun