Mohon tunggu...
rifan sofyan
rifan sofyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

Mahasiswa Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Soaial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyalin Peta Tematik : Panduan Lengkap dengan Media Kalkir dan Transparansi

5 Oktober 2024   20:12 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara

        Saya, Rifan Sofyan (NIM 2410416210034), kelas A Program Studi Sarjana Geografi angkatan 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat.Tugas ini dibuat untuk memenuhi syarat  mata kuliah Kartografi yang dibimbing oleh Ibu Dr. Rosalina Kumalawati S.Si., M.Si.


        Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi khusus atau tema tertentu.Peta tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema tertentu. Berbeda dengan peta rujukan yang memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif), peta-peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fisikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesehatan.

        Peta tematik sangat berguna saat kita memerlukan sebuah informasi spasial yang terdistribusi atau untuk analisis suatu trend dan pola dari data yang kita miliki. Selain itu, Peta tematik juga sangat cocok digunakan untuk menunjukan korelasi dari suatu data di lokasi yang berbeda. Ada banyak sekali jenis peta tematik yaitu peta choropleth, peta distribusi titik, peta simbol bertingkat, peta panas, kartogram.Contoh peta tematik lainnya adalah :

  • Peta penggunaan lahan
  • Peta kepadatan penduduk
  • Peta persebaran objek wisata
  • Peta politik
  • Peta geologi
  • Peta kemiringan lereng
  • Peta lokasi wilayah
  • Peta persebaran industri kecil
  • Peta lokasi sekolah
  • Peta produksi pertanian
  • Peta iklim

Kertas kalkir adalah jenis kertas yang transparan sehingga memungkinkan pengguna untuk melihat dengan jelas elemen-elemen yang ada di bawahnya. Plastik transparansi adalah bahan alternatif yang lebih tahan lama dan lebih tahan terhadap lipatan dan kelembaban dibandingkan dengan kertas kalkir. Kedua media ini memungkinkan salinan peta dilakukan secara manual dengan ketelitian yang tinggi.Berikut Langkah-langkah Menyalin Peta Tematik dikertas Kalkir dan Transparansi.

1. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

  • Peta Tematik Asli: Peta tematik yang akan disalin.
  • Kertas kalkir atau plastik transparansi: Untuk menyalin peta, bisa menggunakan kertas kalkir atau plastik transparansi sesuai kebutuhan.
  • Papan gambar: Sebagai alas untuk menjaga kestabilan dan memudahkan proses menyalin.
  • Pensil Halus : Untuk menggambar garis dasar. Pensil yang halus membantu meminimalkan kesalahan dan memungkinkan perubahan jika diperlukan.
  • Pulpen rapido permanen: Spidol dengan ujung tipis digunakan untuk menegaskan garis atau membuat elemen peta setelah sketsa selesai.
  • Penggaris : Untuk menggambar garis lurus 
  • Selotip atau steples: Untuk menempelkan kertas kalkir atau plastik transparansi agar tidak bergeser selama proses penyalinan.
  • Penghapus : Untuk mengoreksi kesalahan pada sketsa.
  • Pensil warna : Agar tampilan lebih menarik.

2. Langkah-langkah Menyalin Peta

A. Menyiapkan Peta dan Media

1. Penempatan Peta Asli:

Letakkan peta tematik asli pada papan gambar. Posisikan dengan rapi agar semua bagian peta yang ingin disalin bisa terlihat jelas.

2. Menempatkan Kertas Kalkir atau Plastik Transparansi:

Letakkan kertas kalkir atau plastik transparansi di atas peta tematik asli.

Gunakan selotip untuk menempelkan keempat sudut kalkir atau plastik transparansi pada papan gambar agar tidak bergeser ketika proses penyalinan berlangsung.

B. Proses Menyalin Garis Besar

1. Menyalin Garis Batas Wilayah:

Mulailah dengan menyalin garis batas wilayah yang ada pada peta. Garis batas biasanya menjadi elemen pertama yang perlu dipindahkan agar kerangka peta terbentuk dengan jelas.Gunakan pensil halus untuk menggambar garis batas dengan ringan dan hati-hati.

2. Menyalin Unsur Geografis Utama:

Setelah garis batas wilayah, lanjutkan dengan menyalin unsur-unsur geografis utama seperti sungai, jalan, pegunungan, dan danau.
Gunakan penggaris untuk menggambar garis lurus seperti jalan raya, dan kompas untuk menggambar bentuk lingkaran atau elemen lainnya yang berbentuk melingkar.

C. Menyalin Simbol dan Legenda

1. Simbol Geografis:

Peta tematik sering menggunakan simbol untuk merepresentasikan informasi tertentu, seperti titik untuk lokasi kota atau simbol vegetasi untuk area hutan.Salin simbol-simbol ini dengan menggunakan pensil terlebih dahulu, kemudian tegaskan dengan spidol permanen agar lebih jelas.

2. Legenda dan Skala Peta:

Jangan lupa untuk menyalin legenda dan skala yang ada pada peta. Legenda memberikan arti dari simbol-simbol yang digunakan, sedangkan skala menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.

D. Menegaskan Garis dan Memberi Warna

1. Menegaskan Garis:

Setelah seluruh elemen dasar peta selesai disalin dengan pensil, gunakan spidol tinta permanen untuk menegaskan garis batas wilayah, unsur geografis, dan simbol.Pastikan menggunakan spidol dengan ketebalan yang berbeda untuk menunjukkan perbedaan antara elemen utama dan elemen sekunder.

2. Pewarnaan (Opsional):

Jika diperlukan, Anda bisa menambahkan pewarnaan pada kertas kalkir atau plastik transparansi untuk membedakan berbagai zona atau tema dalam peta. Misalnya, gunakan warna hijau untuk area hutan, biru untuk perairan, dan kuning untuk area pertanian.

Untuk menyalin peta dengan media plastik transparansi sama dengan kertas kalkir hanya medianya saja yang membedakan.

E. Hasil Akhir Penyalinan Peta Kertas Kalkir dan Plastik Transparansi

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara

         Peta tematik menyajikan informasi spesifik mengenai suatu tema atau fenomena tertentu, dan untuk memberikan informasi yang jelas, terdapat beberapa unsur yang biasanya terdapat di peta tematik. Berikut adalah unsur-unsur yang ada pada peta tematik:

1. Judul Peta

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
Judul peta menggambarkan isi atau tema utama dari peta tersebut, seperti "Peta Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Barat". Judul memberikan informasi kepada pengguna tentang jenis informasi yang disajikan.

2. Legenda

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara

Legenda menjelaskan arti dari simbol atau warna yang digunakan pada peta. Pada peta tematik, legenda sangat penting karena berfungsi untuk memahami elemen-elemen yang berhubungan dengan tema, seperti warna yang menunjukkan kepadatan penduduk atau simbol untuk jenis penggunaan lahan.

3. Skala Peta

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
Skala peta menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Skala membantu pengguna peta memahami ukuran dan jarak sebenarnya dari elemen-elemen yang ada di peta.

4. Simbol
Simbol digunakan untuk merepresentasikan informasi pada peta, seperti titik untuk kota, garis untuk sungai, atau warna tertentu untuk menunjukkan kategori data seperti area pertanian atau kawasan industri. Simbol pada peta tematik harus mudah dimengerti dan sesuai dengan informasi yang disajikan.

5. Garis Batas

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
Garis batas pada peta menunjukkan batas administrasi, wilayah, atau zona tertentu. Ini bisa berupa batas negara, provinsi, kabupaten, atau batas wilayah dengan karakteristik tertentu seperti zona iklim atau vegetasi.

6. Warna
Warna adalah unsur penting pada peta tematik karena memberikan visualisasi yang jelas tentang perbedaan antar wilayah atau data. Misalnya, gradasi warna dari hijau ke merah untuk menunjukkan tingkat kepadatan penduduk (hijau untuk rendah, merah untuk tinggi).

7. Orientasi (Arah Mata Angin)

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
Orientasi atau tanda arah mata angin, biasanya berupa panah yang menunjuk ke utara, memberikan informasi kepada pengguna tentang orientasi peta terhadap arah geografi. Ini membantu pengguna memahami arah elemen-elemen di peta.

8. Koordinat atau Grid
Garis lintang dan bujur yang digambarkan di peta memberikan informasi mengenai posisi geografis dari elemen-elemen yang ada pada peta. Ini dapat membantu menentukan lokasi suatu tempat dengan lebih akurat.

9. Sumber Peta

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
Sumber peta menunjukkan dari mana data yang digunakan untuk pembuatan peta berasal. Informasi ini penting untuk memverifikasi keakuratan data dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang data yang disajikan.

10. Tahun Pembuatan Peta

sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
sumber gambar : peta rupa bumi BIG,Peta batas administrasi BAPEDASU,Data curah hujan Sumatera Utara
Tahun pembuatan atau penerbitan peta penting untuk mengetahui apakah data yang disajikan masih relevan atau sudah usang. Data tematik seringkali mengalami perubahan, sehingga peta yang terbaru lebih akurat untuk digunakan.

Informasi tambahan mengenai legenda tersebut.

Roboguru
Roboguru
 sumber gambar : Klimatologi Umum
 sumber gambar : Klimatologi Umum
        Unsur-unsur tersebut saling melengkapi untuk menyampaikan informasi yang jelas, akurat, dan mudah dipahami pada peta tematik, sehingga pengguna peta dapat memperoleh gambaran atau analisis yang sesuai dengan tujuan penggunaan peta tersebut.

KESIMPULAN

Menyalin peta tematik menggunakan kertas kalkir dan plastik transparansi adalah metode yang efektif untuk mempelajari detail peta atau untuk membuat replika peta untuk berbagai keperluan. Metode ini memberikan akurasi yang tinggi jika dilakukan dengan cermat, dan alat serta bahan yang diperlukan cukup sederhana serta mudah diakses. Meskipun membutuhkan ketelitian dan kesabaran, hasil yang didapatkan dapat sangat berguna dalam studi geografi dan analisis peta tematik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun