Pengambilalihan benteng Alamut oleh dilakukannya selama 2 tahun, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pertempuran. Pertama, dia mengirim seorang Da'iyyn dan Rafia untuk memenangkan hati orang-orang di desa-desasekitar disekitar lembah.Â
Selanjutnya, ia mengajak orang-orang tersebut untuk pindah agama, dan akhirnya, pada tahun 1090, Hassan mengambil alih benteng tersebut dengan menginfilusinya dengan orang-orang yang baru pindah agama.
Setelah menguasai benteng Alamut, Hassan kemudian mengurung diri untuk belajar selama hampir 35 tahun. Hassan berpendidikan tinggi dan dikenal karena kecermatan, ilmu, kemampuan menerjemahkan, doa, puasa, dan sering mengarahkan aktivitas dakwah. Dia paham Al-Qur'an sampai ke hati, bisa mengutip secara ekstensif teks-teks di sana, dan dia juga sangat mahir dalam ilmu filsafat, matematika, astronomi, alkimia, kedokteran, dan arsitektur.
Dari titik ini, komunitas dan cabang-cabangnya tersebar di seluruh Iran dan Syria, dan kemudian ia dan para pengikut sering disebut dengan nama Hashshashin/Assassins, atau the Fedayin (Berarti 'The Martyrs', atau 'Men Who Accept Death')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H