Di sudut kafe berdiri gagah semacam banner menu. Mungkin agak geli membacanya. Banner menu itu sangat berbeda dengan banner menu kafe lain. Tertulis di sana, demikian; Sedia Kopi Tubruk, Telor Dadar Pizza, Mie Goreng Rambut Kusut, dan makanan rebusan, dalam kurung tidak termasuk rebusan daun kates. Mungkin menu itu belum ekstrim. Tapi ini mungkin terasa sekali sebagai menu ekstrim; Sedia  Bermain dengan bebek, Ambil telor bebek, dan Agar bebek sehat dengan pakar terpuji;  Amar, SKB (sarjana kesehatan bebek).
Tahukah kamu, terkadang sesuatu yang aneh menjadi incaran orang? Memang sehari dua, tak ada pengunjung ke kafe itu. Selewat seminggu, pengunjung mulai berdatangan, ya sambil minum kopi, sambil bercengrama dengan bebek. Mereka tak hanya berpasang-pasangan, juga bersama keluarga. Awalnya mereka datang dengan pakaian necis rapi, pulang-pulang mirip bebek yang habis bermain di kubangan. Tapi ada yang berbeda pula. Awalnya mereka datang dengan wajah seperti kusut dan kotor karena banyak pikiran, pulang-pulang wajah mereka bersih dan kinclong. Sangat bersemangat untuk menghadapi hari esok. Di situlah saya mengagumi cara berpikir Mince yang melawan arus.
Terkadang ketika jenuh dengan rutinitas kehidupan yang monoton, tak ada salahnya, yah, berbuat sedikit gila. Tapi yang terakhir ini saya sebagai tutornya, yakni  menu yang intinya bagaimana agar berhasil beternak bebek yang sehat dan enak.
Oh, ya. Jangan lupa datang ke resepsi pernikahan saya bersama Mince dua hari ke depan. Pokoknya menu yang kami sediakan memuaskan, dan serba bebek. Mulai dari pecel bebek, bebek geprek, bebek kecap dan beragam lagi. Bagi tamu yang semi vegetarian, kami sediakan menu serba telor. Bagi tamu yang full vegetarian, ajukan saja menu permintaan  via telepon Kafe Bebek. Kami harap acara resepsi  ini memuaskan berbagai pihak.
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H