Bahkan berita dalam terbaru saja pemerintah mempermasalahkan cadar dan celana cingkrang. Dua style fashion tersebut memang identik dengan ajaran Islam apalagi kalau ditambah kerudung panjang dan jenggot panjang. Namun yang jelas dengan narasi radikalisme bahkan selera fashion seorang muslim saja bisa dipermasalahkan oleh pemerintah.
Jadi bukan mustahil kalau pemerintah terus melanjutkan narasi radikalisme maka pemerintah akan menebar teror kepada rakyat Indonesia. Apalagi bila pemerintah sudah main pukul maka suasana kehidupan akan menjadi keruh, akal sehat menjadi linu karena digurui dan dicecar setiap hari oleh pemerintah, lalu teror menebar kesegala penjuru rakyat yang sedang belajar dan menjalankan Islam.
Maka waspadalah umat Islam di Indonesia terkait narasi radikalisme dari pemerintah. Jangan terjebak dengan narasi radikalisme dari pemerintah yang menyudutkan ajaran Islam. Tinggikanlah ajaran islam ketika direndahkan, disudutkan, dan distigmakan oleh narasi radikalisme karena ajaran Islam jauh lebih tinggi dari ajaran apapun. Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya. Jadi percaya dirilah ketika membela Islam dari narasi-narasi radikalisme.
Selain itu untuk rakyat Indonesia secara umum jangan sampai narasi radikalisme ini menjadi bius yang bisa melupakan permasalahan-permasalahan strategis negeri. Ekonomi yang terpuruk, pajak-pajak BPJS, tol, cukai, dan listrik yang akan naik, susahnya mencari bensin premium, dan harga-harga barang pokok yang terus melambung, lalu penegakan hukum yang amburadul, dan sikap represif pemerintah kepada para ulama, ustadz, juga aktivis jangan sampai dilupakan hanya karena pemerintah melempar narasi radikalisme yang tiada henti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H