Lahan basah di Kalimantan Selatan adalah wilayah yang tergenang air secara permanen atau musiman, memiliki kandungan air yang tinggi, dan termasuk lahan subur. Berikut adalah pengertian dan karakteristik lahan basah di Kalimantan Selatan:
PengertianÂ
Lahan basah atau wetland  adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau atau asin.
Karakteristik
Lahan basah di Kalimantan Selatan memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:
Luas lahan basah di Kalimantan Selatan mencapai 382.272 ha,lahan basah di Kalimantan Selatan merupakan daerah cekungan di dataran rendah.Pada musim penghujan, lahan basah di Kalimantan Selatan tergenang air luapan dari sungai atau kumpulan air hujan.
Pada musim kemarau, air di lahan basah di Kalimantan Selatan menjadi kering.
Lahan basah di Kalimantan Selatan memiliki peranan penting sebagai penunjang biodiversitas, penyaringan air, dan perlindungan badai.
Lahan basah memiliki muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, dan memiliki vegetasi khas.Jenis tanah lahan basah yang jenuh memungkinkan genangan air mengelilingi seluruh permukaan lahan, dengan tekstur yang lunak hingga liat.
Contoh: Lahan basah di Kalimantan Selatan meliputi rawa pasang surut, rawa lebak, sawah irigasi, danau dangkal, dan sungai. Tanah yang membentuk lahan basah di Kalimantan Selatan adalah tanah alluvial dan tanah gambut.
Fungsi: Lahan basah berfungsi sebagai sumber dan pemurnian air, pelindung pantai, serta menyimpan karbon.
Lahan basah di Kalimantan Selatan memiliki potensi yang tinggi untuk digunakan dalam pertanian, perkebunan, dan perikanan, serta memiliki keragaman hayati yang sangat melimpah.
Lahan basah dibedakan menjadi dua yaitu lahan basah alami dan lahan basah buatan.
1. Lahan basah alami
Lahan basah alami adalah jenis lahan basah yang terbentuk secara alami dan tidak dibuat oleh manusia. Contoh-contoh lahan basah alami di Indonesia antara lain:
Rawa Air Tawar: Wilayah yang tergenang oleh air tawar dan menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Hutan Bakau (Mangrove): Hutan yang terletak di pesisir pantai dan terdiri dari pohon bakau, yang sangat penting sebagai penyerap gelombang dan habitat laut.
Lahan Gambut: Lahan yang terbentuk dari akumulasi bahan tanaman mati yang membusuk, seperti moor, bog, mires, dan hutan rawa gambut.
Paya-Paya: Wilayah yang tergenang oleh air dan biasanya terletak di daerah dataran rendah.
Riparian (Tepian Sungai): Kawasan di sekitar sungai yang tergenang oleh air dan menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna
2. Lahan basah buatan