Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kenangan Secangkir Wedang

2 Oktober 2019   21:42 Diperbarui: 2 Oktober 2019   21:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terdampar di sudut kota. mengurai serat jahe dalam taburan kayu manis. mengaromai kapulaga saat jalan tanpa marka. kami mengulam kisah muda. dari lembut serpihan daging domba. panas menanduk angka.  kami kehilangan naluri perkasa. tersaruk dalam timbunan obat. seorang lelaki mengaut malam. penuh kantongnya. terkapar pada tua. ketika geraham dingin mengantar. kami mengetahu gemetar yang terpelajar. betapa murah masa sehat. betapa mahal masa sakit. kami mencoba mencari kenangatan wedang jahe.  di langit ada gumpalan hujan. kami perlahan pulang. sebelum hangat ini hilang.

Ujung Kata, 1019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun