Konsep dari Kampung Kreatif JFC ini adalah memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai tempat berbagai kegiatan pariwisata. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi edukasi budaya untuk para siswa di ruang terbuka, praktik teatrikal drama, edukasi seni lukis dan musik, serta berbagai kegiatan kreatif lainnya. Dengan adanya berbagai aktivitas ini, diharapkan perekonomian lokal akan bergerak lebih dinamis, masyarakat bisa berjualan di sekitar RTH, dan UMKM setempat mendapatkan manfaat yang signifikan.
Jember Fashion Carnaval (JFC) sebagai ikon Jember yang telah dikenal di dunia, diharapkan dapat menjadi pemantik bagi tumbuhnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Jember. Kampoeng Creative JFC diharapkan mampu menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi lokal mereka melalui pendekatan yang serupa, yang menggabungkan budaya, seni, dan pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Kesimpulan :
Creative placemaking menggabungkan seni, budaya, dan desain dalam pengembangan perkotaan untuk menciptakan tempat yang hidup, menarik, dan bermakna. Pendekatan ini tidak hanya memperindah ruang fisik tetapi juga membangun identitas unik dan memperkuat ikatan sosial, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui integrasi seni dan budaya. Meskipun menghadapi tantangan seperti gentrifikasi dan partisipasi masyarakat, strategi place keeping yang menekankan pada pelestarian karakter lokal dan keterlibatan komunitas dapat mengatasi hambatan ini. Kampoeng Creative Jember merupakan contoh sukses dari creative placemaking yang berhasil memanfaatkan potensi lokal dan mendorong ekonomi kreatif. Dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan, inisiatif ini mampu menjadi model bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi lokal melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H