Lahan basah buatan adalah jenis lahan basah yang dibuat oleh manusia melalui kegiatan pembangunan dan pengelolaan. Contoh lahan basah buatan di Indonesia antara lain:
Waduk: Bendungan yang digunakan untuk mengatur air dan irigasi.
Sawah: Lahan pertanian yang diratakan dan diberi air untuk menanam tanaman pangan.
Saluran Irigasi: Sistem pembagian air untuk pertanian.
Kolam: Tempat air tawar yang dibuat untuk berbagai keperluan, seperti kolam ikan atau kolam stabilisasi limbah.
Lahan basah buatan ini memiliki peran penting dalam pengelolaan air, pertanian, dan keanekaragaman hayati, tetapi juga dapat menghadapi ancaman kerusakan dan konversi menjadi lahan lain.
Dari uraian di atas, ada banyak sekali yang bisa di manfaatkan dari lahan basah tersebut.Berikut adalah pengelolaan dan manfaat lahan basah untuk masyarakat  terutama di Kalimantan Selatan.
A. Pemanfaatan lahan basah sebagai pertanian
Lahan pertanian merupakan lahan yang sangat cocok dijadikan sebagai tempat usaha para tani untuk melakukan kegiatan bercocok tanam yang menghasilkan bahan pangan dimana hasilnya akan dijual kepada semua masyarakat sehingga bernilai ekonomi yang sangat tinggi serta berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pengelolaan yang bijaksana.
Warga Desa Mandikapau Timur, Kecamatan Karang Intan memanfaatkan lahan basah  menanam padi sebagai sumber penghasilan dan sumber pangan utama bagi masyarakat.
Warga di Desa Mandikapau Timur, Kecamatan Karang Intan memanfaatkan lahan basah untuk menanam pohon pisang,dimana hasilnya nanti akan di konsumsi sendiri dan di jual ke masyarakat lain.
Warga di Desa Karang Intan, Kecamatan Karang Intan  memanfaatkan lahan basah sebagai kebun pepaya.