Setelah masing-masing kelompok selesai, guru menulis kesepakatan yang sudah dibuat siswa dengan mengelompokkan kesepakatan yang sama dari hasil pekerjaan kelompok. Diskusikan hasil yang sudah disepakati, tawarkan kepada siswa jika ada yang ingin dirubah. Jika sudah disepakati bersama, tempelkan hasil kesepakatan siswa di kelas, dan terapkan secara konsisten. Ingatkan siswa tentang kesepakatan dan konsekuensinya secara rutin.
Keterlibatan siswa dalam membuat kesepakatan dan konsekuensinya membuat siswa lebih merasa bertanggung jawab dan lebih terdorong untuk menerapkannya dan bahkan saling mengingatkan ketika ada siswa yang melanggar kesepakatan. Â Â Â
Diskusikan bersama siswa tentang mengapa harus belajar dan menguasai Bahasa Inggris.Â
Hal ini sebaiknya dilakukan pada awal semester. Beri motivasi untuk aktif di kelas. Sepakati sikap-sikap positif yang harus siswa terapkan ketika belajar misalnya percaya diri, tidak takut untuk berbicara, atau tidak menganggap membuat kesalahan dalam berbahasa Inggris sebagai sebuah hal yang memalukan. Beri apresiasi kepada siswa sesudah melakukan sesuatu yang positif.
Terapkan kebiasaan-kebiasaan dalam mengelola kelas.Â
Hal ini penting dilakukan agar waktu belajar tidak banyak terbuang hanya untuk menenangkan kelas. Misalnya, untuk meminta perhatian siswa, sepakati dengan siswa ketika suasana kelas sedang gaduh atau tidak kondusif, guru mengangkat tangan dan siswa akan ikut mengangkat tangan dan berhenti melakukan aktifitas lainnya untuk memerhatikan guru. Trik tadi dapat diganti dengan membunyikan lonceng kecil atau tepuk tangan ritmik yang diikuti oleh siswa.
Hindari mengabsen siswa satu-persatu. Menanyakan kepada siswa siapa yang tidak hadir akan lebih efisien.
Gunakan 'kartu nama' untuk mengingat nama siswa satu-persatu.Â
Trik ini efektif dilakukan pada awal semester untuk cepat mengingat nama siswa. Berikan selembar kertas pada masing-masing siswa, minta mereka menulis nama lengkap dan nama panggilannya dengan cukup jelas agar tampak dari depan kelas.Â
Beri ruang bagi mereka untuk berkreasi. Kemudian, minta mereka menempatkan kartu nama mereka di depan masing-masing agar dapat terlihat jelas oleh guru. Interaksi dengan siswa dengan menyebut namanya dapat membangun hubungan positif antar guru dan murid.
Terapkan tutor sebaya (peer mentor). Berdayakan siswa dengan tingkat kemampuan yang tinggi untuk mendampingi siswa dengan tingkat kemampuan yang lebih rendah.