Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hatiku Tersesat

9 Oktober 2019   11:48 Diperbarui: 9 Oktober 2019   11:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay


hatiku telah terkunci
kuncinya entah ke mana

apakah kau mencurinya?

padahal pagi telah ramai dengan takbirnya
padahal langit telah damai dengan anginnya
padahal jalan-jalan telah semarak dengan sendalnya

menjemput
menjemput
menjemput
Tuhan-nya

tolong carikan di benua mana
kunciku tersesat

tolong carikan di negeri mana
kunciku kehilangan jejak

hatiku telah terkunci
dan kutemukan kuncinya
tapi aku lupa di mana pintu yang terkunci
di mana ambangnya
sungguh aku telah kehilangan pintunya

hatiku tetap terkunci
atau perlukah kunci dipatahkan saja

tapi hatiku tak berpintu
ataukah perlukah pintupintu hati

tak perlu pintu pintu yang memisah dirimu
dari diriku
tak perlu kunci kunci yang mengunci hatimu
dari hatiku
bebaskanlah seperti burung burung segala
yang menggunung
kita telah sampai di tanah ini
tanah yang kita selami ke sedalam hati
yang suci
tanpa cacimaki

hatimu telah terkunci
mungkin ada yang menyesatkan pintunya

 Ujung Kata, 1019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun