Taman Nasional Bromo Tengger  Semeru, salah satu anugerah pesona alam yang Tuhan ciptakan, hamparan pasir diselimuti bukit savana terlihat indah memanjakan mata.Â
Bersyukur terlahir di Indonesia adalah hal yang pertama aku ucapkan setelah melihat sekeliling Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang beralaskan lautan pasir, berdinding bukit savana, dan beratapkan langit biru yang membuat mata tergoda untuk segera mengabadikannya.
Saling menjaga dan menghargai kebudayaan yang di terapkan di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru sepertinya sudah menjadi prinsip bagi masyarakat di sekitarnya.
Jika kita masuk melalui Gerbang Pintu Masuk Cemorolawang Sukapura (dari arah Probolinggo), waktu tempuh kurang-lebih 40 menit. Waktu tempuh itu pun tergantung dengan kondisi atau cuaca dan jalan yang akan kita lewati.Â
Penanjakan 1-2 adalah tujuan pertama semua jeep, karena tempat tersebut adalah titik berkumpul pengunjung untuk bisa menikmati terbitnya matahari (sunrise) berlatar belakang bukit savana, gunung bromo, tengger semeru, dan lautan pasir.Â
Setelah itu kita akan turun dan diantar ke beberapa destinasi seperti berkuda di lautan pasir, menaiki anak tangga untuk sampai di puncak Gunung Bromo dan melihat kawah, serta menikmati bukti savana yang berseberangan dengan "bukit teletubbies".
Memang sedikit membingungkan jika kita mengunjungi TNBTS untuk pertama kalinya, apalagi jika tidak mencari info terlebih dahulu mengenai parkir kendaraan pribadi. Kita akan dibuat bingung di mana kita harus berhenti dan memarkirkan kendaraan selain kita harus mengunjungi hotel terlebih dahulu untuk mencari informasi.Â
Menariknya, ada beberapa jalur pilihan untuk menuju kawasan wisata TNBTS seperti Malang dan Probolinggo, kedua jalur tersebut memiliki keindahannya masing-masing dan membingungkan jika kita harus memilih salah satu keindahan saja.
Saat sudah berada di kawasan dataran tinggi dan pemukiman yang juga bersebelahan dengan banyak hotel dan villa di sekitarnya, kita baru bisa menentukan tempat untuk menginap. Setelah itu kita akan ditawarkan jasa layanan sewa jeep. Namun hal itu seringkali membuat kendaraan pribadi bermasalah dengan rem yang panas karena jalan terus menanjak dan menurun saat turun pulang.
Sepertinya akan lebih baik jika Pemprov Jawa Timur dan pengurus TNBTS membuat dan mengelola terminal jeep dan parkir kendaraan untuk para pengunjung dari arah Probolinggo saat pertama tiba di Terminal Sukapura yang masih berada di dataran rendah dan bisa dibilang sebagai awal jalan menanjak menuju kawasan TNBTS.
Kurangnya petunjuk arah di beberapa titik dan beberapa jalan yang masih rusak, sepertinya membuat Bromo merindukan perhatian lebih dari pemerintah provinsi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H