bicara tentang ayam
kami lupa mereka belum pulang
lama benar bertualang
terbayang tinggal belulang
lezat kari ayam
atau semur menantang
maghrib lolos
kami bolos
ayam di mana, kur..kur...kur...
bicara tentang ayam
bersekolah bersepatu
hatinya kaki ayam
kami membiarkannya
lebih murah dari ayam kandang
tidak pulang
meski shubuh datang
tulang-tulangnya disesap
musang jantan
bahagia akan tangkapannya
kur..kur...kur...
pakan uang mengharu biru
hati yang tak bersepatu
apakah ayam kandang
terjerat undang-undang
akibat menendang pot kembang
sepuluh juta melayang
apakah harusnya ayam sekolahan
didenda dengan jutaan
karena mengganggu kandang
suami orang
kami lupa telah mengorangkan ayam
dia lupa memilih kandang atau pekarangan orang
otaknya di ceker
kami lupa mengayamkan orang
membiarkannya meramaikan jalan-jalan
selepas maghrib, selewat isya
dan shubuh mengantarkan tangisan perut
yang siap meletus bukan pada tempatnya
Ujung Kata, 1019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H